Jenis Mahar Pernikahan di 7 Daerah di Indonesia
Perempuan dari tujuh daerah ini terkenal memiliki aturan dalam mahar pernikahan
Mayam sendiri berbentuk emas dengan ukuran tertentu.
Satu mayam berukuran setara degan 3,3 gram emas.
Biasanya pihak laki-laki akan memberikan sebanyak 3 sampai 30 mayam kepada pihak perempuan.
Apabila memberikan yang paling sedikit saja, maka pihak perempuan sudah mendapatkan sekitar 10 gram emas.
3. Sasak, Lombok
Masyarakat Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat menerapkan mahar yang berbeda.
Jumlahnya harus disesuaikan dengan jarak rumah, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
Selain itu, ada skenario yang juga harus dimainkan oleh kedua belah pihak.
Sebelum menikah,pihak pria harus 'menculik' calon istrinya.
Setelah itu, keluarga pria akan datang ke rumah calon mempelai wanita untuk mengatakan bahwa anak mereka ada di rumahnya.
Pada saat ini lah terjadi tawar-menawar mahar.
Mahar tidak berupa uang atau emas, melainkan sapi, kerbau atau beras.
4. Banjar
Orang banjar mengenal mahar dengan istilah “jujuran” yakni berupa uang dan emas, hal ini sekaligus dapat menunjukkan kesungguhan calon suami.
Jujuran menjadi prosesi wajib dan dibicarakan setelah lamaran.