Balita Rizki Tewas usai Dipukul dan Ditendang Pacar Ibu, Andre Ditahan di Polsek Lubuk Baja Batam
Bocah berusia 3 tahun, M Rizki dianiaya dan akhirnya tewas oleh Andre Riva Kastini alias Tupon (21), pacar ibunya, Margaret.
Penulis: Eko Setiawan | Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id - Bocah berusia 3 tahun, M Rizki dianiaya dan akhirnya tewas oleh Andre Riva Kastini alias Tupon (21), pacar ibunya, Margaret.
Penganiayaan itu terjadi ketika Margaret sedang bekerja.
Andre Riva Kastini ditangkap Unit Reskrim Polsek Lubuk Bajam Batam.
Penangkapan Andre dilakukan polisi setelah curiga dengan kondisi jenazah Rizki yang tidak wajar.
Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata benar kalau Rizki tewas setelah dianiaya oleh Andre yang merupakan pacar ibunya.
Kapolsek Lubuk Baja Kompol Yunita Stefani, Jumat (22/2/2019) siang membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, pelaku ditangkap saat hendak menyusul anak itu ke rumah sakit.
"Awalnya kita curiga dan mengamankan pelaku. Dari hasil pemeriksaan ternyata benar kalau dia adalah pelakunya," sebutnya.
• PEMBUNUHAN DI BATAM - Geram karena Korban Nangis Terus, Andre Pukul Anak Pacarnya hingga Tewas
Dari pemeriksaan awal, ia mengatakan kalau penganiayaan tersebut terjadi karena Andre geram lantaran korban terus menangis.
"Karena nangis terus, makanya dipukul dan anak itu meninggal," singkat Yunita.
Andre yang ditemui Tribunbatam.id di Mapolsek Lubuk Baja mengatakan, ia sudah sekitar lima bulan tinggal bersama alias kumpul kebo bersama kekasihnya Siti Margareta (24) di kawasan Flamboyan Blok 6.
Namun, Kamis (21/2/2019) kemarin menjadi hari yang buruk bagi pasangan kekasih ini.
Ketika itu, Margaret sedang pergi bekerja di salah satu tempat makan.
• VIDEO Jadwal Bola Hari Ini Timnas U22 Indonesia vs Kamboja, Kick Off Jam 18.30 WIB, Laga Hidup Mati
• BERITA TIMNAS - Dipanggil Timnas Senior Indonesia, Bek Persebaya Surabaya Siap Rebut Tempat Utama
Sementara Rizki dititipkan kepada Andre.
Sementara itu, anak Siti yang kecil atau adik Rizki yang masih berumur 1 tahun dititipkan kepada pengasuhnya.
Menurut pengakuan Andre, saat itu Rizki terus menangis dan banyak sekali ulahnya.
Kesal dengan hal itu, ia kemudian memukul sang anak dengan tangannya.
Pukulan tersebut kata Andre dia lakukan tepat di bagian punggung.
Namun hal itu tidak membuat sang anak diam dan justru membuat tangisan Rizki semakin keras dan membuat Andre semakin kesal.
Andre kembali menendang Rizki.
Kali ini tendangan Andre mengarah ke arah perut Rizki yang saat itu tak berdaya.
Masih belum puas juga, ia kemudian memijak perut Andre dengan keras. Bahkan, saking kerasnya pijakan itu hingga kotoran sampai keluar dari dubur korban.
Setelah pijakan itu, akhirnya Rizki diam.
Tanpa rasa curiga, Andre mengaku langsung mengangkat Rizki ke atas tempat tidur tanpa berfikir panjang.
Namun setelah beberapa menit, sang anak tidak bergerak.
Ternyata tangisan Rizki tersebut sempat terdengar oleh Pak RT yang tinggal tidak jauh dari TKP.
Ketua RT setempat langsung datang ke rumah korban dan melihat kondisi Rizki yang sudah sekarat.
Namun saat itu Rizki masih bernafas.
Kemudian Ketua RT berniat membawa Rizki pergi ke RS Elisabeth Lubuk Baja.
Namun sayang, di perjalanan korban sudah tidak bergerak lagi.
Pelaku Ditangkap Polisi
Sebelumnya diberitakan, Unit Reskrim Polsek Lubuk Baja menangkap Andre Riva Kastini alias Tupon (21) pelaku pembunuhan terhadap M Rizki (3) yang merupakan anak kekasihnya.
Penangkapan Andre dilakukan polisi setelah curiga dengan kondisi jenazah Rizki yang tidak wajar.
Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata benar kalau Rizki tewas setelah dianiaya oleh Andre yang merupakan pacar ibunya.
Kapolsek Lubuk Baja Kompol Yunita Stefani, Jumat (22/2/2019) siang membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, pelaku ditangkap saat hendak menyusul anak itu ke rumah sakit.
"Awalnya kita curiga dan mengamankan pelaku. Dari hasil pemeriksaan ternyata benar kalau dia adalah pelakunya," sebutnya.
Dari pemeriksaan awal, ia mengatakan kalau penganiayaan tersebut terjadi karena Andre geram lantaran korban terus menangis.
"Karena nangis terus, makanya dipukul dan anak itu meninggal," singkat Yunita.(*)