Bayi Selamat di Tengah Reruntuhan, Simak 5 Fakta Terkait Musibah Banjir dan Longsor di Jayapura
Seorang bayi berhasil selamat setelah sebelumnya terjebak reruntuhan rumah saat banjir dan longsor di Jayapura. Saat ini, korban meninggal 73 orang.
Saat melaksanakan penyisiran, Prada Syahril menemukan bayi di kolong rumah warga dengan posisi terjepit kayu runtuhan rumah.
"Korban masih berusia lima bulan"
"Bayi tersebut orang asli Papua," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Minggu siang.
3. Pertamina pastikan pasokan BBM di Jayapura aman
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII Maluku-Papua memastikan seluruh fasilitas pemasaran bahan bakar minyak ( BBM) milik Pertamina di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dalam kondisi aman pasca-banjir bandang pada Sabtu (16/3/2019) malam.
"Kami senantiasa memastikan kegiatan penyaluran berjalan dengan lancar," ungkapnya Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, Minggu malam.
Selain itu, kata Brasto, pihaknya juga memastikan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sentani juga dalam kondisi aman dan beroperasi secara normal.
Pasca-banjir bandang, DPPU Sentani terpantau dapat menjalankan aktivitas penerimaan, penimbunan, dan penyaluran bahan bakar pesawat avtur secara normal dan aktivitas tidak terganggu.
4. Sebanyak 22 korban meninggal telah teridentifikasi
Kepala Biddokes Polda Papua Kombes Pol Ramon Amiman mengatakan, proses identifikasi di hari pertama telah dihentikan dan akan kembali dilanjutkan pada Senin (18/3/2019).
Petugas telah mengidentifikasi 22 korban bencana alam di Jayapura.
Ramon meminta agar para keluarga korban yang masih menunggu hasil identifikasi bisa bersabar karena tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua akan berusaha bekerja secepat mungkin.
"Kondisi korban tidak dalam keadaan rusak berat sehingga proses pencocokan data yang dibawa keluarga dengan korban bisa dilakukan dengan cepat," ujar Ramon.
5. Presiden Jokowi: Perbaiki kerusakan di bagian hulu
Presiden Joko Widodo menyoroti kerusakan lingkungan yang menjadi salah satu faktor utama bencana alam serupa banjir.