Terungkap Alasan RR Buang Bayi Hasil Perselingkuhan Dengan Menantu, Sudah 1 Tahun Pisah Dengan Suami

Berselingkuh dengan menantunya, RR melahirkan seorang anak dari hasil hubungan gelapnya. Ia nekat membuang anak hasil hubungan gelap tersebut lantar

Editor: Eko Setiawan
POS KUPANG/Eginius Moa
RR alias Rate (39), tersangka buang bayi di Kabupaten Sikka 

Bermula  rasa  sakit perut hendak  menceret,  RR alias  Rate (39) warga  Tanakepi, RT 004/RW 002, Desa Tanarawa, Kecamatan Waiblama,  Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara  Timur  (NTT)  berangkat  sendirian ke Sungai  Enakter, Rabu (20/3/2019)  sekitar  pukul  22.00  Wita.

Jalan  kaki   sekitar  200-an  meter  dari  rumahnya, di atas sebuah  batu besar, RR  duduk melahirkan bayinya.

Bayi  itu kemudian digendong  ke  sungai  dan melepasnya ke air mengalir.

“Saya  sudah  tanya kepada  RR,  bayinya  dua  kali  menangis ketika dilahirkan. Dia   tidak menyesal ketika melepaskannya ke sungai.  Sesudahnya dia  membersihkan  badan  dan  jalan pulang ke rumahnya,”  kata Kepala  Satuan  Reskrim  Polres  Sikka, AKP  Heffri  Dwi Irawan, S.H, S,IK, mendampingi   Wakapolres  Sikka, Kompol  Iwan Iswayudi, memberikan   keterangan pers  kasus buang bayi, Selasa  (26/3/20219)  siang.

Heffri  menambahkan,  bayi  ditemukan  Sabtu (23/3/2018)  sekitar  pukul 04.00  Wita oleh Januarius Nong, kembali memancing di  sungai. 

Bayi terbawa air sungai  yang  masih  mengalir deras sekitar  1 Km dari  tempat  RR  melahirkan.

“Aliran sungai  masih lumayan deras  setelah musim  hujan ini. Bayi tersangkut  di   batang bambu,” ujarnya.

Iwan  Iswayudi,  menambahkan  pelaku  nekat membuang bayinya ke sungai menutup rasa  malu, sebab ia hamil  bukan dengan suaminya.

 “Bayi  perempuan ini  masih  hidup  pada   saat dilahirkan. Mungkin  pada saat  itu  tersangka kalut dan takut kemudian  melepaskan  bayinya ke sungai.  Dia  tidak menyesal melepas  bayinya ke sungai,”  ujar Iwan.   

Rate disangka  melakukan pelanggaran   pasal 80  ayat (3) dan ayat   (4)  UU  RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan  Atas UU Nomor  23  Tahun  2014 tentang Perlindungan Anak diancam  20  tahun penjara atau   pasal  341 KUHPidana   ancaman  7  tahun penjara. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved