BATAM TERKINI
Pekerja Tanpa Skill Bakal Terdepak, Tjaw Hioeng: Industri 4.0 Jangan Dijadikan Ancaman
Jika tak ingin tertinggal, perusahaan harus bersiap memasuki era industri 4.0. Imbasnya, pekerja tanpa skillbakal terdepak digantikan teknologi.
"Untuk perekrutan karyawan sampai sejauh ini masih normal seperti biasanya, apalagi di perusahaan elektronik yang memang tergolong mengarah ke Industri 4.0 tersebut,"ungkapnya.
Lanjutnya Rudi, kalaupun nanti sistem operator dikurangi, dari segi operator untuk teknisi pasti banyak yang dibutuhkan juga, dan kemungkinan masih ada dibutuhkan beberapa operator untuk memperhatikan mesin yang bekerja tersebut.
"Tapi sekarang di Batam belum melaksanakan seperti yang di luar negeri. Karena kalau menggunakan industri 4.0 itu harus mempersiapkan peralatanya,"ujarnya.
Rudi juga menjelaskan, jikalaupun nanti perusahaan di Batam mengarah ke industri 4.0 mengingat kemajuan teknologi yang saat ini semakin pesat, perusahaan juga harus butuh persiapan yang matang.
"Khususnya untuk melengkapi sejumlah peralatan system elektronik yang dibutuhkan untuk industri 4.0 tersebut. Karena persiapan itu bukan waktu yang cepat, bahkan persiapan itu butuh waktu 2 -3 tahun lagi," katanya.
Sebagian Perusahaan Batamindo Sudah Gunakan Industri 4.0
Sebelumnya diberitakan, Manager Admin and General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hioeng mengatakan, saat ini beberapa perusahaan di kawasan industri yang terletak di Batamindo Mukakuning sudah mengaplikasikan revolusi industri 4.0.
Itu berimbas pada jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan.
Karena beberapa pekerjaan sudah bisa ditangani dengan teknologi.
"Kalau industri manufacture kita mau 'naik kelas', suka tidak suka kita harus sudah menyiapkan diri untuk beralih ke industri 4.0," ujarnya.
Sementara saat ini, mayoritas perusahaan masih menggunakan teknologi revolusi industri 1.0 sampai 3.0.
Menurutnya, ke depan industri 4.0 harus dimanfaatkan sebagai lokomotif untuk menarik industri-industri mencapai pertumbuhan yang lebih optimal.
Sehingga dapat meningkatkan produktivitas, tenaga kerja dan memperluas pasar.
"Seharusnya revolusi industri 4.0 ini jangan dipandang sebagai ancaman pengurangan lapangan pekerjaan, tapi juga harus dipandang sebagai kesempatan yang melahirkan peluang pekerjaan baru yang berpotensi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Ayung. (ian/als/wie)