Info Zulfirman Syah Tewas Dalam Penembakan di Selandia Baru Hoaks. Saat Ini Dirawat di Rumah Sakit

Kakak kandung Zulfirman Syah, satu korban penembakan di Masjid A Noor di Selandia Baru menjelaskan bahwa berita adiknya meninggal dunia adalah hoaks

Instagram Zulfirman Syah
Zulfirman Syah bersama anaknya, dalam sebuah pameran lukisan hasil karyanya 

TRIBUNBATAM.id, PADANG - Kakak kandung Zulfirman Syah, satu korban penembakan di Masjid A Noor di Chirstchurch, Selandia Baru menjelaskan bahwa berita adiknya meninggal dunia adalah hoaks.

Hendra, kakak kandung Zulfirman Syah meminta agar semua pihak tidak menyebarkan informasi hoaks terkait kondisi Zul.

Zulfirman Syah adalah seorang pelukis asal Padang, Sumatera Barat, yang sering berkeliling dunia untuk pameran.

Penembakan di Masjid Selandia Baru, Tragedi Terburuk Sejak 1943. PM Ardern: Ini Hari Terkelam Kita

Lagi, Skandal Video Panas Penyanyi Jung Joon Young Makan Korban. Yong Jun-hyung Mundur dari B2ST

Ada Pria yang Disebut Bakal Bikin Luna Maya Kesengsem & Lupakan Reino Barack, Siapa Dia?

Hendra menjelaskan, Zulfirman Syah saat ini masih dirawat di rumah sakit.

"Berita kematian adik saya itu hoaks. Kami sangat terganggu karena sekarang sudah menyebar di media sosial. Padahal kondisi terakhirnya sudah cukup baik, meskipun belum sadar," kata Handra di kediamannya Jalan Tanjung Indah III Blok G8, Lapai, Nanggalo, Padang, Sumatera Barat, Jumat (15/3/2019) seperti dilansir TribunBatam.id dari TribunPadang.com,

Hendra mengatakan, berita hoaks yang tersebar di media sosial menyebutkan Zulfirman Syah, alumni SMA 1 Painan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat sudah meninggal dunia.

Hendra mengatakan, Zul bukan alumni SMA 1 Painan, tetapi lahir dan sekolah di Padang hingga Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Padang.

Handra, kakak kandung Zulfirman Syah, korban penembakan di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019), memberikan keterangan kepada awak media.
Handra, kakak kandung Zulfirman Syah, korban penembakan di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019), memberikan keterangan kepada awak media. (KOMPAS.com/PERDANA PUTRA)

"Dia orang sini, SD di Lapai, SMPN 12 Padang, kemudian lanjut ke sekolah seni SMSR di Padang," katanya.

Handra berharap semua pihak tidak memberikan informasi yang simpang siur di media sosial.

Hal itu sangat mengganggu dirinya dan keluarga.

"Berita hoaks ini sudah sangat mengganggu. Sampai sekarang kedua orangtua saya belum tahu. Saya belum memberi tahu karena mereka berdua sedang sakit. Saya takut informasi ini, apalagi informasi hoaks sampai ke kedua orangtua saya," jelasnya.

Handra mengatakan, dalam waktu dekat dirinya akan ke Selandia Baru untuk melihat kondisi adiknya.

Kondisi Terbaru Zulfirman Syah Seniman Padang Korban Penembakan, Membaik usai Operasi

Tiba di KPK, ketum PPP Romahurmuziy Tutupi Wajah denganTopi, Kacamata Hitam dan Masker

Pihaknya berharap bantuan pemerintah memfasilitasi agar bisa berangkat melihat kondisi Zul.

"Dalam waktu dekat, saya akan ke Selandia Baru. Saya minta pemerintah untuk bisa memfasilitasinya karena informasi yang saya dapat, saat ini adik saya dalam pengawasan otoritas setempat. Jadi untuk ke sana perlu akses, makanya saya minta bantuan nantinya," kata Handra.

Sebelumnya diberitakan seorang seniman asal Padang Sumbar bernama Zulfirman Syah jadi korban penembakan masjid di Selandia Baru.

Zulfirman Syah yang juga alumni ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta diketahui baru menetap dua bulan di sana.

Mengutip akun Facebook istri korban Alta Marie, Zulfirman Syah selamat tapi terluka.

Alta mengatakan, mereka baru saja pindah dua bulan yang lalu ke Selandia Baru

Zulfirman Syah ditembak di beberapa tempat.

Meskipun belum melihat suaminya sejak dioperasi, Alta Marie mendapatkan informasi bahwa ada luka di paru-paru Zulfirman Syah.

Kondisi Zulfirman Syah ini juga dibenarkan oleh Ismed Sajo, teman dekat Zulfirman Syah kepada TribunPadang.com, Jumat (15/3/2019).

Mereka juga sama-sama tergabung dalam Komunitas Sakato, komunitas seniman Minang di Yogyakarta.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Jumat (15/3/2019), mengatakan bahwa peristiewa itu sebagai aksi terorisme.

Sebanyak 49 orang dilaporkan tewas dan 20 lainnya luka parah dalam serangan teror di masjid Al Noor dan satu masjid lainnya di kota Christchurch.

"Amat jelas insiden ini adalah sebuah serangan teroris. Dari apa yang kami tahu, serangan ini telah direncanakan dengan baik," kata Ardern.

"Dua bahan peledak dipasang di kendaraan milik tersangka. Keduanya sudah ditemukan dan dijinakkan," tambah Ardern.

Ardern menyatakan peristiwa penembakan ke masjid Al Noor di Christchurch telah mengejutkan seluruh wilayah di negara itu.

Menurutnya, peristiwa tersebut menjadi salah satu hari terkelam dalam sejarah Selandia Baru.

"Jelas, apa yang terjadi di sini adalah tindakan kekerasan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

"Ini jelas menjadi salah satu hari terkelam di Selandia Baru," tuturnya.

Penembakan Saat Salat Jumat

Seperti diketahui, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke dalam masjid Masjid Al Noor saat shalat Jumat, yang menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan.

"Banyak dari mereka yang akan terkena dampak langsung penembakan ini adalah migran di Selandia Baru, mereka bahkan mungkin menjadi pengungsi di sini," ujarnya.

"Mereka telah memilih untuk menjadikan Selandia Baru sebagai rumah mereka, dan itu adalah rumah mereka. Mereka adalah kita," ujarnya.

Komentarnya didukung oleh pemimpin oposisi Simon Bridges.

"Kami mendukung dan mendukung komunitas Islam Selandia Baru," katanya.

"Tidak seorang pun di negara ini yang hidup dalam ketakutan, tidak peduli ras atau agama mereka, politik atau kepercayaan mereka," imbuhnya.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison prihatin atas peristiwa penembakan tersebut.

"Saya ngeri dengan laporan yang saya ikuti tentang penembakan serius di Christchurch, Selandia Baru," katanya.

"Situasinya masih berlangsung tetapi pikiran dan doa kita bersama dengan sepupu Kiwi kita," ujarnya.

Satu WNI Hilang

Menlu RI Retno Marsudi menuturkan, ada enam orang berada di masjid tersebut saat penembakan terjadi, tiga sudah terkonfirmasi selamat dan tiga lainnya hilang.

Berdasarkan data Kemlu RI, terdapat 331 WNI di Christchurch, termasuk 134 mahasiswa.

Namun, keterangan terakhir yang diperoleh Dubes Indonesia untuk Selandia Baru, Helmy Yahya, tinggal satu WNI yang belum diketahui keberadaannya.

WNI tersebut bernama Muhammad Abdul Hamid.

"Satu orang atas nama Muhammad Abdul Hamid masih belum diketahui keberadaannya," ujar Tantowi Yahya kepada Tribunnews.com.

"Lima orang telah melaporkan ke KBRI Wellington dalam keadaan sehat dan selamat," jelas Tantowi Yahya.

KBRI Wellington menerima bahwa terdapat dua WNI, yakni seorang ayah dan anaknya yang menjadi korban penembakan.

"Kondisi sang ayah atas nama Zulfirman Syah masih kritis dan dirawat di ICU RS Christchurch Public Hospital. Sementara anaknya dalam keadaan yang lebih stabil," jelas Tantowi.

Zulfirman Syah dan putranya menjadi korban penembakan di Selandia Baru

Tantowi Yahya menjelaskan, saat penembakan terjadi seorang dari mahasiwa itu menghubungi dirinya.

"Pak Dubes, ada penembakan saat kami sedang menjalankan salat Jumat," kata Tantowi Yahya menirukan informasi seorang mahasiswa Indonesia lewat telepon.

Mahasiswa tersebut bersama dua lainnya sedang berada di masjid saat kejadian penembakan.

"Beruntung kami selamat pak Dubes. Diselamatkan, menyelamatkan diri ke rumah penduduk. Kami bertiga selamat. Kami mendapat informasi ada tiga orang Indonesia yang juga salat jumat, tapi belum kami ketahui.' Begitu informasi kita terima," jelas Tantowi.

Kejadian penyerangan juga terjadi di Masjid Lindwood di kota yang sama.

Tantowi mengetahui hal itu, karena ada informasi mengenai seorang warga negara Indonesia bernama Fatimah yang menikah dengan imam masjid Lindwood.

"Suaminya orang Nigeria, dan alhamdulillah warga kita selamat," ungkap Tantowi Yahya.

Pihak Kepolisian Selandia Baru telah mengeluarkan informasi terdapat 49 korban meninggal dunia.

41 orang meninggal di Masjid Al-Noor, 7 orang meninggal di Masjid Linwood, dan seorang meninggal di RS Christchurch Public Hospital.

Pemerintah Selandia Baru membuka hotline untuk keluarga korban pada nomor 0800-115-019.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved