Menyulap Sungai Citarum dari Karpet Sampah Plastik Menjadi Harum. Baru Setahun, Lihat Hasilnya

Megaproyek restorasi ini melibatkan tiga kementerian dan 19 instansi/institusi terkait, termasuk perguruan tinggi, TNI, Polri, Kejaksaan serta warga.

kolase: Reuters/dok. Pangdam III Siliwangi
Perbandingan Sungai Citarum dulu dan kini setelah restorasi Citarum Harum 

Kawasan industri terpadu ini sangat luas tetapi juga sangat strategis karena memiliki infrastruktur logistik.

Yakni, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Karawang di selatan, Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, di utara dan batas timurnya Pelabuhan Cirebon di Kota Cirebon.

"Kita akan segera merilis kawasan Segitiga Rebana, Cirebon-Patimban-Kertajati," ujar pria yang akrab disapa kang Emil ini.

Targetnya, KEK Segitiga Rebana itu akan terwujud pada 2021 mendatang.

Asal tahu saja, jumlah industri kecil hingga besar di DAS Sungai Citarum mencapai 3.000 perusahaan dan saat ini masih menjadi pengganjal restorasi Sungai Citarum.

Suasana Sungai Citarum yang kini sudah berubah setelah dilakukan restorasi
Suasana Sungai Citarum yang kini sudah berubah setelah dilakukan restorasi (DOK KODAM)

Restorasi Sungai Citarum ini seluruhnya ada 23 sektor dari hulu sampai hilir.

Pada 2018, pemulihan ekosistem sudah berlangsung di 13 sektor dan sisa 10 sektor akan digarap mulai 2019.

Tentara bersama warga setempat juga telah menanam 1,4 juta pohon “bernilai ekonomis dan ekologis” di kawasan hulu dari total target 125 juta pohon.

Meskipun pekerjaan masih panjang dan saat ini masih menunggu cairannya anggaran pemerintah pusat untuk tahun 2019, namun restorasi Citarum Harum terus dilakukan.

Sungai Citarum Jawa Barat, sungai dengan sampah platik terbesar di dunia
Sungai Citarum Jawa Barat, pernah dijuluki karpet plastik terbesar di dunia (austroindonesianartsprogram.org)
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved