MOTOGP

MOTOGP 2019 - Yamaha Tak Ikut Protes Setelah Ducati Juara GP Qatar, Begini Reaksi Bos Ducati

Honda, Suzuki, KTM, dan Aprilia merasa keberatan dengan komponen spoon yang terpasang di area ban belakang motor Desmosedici GP19

Editor: Mairi Nandarson
TWITTER/DUCATI
Bos Ducati Luigi Dall'Igna 

TRIBUNBATAM.id, DOHA - Polemik yang berkepanjangan muncul atas kemenangan Andrea Dovizioso bersama Ducati pada seri pembuka MotoGP 2019.

Seperti diberitakan BolaSport.com sebelumnya, kemenangan Andrea Dovizioso pada MotoGP Qatar 2019 (3/3/2019) mendapat protes keras dari empat pabrikan sekaligus.

Honda, Suzuki, KTM, dan Aprilia merasa keberatan dengan komponen spoon yang terpasang di area ban belakang motor Desmosedici GP19.

Keempat pabrikan itu menuding jika apa yang dilakukan oleh Ducati merupakan sesuatu yang ilegal dan melanggar regulasi.

Saat empat pabrikan kompak memojokkan Ducati, Yamaha seolah tak mau ambil pusing dengan polemik yang terjadi. 

Sikap Yamaha tersebut kontan mendapat tanggapan langsung dari General Manager Ducati, Luigi Dall'Igna.

MOTOGP 2019 - Honda Kalah di GP Qatar, Marc Marquez Terobsesi dengan Kecepatan Ducati

Andre Dovizioso Juara GP Qatar Digugat, Ducati Yakin Timnya Tidak Bersalah: Tuntutan Bakal Ditolak

Memanas! Tak Terima Diadukan ke FIM, Ducati Ancam Balik Laporkan Honda Soal Winglet

MOTOGP 2019 - Gagal Juara di GP Qatar, Ini Pernyataan Marc Marquez dan Valentino Rossi

Gigi, sapaan karib Luigi Dall'Igna, mengaku tak banyak berbicara dengan Yamaha dan belum mengetahui sebab pabrikan asal Jepang itu bersikap dingin.

"Saya tak tahu alasan mereka (Yamaha, red) tak ikut melancarkan protes seperti tim lain. Saya tak tahu kenapa," ujar Gigi dikutip Juara.net dari laman MotoGP.

Meski begitu, pria asal Italia ini memiliki spekulasi tersendiri terkait sikap yang ditunjukkan oleh Yamaha.

"Mungkin karena Yamaha sejak awal selalu terlibat dalam diskusi tentang penentuan aturan balap," kata Luigi Dall'Igna menebak-nebak.

"Sama seperti kami, mereka mungkin juga berpendapat jika ada cara yang lebih tepat untuk menyelesaikan masalah ini," kata Gigi.

Sementara itu, protes empat tim MotoGP terkait komponen milik Ducati telah diterima oleh pihak FIM.

Kabar terakhir menyebutkan jika penentuan diterima atau tidaknya protes itu baru akan diumumkan sebelum berlangsungnya MotoGP Argentina 2019 pada akhir bulan Maret nanti.

Seri kedua MotoGP 2019 itu dijadwalkan berlangsung di Autodromo Termas de Rio Hondo, Argentina, pada 29-31 Maret 2019.

BERITA PERSIJA - Jika Lolos ke Semifinal Piala Presiden 2019, Ini Dilema Persija Jakarta

Jadwal Lengkap Kualifikasi Piala Eropa 2020 Kamis (21/3) Sampai Sabtu (23/3)

BERITA PERSEBAYA - Otavio Dutra Tinggalkan Timnas, Kembali Berlatih dengan Persebaya, Ada Apa?

Remaja 13 Tahun Meregang Nyawa Usai Dihakimi Massa Karena Dituding Curi Rokok; Ampun Mas, Ampun Mas

Ancam lapor balik

Protes tim Repsol Honda atas perangkat winglet atau swingarm dari tim Mission Winnow Ducatisudah melangkah ke babak baru.

Kini tim Mission Winnow Ducati dikabarkan tidak akan tinggal diam jika Repsol Honda terus menerus melakukan mengadu kepada FIM.

Hal tersebut disampaikan oleh manajer Ducati, Luigi Dall'Igna yang mengaku sempat terkejut dengan protes tersebut.

"Secara pribadi saya terkejut khususnya dengan sikap Honda yang mana menjadi anggota penemu MotoGP bersama dengan Ducati dan Yamaha," kata Dall'Igna yang dilansir Juara.net dari GPOne.

"Saat ini, semua perselisihan teknis sudah diselesaikan dengan MSMA atau melalui diskusi dengan direktur teknis MotoGP. Kami selalu menemukan jawaban untuk semua protes yang diajukan kompetitor di atas meja," ujar dia menambahkan.

Luigi Dall'Igna pun mengaku akan melaporkan balik tim Repsol Honda dalam waktu dekat.

 MOTOGP 2019 - Gagal Juara di GP Qatar, Ini Pernyataan Marc Marquez dan Valentino Rossi

 Klasemen MotoGP 2019 Setelah Dovizioso Kalahkan Marquez, Juara GP Qatar, Valentino Rossi 11 Poin

 Motor Andrea Dovizioso Diinvestigasi, Dituduh Pakai Winglet Illegal hingga Juara MotoGP Qatar 2019

 PIALA PRESIDEN 2019 - Ivan Kolev Bicara Soal Calon Lawan Persija, Ada Peluang Persebaya vs Arema FC

 Gunung Bromo Meletus, Sejak Senin Pagi Sudah 5 Kali Letusan Masyarakat Tetap Aktifitas Seperti Biasa

Ducati melakukan hal tersebut apabila Honda sudah meremehkan kinerja direktur teknis MotoGP yaitu Danny Aldridge.

Dia juga menyebut bahwa tim Repsol Honda sudah menggunakan perangkat yang juga patut dipertanyakan legalitasnya.

"Fakta bahawa Honda sudah mengajukan protes melalui direktur teknisnya dan menempatkan kami di sebuah posisi yang bermasalah membuat kami mungkin meluncurkan protes juga kepada Honda soal wingletnya," tutur Dall'Igna.

"Bentuknya tipis, wingletnya juga bisa berubah bentuk dengan signifikan. Protes kami akan terjadi jika Honda sudah menanyakan kinerja Danny Aldridge. Kemungkinan di seri balapan selanjutnya," kata dia.

Sebelumnya, menyusul kemenangan yang diraih Andrea Dovizioso di MotoGP Qatar 2019, ada empat tim yang meluncurkan protes atas perangkat baru yakni winglet atau swingarm di motor Ducati Desmosedici.

Keempat tim tersebut adalah Repsol Honda, KTM, Aprilia, dan Suzuki.

Perangkat Ducati tersebut sempat dinyatakan legal dan boleh dipasang, tetapi FIM kemudian melakukan sidang lanjutan.

Hasil sidang yang akan menentukan nasib tim Ducati akan diumumkan sebelum seri MotoGP Argentina pada 31 Maret mendatang.

Max Biaggi Sebut Aturan Tak Jelas

Mantan pembalap MotoGP yaitu Max Biaggi turut berkomentar soal kisruh yang terjadi karena winglet dari tim Mission Winnow Ducati.

Menurut Max Biaggi, perkembangan aerodinamika di MotoGPmemang kerap kali menimbulkan perdebatan.

Itu terjadi lantaran Max Biaggi menilai bahwa tidak ada kejelasan mengenai batas-batas antara pengembangan aerodinamika yang legal dan yang ilegal.

"Masalahnya adalah perkembangan aerodinamika selalu membuat konflik yang berkenaan dengan peraturan," kata Biaggi yang dikutip BolaSport.com dari Daily Star.

"Karena garis batas antara apa yang legal dan yang tidak legal sangat halus," ujar Biaggi menambahkan.

Biaggi juga mengungkapkan bahwa perkembangan aerodinamika tak hanya menjadi perdebatan di MotoGP saja, tetapi juga terjadi di ajang balapan Formula 1 (F1).

Biaggi juga menilai di kejuaraan F1 ada perilaku yang lebih ekstrem dari para pengembang aerodinamika yaitu dengan mencari trik-trik untuk mengelabuhi peraturan.

"Di Formula 1, kami melihat bagaimana para ahli aerodinamika dari tim yang berbeda selalu mencari celah dalam peraturan yang ada," tutur Biaggi.

"Hal itu digunakan untuk mengembangkan ide-ide baru yang bisa digunakan untuk mencari sebuah keuntungan bagi timnya masing-masing," kata dia.

Sebelumnya, menyusul kemenangan yang diraih oleh Andrea Dovizioso di MotoGP Qatar 2019, empat tim melakukan protes lantaran Mission Winnow Ducati memakai winglet baru.

Empat tim tersebut adalah Repsol Honda, Aprilia, Suzuki Ecstar, dan KTM yang mempertanyakan legalitas dari winglet tersebut. (*)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved