Arti atau Definisi Revolusi Industri 4.0 yang Jadi Topik Debat Capres 2019 Jokowi vs Prabowo
Arti atau definisi revolusi Industri 4.0 mulai ramai diperbincangkan saat menjadi topik pada Debat Capres 2019
Perubahan ini memiliki dampak besar terhadap kondisi ekonomi, sosial, dan budaya dunia.
Sejarah bahkan mencatat, revolusi ini berhasil menaikkan perekonomian dunia selama dua abad berikutnya.
Revolusi Industri 2.0
Dua abad setelah revolusi industri 1.0, atau tepatnya pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, terjadi revolusi industri 2.0.
Merangkum dari laman APICS.org, pada masa tersebut, listrik mulai menggantikan tenaga air dan uap sebagai sumber daya utama.
Listrik dianggap lebih mudah digunakan untuk mesin dibanding dua sumber daya sebelumnya.
Penemuan listrik dan motor pembakaran dalam (combustionchamber) memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dan lain-lain.
Periode ini juga memicu perkembangan sejumlah program manaheman yang meningkatkan efisiensi dan efektivitas fasilitas manufaktur. Hasilnya, peningkatan produktivitas berkali lipat.
ilustrasi listrik (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)
Revolusi Industri 3.0
Kemunculan teknologi digital dan internet menandainya dimulainya revolusi industri 3.0.
Sekitar akhir abad ke-20, penemuan dan pembuatan perangkat elektronik memungkinkan otomatisasi mesin secara lebih penuh.
Periode ini melahirkan perangkat lunak untuk memanfaatkan perangkat keras elektronik.
Dalam pandangan sosiolog Inggris David Harvey, revolusi industri 3.0 atau juga disebut revolusi digital adalah prose pemampatan ruang dan waktu.