Sebelum Tinggalkan Rumah, Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso Peluk Anaknya dan Menangis Minta Maaf

Sekitar pukul 19.00 WIB, saya lagi belajar di ruangan saya, ayah masuk ke kamar, peluk saya. Terus bilang minta didoakan, minta maaf...

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas disaksikan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menunjukkan barang bukti uang yang berada di dalam kardus terkait OTT Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/3/2019). KPK menetapkan tiga orang tersangka yakni Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso, Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia Asty Winasti, dan Seorang pihak swasta Indung serta mengamankan barang bukti uang sekitar Rp 8 miliar dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu yang telah dimasukkan dalam amplop pada 84 kardus terkait dugaan suap pelaksanaan kerja sama pengangkutan di bidang pelayaran antara PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Di balik perjanjian itu, Bowo Sidik diduga meminta jatah fee kepada PT HTK atas biaya angkut sebesar USD2 per metrik ton.

Jatah fee itu diduga yang ke-7 kali diterima oleh Bowo. Enam penerimaan dari jatah fee sebelumnya ditaksir mencapai Rp 221 juta dan USD 85.130.

Sempat Peluk Anak

Kediaman Bowo Sidik Pangarso, anggota DPR RI yang namanya terseret kasus PT Pupuk Indonesia di Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019), terluhat sepi. 

Argant (17), anak Bowo Sidik Pangarso terlihat duduk di kursi halaman rumahnya.

Di samping halaman, dua mobil hitam terparkir dengan posisi sejajar.

Rumah anggota DPR RI Bowo Sidik Pangarso (tribunnews)

Ditemui tribunnews.com, ia bercerita detik-detik sebelum ayahnnya pergi meninggalkan rumah, Rabu (27/3/2019) malam.

"Sekitar pukul 19.00 WIB, saya lagi belajar di ruangan saya, ayah masuk ke kamar, peluk saya. Terus bilang minta didoakan, minta maaf, dan bilang ke saya 'Bapak yakin Bapak enggak salah'," ujar Argant.

Setelah menceritakan pertemuan tersebut, Argant menundukkan kepala, menatap ke lantai dan kemudian membetulkan posisi duduknya.

Setelah sang ayah mengatakan hal itu pada malam tersebut, Argant mengaku gelisah.

Apalagi, kata Argant, sang ayah menangis saat itu.

"Bapak kemudian turun ke kamar adik-adik saya. Saya masih di atas, merenung, tapi saat itu saya enggak menangis karena saya susah untuk menangis. Saya hanya gelisah," ujarnya.

Setelah mendapatkan pelukan, Argant yakin ayahnya bukanlah orang jahat seperti yang dibaca di berita-berita maupun di media sosial hari ini.

"Sekarang Bapak keluar, enggak tahu ke mana. Ibu juga keluar," ujar Argant.

Hal yang sama juga dikatakan Ketua RT tempat Bowo Sidik tinggal.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved