PIALA PRESIDEN 2019
Hasil Akhir Arema FC vs Persita Tangerang Piala Presiden 2019, Singo Edan Pesta Gol, Skor 6-1
Hasil akhir Arema FC vs Persita Tangerang dalam laga pamungkas Grup E Piala Presiden 2019, Rabu (13/3/2019) berakhir untuk keunggulan tuan rumah.
TRIBUNBATAM.id - Hasil akhir Arema FC vs Persita Tangerang dalam laga pamungkas Grup E Piala Presiden 2019, Rabu (13/3/2019) berakhir untuk keunggulan tuan rumah.
Dalam laga tersebut, Arema FC berhasil menang besar dalam laga terakhirnya di babak fase grup Piala Presiden 2019.
Gawang Persita yang jadi lawan kemasukan enam gol dalam 90 menit pertandingan.
Empat gol yang tercipta pada laga Arema FC versus Persita tercipta masing-masing oleh Makan Konate (33'), Ricky Ohorella (45'), Hendro Siswanto (53'), Arthur Cunha (68'), Hamka Hamzah (71'), dan Ricky Kayame pada menit ke-90.
Arema FC menggila pada pertandingan babak kedua setelah di 45 menit pertama Singo Edan seperti "malu-malu".
Tiga gol langsung dilesatkan pemain-pemain Arema FC pada babak kedua, setelah di babak pertama mereka mencetak dua gol.
• Klasemen Grup E Piala Presiden, Arema FC Lolos usai Menang Telak Lawan Persita Tangerang
• Live Streaming Bayern vs Liverpool Jam 03.00 WIB. Peps Guardiola Justru Doakan The Reds Kalah
• 4 Hat-trick Cristiano Ronaldo ke Gawang Atletico, Karma Diego Simeone dan Janji Jualan Semangka
Sementara itu, satu-satunya gol yang diciptakan Persita datang dari kaki Hendry Rivaldi pada menit ke-83.
Atas kemenangan besar tersebut, Arema FC merangsek ke posisi kedua klasemen akhir Grup E Piala Presiden 2019.
Singo Edan tertinggal satu poin dari Persela yang memastikan diri menjadi juara grup.
Arema FC berpeluang mendapat satu jatah tiket 8 besar Piala Presiden 2019 dengan status runner-up terbaik dengan selisih gol sebanyak itu.
Pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Rabu (13/3/2019) malam itu sempat monoton di babak pertama.
Kedua tim sama-sama memilih bermain aman.
Baik Arema FC maupun Persita terlihat menunggu dan terkesan hanya melakukan serangan secara sporadis.
Tidak banyak peluang tercipta di babak pertama sesuai dengan permainan kedua tim di atas lapangan.
Baru setelah Makan Konate mencetak gol, Singo Edan baru terlihat melakukan banyak serangan.