Komentari Video Neno Warisman, Putri Gus Mus: Aduh, Bacaannya Banyak yang Keliru

Putri KH Mustofa Bisri alias Gus Mus, Ienas Tsuroiya, menanggapi bacaan Surat Al-Qadr yang dilanunkan oleh Nano Warisman

Kolase Facebook Ienas Tsuroia dan TribunJakarta
Gus Mus dan putrinya (kiri), dan Neno Warisman 

TRIBUNBATAM.id - Putri KH Mustofa Bisri alias Gus Mus, Ienas Tsuroiya, menanggapi bacaan Surat Al-Qadr yang dilantunkan oleh Nano Warisman.

Melalui akun pribadinya, @tsuroiya, putri pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang ini mengomentari bacaan dari doa tersebut.

Dilansir Tribunbogor, Menurut Ienas Tsuroiya, bacaan yang dilantunkan oleh Neno Warisman itu banyak yang keliru.

Tak hanya dalam hal huruf di surat tersebut, melainkan tajwid dan panjang pendeknya.

Tampak pada cuitannya, Ienas Tsuroiya mengomentari sebuah video Neno Warisman sedang membaca Surat Al-Qadr.

Isi Lengkap Doa Neno Warisman saat Munajat 212 dan Respon Mahfud MD

Neno Warisman dan Mardani Ali Sera Jadi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandiaga

Tampak di video, ia sepertinya sedang duduk di sebuah kursi di taman.

Pada video itu, tampaknya Neno Warisman sedang membawakan sebuah acara.

Pada video itu juga, tampak seorang pria mengenakan baju hijau dan peci putih tampak mengoreksi bacaaan Neno Warisman tersebut.

Menurutnya, ada sekitar 10-13 kesalahan dalam bacaan surat Al-Qadr yang dibacakan Neno Warisman.

"Yang paling fatal, menambahkan satu huruf pada bacaan tersebut," jelas pria tersebut.

Senada, pada isi komentarnya, Ienas Tsuroiya juga sepakat bahwa banyak yang salah dalam bacaan surat Al-Qadr tersebut.

Ia bahkan terlihat sedih, usai memberikan komentar itu.

"Aduh, bacaannya banyak yang keliru..

Panjang-pendeknya, makhorijul huruf, tajwidnya...," tulis Ienas Tsuroiya.

Ia kemudian menceritakan pengalaman mondok di pesantren, di mana rata-rata guru ngajinya galak.

Bahkan ada yang membaca Al Fatihah saja harus berbulan-bulan karena bacaan harus sempurna.

"Kalau belajar AlQuran di pondok pesantren, rata-rata gurunya galak.

Bacaan harus sempurna sebelum lanjut ke tahap berikutnya.

Ada yang belajar baca Surat AlFatihah sampe berbulan-bulan, baru dinyatakan lulus," tulisnya.

Rupanya, banyak juga di kolom komentarnya yang menceritakan pengalaman sama saat mondok di pesantren.

Rata-rata membagikan perjuangan untuk bisa lolos bacaan satu ayat dengan bacaan yang sempurna.

"Banyak testimoni para santri yang dulu susah payah belajar AlQuran di pondok pesantren di kolom mention saya.

Begitulah gambaran belajar agama yang benar. Harus sabar. Nggak ada yang instan," tulis putri Gus Mus itu lagi.

Kemudian, Ienas Tsuroiya membagikan lagi twit-nya beberapa waktu lalu, sambil menuliskan kalau twit itu layak untuk diposting ulang.

"Memilih guru ngaji (belajar agama) harus hati-hati. Jangan terpukau dgn tampilan luar saja.

Lihat akhlaknya, apakah sudah sesuai dengan tuntunan Nabi SAW.

Periksa rekam jejaknya. Dan yang terpenting, perhatikan sanad keilmuannya," tulisnya.

Pada cuitan-cuitannya itu, Ienas Tsuroia murni mengomentari bacaan Neno Warisman saja.

Ia tidak mengomentari soal doa Neno Warisman yang sedang viral belakangan ini.(*)

Berita juga terbit di Tribunbogor.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved