BATAM TERKINI

CATAT! Antrean Pengiriman di Kantor Pos Selalu Menumpuk, Begini Trik Agar Paket Cepat Dikirim

Penumpukan paket barang yang akan keluar dari Batam melalui jasa pos, akibat berlakunya sistem CEISA oleh Bea Cukai dipastikan akan lama.

Penulis: Dewi Haryati |
TRIBUNBATAM.id/ARGIANTO DA NUGRAHA
Tumpukan kiriman paket di kantor pos Batam Centre, Batam, Kepri, Selasa (19/2/2019) 

Hindari Masukkan Paket Hari Senin ke Kantor Pos Agar Kiriman Paket Cepat Dikirim

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Penumpukan paket barang yang akan keluar dari Batam melalui jasa pos, akibat berlakunya sistem Customs and Excise Information System and Automation (CEISA) oleh Bea dan Cukai, dipastikan akan terus berlanjut.

Meskipun penerapan sistem ini sudah hampir sebulan, berlakunya.

"Kalau penumpukan barang pasti terus berlanjut. Jadi tak bisa clear dalam satu hari, masuk barang langsung habis. Hari ini ada kiriman masuk, pasti ada sisa," kata Manajer Penjualan Kantor Pos Batam, M Taufik baru-baru ini kepada Tribun.

"Besok masuk lagi, jadi berlanjut lagi seperti itu. Tak bakalan bisa berkurang. Ibaratnya seperti air mengalir terus, kecuali distop," sambungnya.

Penumpukan barang biasanya terjadi pada Senin sehingga lebih lama diproses. 

Lantaran Sabtu itu, jam operasional di Kantor Pos hanya berlangsung setengah hari.

Begini Cara Kirim Paket Berisi Tanaman dan Hewan dari Batam Lewat Kantor Pos

Dampak Aturan Baru di Batam, Kirim Jenazah Mahal, Kirim Burung Pribadi Kena Pajak

Terima 336 Orang, Tapi Jumlah Pendaftar PPPK (P3K) 2019 di Batam Tak Sampai Setengahnya, Kenapa?

Serahkan SK 352 CPNS Batam, Ini Pesan Walikota Batam

Tak Cuma Listrik Bakal Padam Bergilir Mulai 23 Februari, Suplai Air ATB Juga Bakal Alami Gangguan\

Ini juga berlaku untuk pemeriksaan barang yang dilakukan lintas instansi dengan BC di hanggar Kantor Pos di Batam Center.

Ditambah lagi dengan kiriman barang yang masuk pada Senin.

Sehingga proses pemeriksaan barang pada Senin, tak bisa langsung selesai.

Tetap saja ada sisa barang yang mesti diperiksa besok harinya.

Meski begitu, Taufik menilai, jika dibanding pada awal-awal sistem ini berlaku, memang ada perbaikan yang lebih baik.

Jika di awal-awal barang yang diperiksa hanya bisa 6.000 item per hari. Kini sudah bisa 7.000-8.000 item per hari.

"Untuk prosesnya, sekarang sudah cukup lancar dan cukup banyak menghasilkan output jika dibanding awal-awal," kata Taufik.

Apakah sistem CEISA mempermudah pemeriksaan barang?

Taufik mengatakan, hal itu tergantung volume barang yang diperiksa.

"Kalau volumenya banyak, tak bisa cepat juga. Karena masing-masing institusi ada keterbatasan masing-masing dalam hal layanan," ujarnya.

Saat ini antara sistem CEISA dan data di pos memang sudah terhubung. Hanya saja, penerapannya memang belum maksimal. Karena mesti dicek satu per satu.

"Satu per satu barang di-scan. Cocok, datanya ada di CEISA, lewat. Kemudian di-scan lagi. Kalau sebelum itu, gelondongan saja. Kiriman sudah masuk ke kantor, di x-ray, tak dicek satu-satu," kata Taufik.

Lepas dari itu, ia menilai sistem CEISA mendatangkan manfaat. Karena pemeriksaan barang-barang yang dikirim keluar Batam, lebih terkontrol dari sisi pajak.

"Kalau misal nilainya dibawah 75 dolar Amerika per hari, tak ada masalah. Yang jadi kendala kalau si pengirim kirimannya banyak, lebih dari 75 us dolar. Kelebihannya itu bayar pajak. Atau diberangkatkan besoknya," ujarnya.

Keterlambatan waktu pengiriman lanjut Taufik, sudah pasti terjadi. Karena tak bisa diproses pada hari yang sama.

Ada jeda waktu antara 2 sampai tiga hari untuk pengecekannya. Ia memberi contoh, untuk pengiriman kilat khusus, biasanya maksimal 4-5 hari sampai.

Sekarang bisa 7 hari atau 2 minggu sampai. Waktunya tak bisa diestimasi.

Apakah waktu pengecekan barang bisa dipersingkat lagi?

Dikatakan, pengecekan dilakukan lintas instansi. BC punya kapasitas tersendiri, begitu juga dengan pos.

"Pos ada barang, BC yang cek. Kecuali ada tambahan SDM dari sisi pengecekan. Tapi ini kaitannya ke birokrasi. Penumpukan akan berlanjut terus, kecuali ada perubahan sistem. Tak dicek satu-satu. Pemantauan dari BC, dilihat gambar. Ada warna-warna yang mencurigakan, dicek," kata Taufik.

Mengeluhkah dengan pemberlakuan sistem baru ini? Dikatakan, hal itu sudah menjadi kebijakan Menteri Keuangan di PMK (Peraturan Menteri Keuangan), dan diimplementasikan lewat aplikasi CEISA.

"Bagaimana aturannya, kita ikuti. Termasuk di PJT. Memang banyak hal dari CEISA. Untuk implementasinya dari sisi kesiapan juga harus matang," ujarnya. (wie)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved