Kenalkan Moeng Parahadimulyo, Jenderal Pencetak Baret Merah Kopassus, Penyelamat Panji Siliwangi
Di antara komandan pasukan elite TNI AD, ada seorang jenderal yang tak kalah melegenda. Jenderal itu adalah Mayor Jenderal Moeng Parahadimulyo
TRIBUNBATAM.id - Di antara komandan pasukan elite TNI AD, ada seorang jenderal yang tak kalah melegenda.
Jenderal itu adalah Mayor Jenderal Moeng Parahadimulyo.
Moeng Parahadimulyo ini menjadi pencetak baret merah bagi anggota Kopassus.
Awal mula baret merah ini saat Moeng Parahadimulyo menduduki jabatan komandan Kopassus yang dulu bernama RPKAD.
Selain mengubah baret cokelat menjadi baret merah, Moeng Parahadimulyo pun menggagas pembuatan pakaian dinas lapangan anggota Kopassus.
Pakaian dinas lapangan bermotif loreng itu kini bahkan masih menjadi ciri khas pasukan elite Kopassus.
• Begini Pesan Luna Maya Usai Menerima Penghargaan IMA Awards 2019 Membuat Penonton Histeris
• Hasil Dynamo Kiev Vs Chelsea, The Blues Melaju ke Perempat Final Liga Europa
• Ini Trik dan Tips Rahasia Seputar App Store Bagi Pengguna iPhone dan iPad iOS 12
• Download Lagu MP3 I Cant Get Enough Benny Blanco,Tainy,Selena Gomez, J Balvin di Android dan iPhone
Selain itu, Moeng Parahadimulyo pun ikut terlibat untul menyelematkan Panji Siliwangi.
Diolah Tribunjabar.id dari berbagai sumber, kala itu Panji Siliwangi terancam jatuh ke tangan penjajah.
Oleh karena itu, warga Ciamis pun sekuat tenaga untuk menyembunyikan Panji Siliwangi.
Keterlibatan Moeng Parahadimulyo pun berperan penting membantu menyelamatkan Panji Siliwangi itu.
Ia menitipkannya pada seseorang yang berada di kawasan strategis.
Jejak tempur Moeng Parahadimulyo di medan laga memang tak bisa dianggap remeh.
Selain ikut selamatkan Panji Siliwangi, ia pun berhasil memimpin operasi untuk merebut Kota Tondano.
Setiap kali bertempur melawan musuh, Moeng Parahadimulyo sebisa mungkin bisa menang meski hanya bersentajakan sebilah pisau.
Prinsip ini pula yang diajarkannya pada para anggota Kopassus.
Bagi prajurit Kopassus, Moeng Parahadimulyo dikenal sebagai sosok yang keras dan tangguh.
Ia melatih anggotanya untuk kuat bertahan hidup di dalam hutan.
Moeng Parahadimulyo kerap menerapkan praktik survival agar anggota Kopassus bisa tahan banting dan menang dalam bertempur.
Kisah melegenda Moeng Parahadimulyo saat mengajarkan pasukannya survival dimuat dalam Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.
Dikutip Tribunjabar.id dari Intisari, pada buku tersebut dituliskan betapa beringasnya Moeng Parahadimulyo.
Ia pernah mencontohkan memakan untaian telur ular secara mentah-mentah.
Di hadapan anak didiknya, ia menangkap dan menguliti ular sanca.
Kemudian mengambil untaian 20 telur dalam perut ular dan menelannya.
Aksinya pun membuat anak didiknya bengong dan terbebelalak.
Tak heran, ketangguhan Moeng Parahadimulyo saat mengajarkan anak didiknya ini menjadi sejarah.
Sepak terjangnya di dunia militer, berhasil mencetak generasi kuat dari pasukan baret merah.