PEMBUNUHAN DI BATAM

Tuding Fitri Penyebab Pacarnya Tolak Diajak Nikah, Yuda: Saya Dendam, Karena Dia Saya Putus

Misteri pemicu dendam dalam hati Yuda Lesmana akhirnya menguak. Yuda menuding Fitri sebagai penyebab kandasnya jalinan cintanya dengan sang pacar.

Penulis: Eko Setiawan |
TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra
Fitri Yu alias Fitri Suryati korban pembunuhan dan Yuda tersangka pelaku pembunuhan 

Tunangan Korban Menangis

Kemarin, sampai pukul 18.32 WIB malam, jenazah korban pembunuhan bernama Fitri Suryati masih berada di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk jalani otopsi.

Pantauan Tribunbatam.id, keluarga korban yang terdiri dari kakak korban dan tunangan korban masih menungu diruangan intalansi forensik rumah sakit.

Tunangan korban bernama Anton terdengar sesekali menangis saat sedang menelpon, sambil berbicara dengan bahasa Tionghoa.

Luka yang amat dalam jelas saja dirasakan Anton yang kabarnya akan melangsungkan pernikahan pada tahun ini.

Sejauh ini, Tribunbatam.id, masih belum bisa mewancarai tunangan dan kerabat korban. Sebab masih dalam keadaan syok.

"Nanti dulu saya gak bisa berkata kata, saya masih shok," sebutnya sambil kembali masuk kedalam ruang intalansi forensik.

Sampai sejauh ini, proses otopsi masih dilakukan.

Diikat di kamar

Fitri ditemukan tewas dengan luka di rumahnya, Bengkong Laut Blok F, Batam, Senin (11/2/2019) siang ini. 

Informasi yang dihimpun, korban juga diikat di kamar .

Seorang tetangga korban mengatakan kalau korban ditemukan dalam kondisi telungkup dan diikat tangannya.

Kerabat korban yang masih memakai seragam SMP terus menangis. 

Informasi yang di himpun Tribunbatam.id di lapangan, saat ditemukan oleh polisi, kondisi korban sudah bersimbah darah. Tanganya diikat.

"Tangannya di ikat dan kondisinya bersimbah darah," ujar salah satu kerabat korban.

Namun sejauh ini, petugas kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi melarang masyarakat masuk kedalam, namun terlihat masyarakat memantau dari luar pagar.

Tak Ada Sahutan saat Ada Pembeli Gas

Kejadian ini awalnya diketahui oleh Robert salah seorang warga yang hendak membeli gas.

Kebetulan, korban yang tewas ini memiliki pangkalan gas 3 kg.

Kemudian saat ia panggil-panggil tidak ada sautan. Namun ia mengatakan kalau suara TV Hidup.

"Saya cuma dengar suara TV dari luar rumah, saya gak masuk karena tidak ada yang keluar saat saya panggil," sebutnya.

Karena tidak ada tanggapan dari dalam rumah, kemudian Robert pulang dan beritahu kepada ibunya untuk menelepon korban.

"Ibu saya nelepone juga nggak diangkat. Biasanya memang begitu, kalau mau beli gas telepone dulu," sebutnya.

Selang beberapa waktu kemudian, ternyata diketahui kalau korban sudah meninggal dunia. Mendengarkan informasi itu, rumah korban kemudian penuh oleh warga sekitar.

Ada Luka Sayatan

Fitri Suryati ditemukan di kamar dalam kondisi telungkup di depan pintu kamar. 

Tangannya diikat.  Selain itu, darah segar juga berceceran keluar dari leher korban.

Informasi sementara, korban meninggal karena mengalami beberapa tusukan di bagian leher dan membuat korban kehilangan banyak darah.

Diberitakan sebelumnya, Pemilik Pangkalan Gas LPG 3 Kg tewas bersimbah darah di depan pintu kamar.

Sejauh ini, pihak kepolisian masih melakukan olah TKP dilokasi kejadian. Sementara itu, beberapa kerabat korban menunggu di luar rumah sembari polisi melakukan pemeriksaan di dalam. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved