Hari Ini 11 Maret, Ini Kisah di Balik Misteri & Kontroversi Supersemar, Mandat Soekarno ke Soeharto
Setiap tanggal 11 Maret, khalayak diingatkan kembali dengan adanya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
TRIBUNBATAM.id - Setiap tanggal 11 Maret, khalayak diingatkan kembali dengan adanya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Supersemar erat kaitannya dengan pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI).
Bagaimana kisah pembubaran PKI itu terjadi ?
Sebuah video yang diunggah akun Twitter @videosejarah, memperlihatkan kembali penuturan Soeharto soal asal muasal Supersemar dan pembubaran PKI.
"11 Maret ada sidang kabinet, dan saat itu ada pemberitaan soal Istana sedang dikepung. Sampai Bung Karno akhirnya dipindahkan ke (Istana) Bogor," kata Soeharto dalam video itu.
• Saat Jepang Tak Lagi Dukung Soekarno Jelang Supersemar, Ini yang Dilakukan Dewi Soekarno
• Setelah Soeharto Terbitkan Supersemar, Soekarno Keluarkan Supertasmar, Ini Penjelasan Sejarawan
• Sumpah Pemuda - 10 Kata-kata Soekarno yang Membakar Semangat Pemuda Indonesia
Ia melanjutkan, saat itu ia tidak bisa menemani Soekarno ke Istana Bogor dengan alasan sedang sakit.
Namun, ada seorang utusan yakni Basuki Rahmat yang saat itu menjabat sebagai Panglima Kodam untuk menghadap Soeharto.
Saat bertemu, Soeharto minta dititipkan salam kepada Soekarno dan memberi tahu soal kondisi kesehatannya yang kurang baik saat itu.
Ia juga meminta agar disampaikan pesan untuk Soekarno.
"lalu dia tanya pesan apa pak? sampaikan salam dan hormat saya dan sampaikan kalau saya sakit. Lalu sampaikan kalau saya diberi kepercayaan, keadaan ini saya atasi," ungkap Soeharto.
Lalu, mereka pun bertemu dengan Soekarno dan menyampaikan apa yang dipesankan Soeharto.
"Setelah disana lapor, semua dimarahi beliau (Soekarno). Tapi lalu bagaimana cara mengatasi ini, percayakan pada Pak Harto. Lalu akhirnya dibuat surat tertulis dan dibuat 3. Akhirnya 11 Maret ditandatangani dan isinya memberi wewenang kepada saya dimana perlu untuk mengambil tindakan atas nama beliau (Soekarno) untuk mengamankan perjuangan revolusi dan sebagainya. Itu suatu wewenang yang luar biasa," kata Soeharto.
Lalu, surat itu pun disampaikan kepadanya dan saat itu ia putuskan untuk membubarkan PKI.
"Dan persyaratan sebelum ambil keputusan, ada koordinasi dengan menteri-menteri Panglima Angkatan. Saat itu rapat di Kostrad, dan semua dikonsep. Setelah jam 1 malem (12 Maret) saya tandatangani, jadi berlaku perintah bubarkan PKI," ujar Soeharto.
Tanggal 12 Maret 1966 pagi, surat tersebut diumumkan.