Penembakan di Selandia Baru
Sang Kakak Angkat Bicara Soal Kondisi Terbaru Zulfirman Syah, Seniman Padang Korban Penembakan
Kakak kandung Zulfirman Syah akhirnya angkat bocara soal kondisi terbaru adiknya yang menjadi korban penembakan di Masjid Chirstchurch di Selandia Bar
"Banyak dari mereka yang akan terkena dampak langsung penembakan ini adalah migran di Selandia Baru, mereka bahkan mungkin menjadi pengungsi di sini," ujarnya.
"Mereka telah memilih untuk menjadikan Selandia Baru sebagai rumah mereka, dan itu adalah rumah mereka. Mereka adalah kita," ujarnya.
Komentarnya didukung oleh pemimpin oposisi Simon Bridges.
"Kami mendukung dan mendukung komunitas Islam Selandia Baru," katanya.
"Tidak seorang pun di negara ini yang hidup dalam ketakutan, tidak peduli ras atau agama mereka, politik atau kepercayaan mereka," imbuhnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison prihatin atas peristiwa penembakan tersebut.
• Kondisi Terbaru Zulfirman Syah Seniman Padang Korban Penembakan, Membaik usai Operasi
• Terungkap Postingan Twitter Brenton Tarrant Sebelum Tembaki Jamaah Masjid yang Hendak Solat Jumat
• Pengakuan Pelaku Penembakan : Bahagia Bisa Bunuh Orang di Masjid Sambil Lakukan Live Facebook
"Saya ngeri dengan laporan yang saya ikuti tentang penembakan serius di Christchurch, Selandia Baru," katanya.
"Situasinya masih berlangsung tetapi pikiran dan doa kita bersama dengan sepupu Kiwi kita," ujarnya.
Sebanyak 3 WNI di Selandia Baru masih dicari keberadaannya pascainsiden penembakan di 2 masjid.
Sebanyak enam warga Indonesia berada di Masjid Al Noor ketika penembakan berlangsung pada Jumat (15/3).
Menlu RI Retno Marsudi menuturkan 3 orang sudah konfirmasi dalam keadaan selamat.
Sebanyak 3 orang lainnya masih dicari keberadaannya.
"Ada enam WNI yang berada di masjid tersebut, tiga di antaranya sudah confirm menyelamatkan diri. Kita sedang mencari informasi 3 WNI lainnya," kata Retno kepada wartawan di gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (15/3).
Dalam keterangan tertulis, Kemlu RI menyatakan Indonesia mengecam keras aksi penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru.
"Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington terus memantau perkembangan situasi dan telah mengirimkan tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit dan Perhimpunan Pelajar Indonesia setempat.
"Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut," sebut Kemlu RI dalam keterangan tertulis.
Berdasarkan data Kemlu RI, terdapat 331 WNI di Christchurch, termasuk 134 mahasiswa.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kakak Korban Penembakan Selandia Baru Minta Hoaks soal Kematian Adiknya Dihentikan "