Perampok Pemilik Toko Emas Duel dengan Perampok Tak Ada yang Bantu. Mobil Hanya Heboh Pencet Klakson

Dari rekaman video, terlihat sempat terjadi aksi tarik-menarik antara pelaku yang berjumlah empat orang dengan korban yang masih duduk di dalam bentor

screengrab/Sriwijaya Post
Perampokan pemilik toko emas terekam CCTV 

TRIBUNBATAM.id, PALEMBANG - Aksi perampokan pasangan suami istri pemilik toko emas di Palembang ramai di media sosial. Selain video perampokan beredar di media sosial, warga juga membahas tidak adanya pertolongan warga, padahal lokasi perampokan jalanan ramai.

Perampokan terjadi saat sepasang suami istri tengah melintas dengan becak motor (bentor) di persimpangan Jalan Semeru, kawasan Lapangan Hatta, Rabu (3/4/2019).

Dari rekaman video, terlihat sempat terjadi aksi tarik-menarik antara pelaku yang berjumlah empat orang dengan korban yang masih duduk di dalam bentor.

VIDEO Detik-detik Pasutri Pemilik Toko Emas Terseret Pertahankan Tas dari Perampok Hingga Dibacok

Baru Satu Mobil Dinas yang Dikembalikan Mantan Pejabat Kepri, Kasus Ini Sempat Jadi Sorotan KPK RI

Klasemen Piala AFC 2019 Setelah Persija Jakarta Tuai Kekalahan di Kandang Ceres Negros

Karena gagal menarik tas berisi emas yang diperkirakan bernilai Rp 1,6 miliar itu, empat perampok akhirnya membacok pasangan suami istri itu.

Pasutri yang bernama Djulijono (71) dan istrinya Kevy (65) harus dilarikan ke rumah sakit karena luka berat. 

Mirisnya, meskipun kondisi jalan tidak terlalu sepi, sama sekali tidak terlihat ada warga sekitar yang berani mendekat untuk membantu korban.

Bahkan terlihat ada beberapa mobil yang hendak masuk ke persimpangan, persis di lokasi kejadian.

Namun nyatanya tidak ada satupun pengendara yang turun dari mobil dan membantu korban.

Dilansir TribunBatam.id dari Tribunsumsel.com, seorang warga bernama Udin mengaku melihat perampokan tersebut.

Udin mengatakan, kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB pagi.

Ia membantah kalau warga sekitar tidak membantu korban.

"Awalnya kami mengira ada pengendara motor yang bersenggolan terus bertengkar. Kami sama sekali tidak tahu kalau itu perampokan," ucapnya.

Selain itu, korban juga tidak berteriak bahwa dirinya dirampok sehingga warga tidak bergerak.

Udin, saksi perampokan: Korban tak teriak, kami kira hanya bertengkar

"Waktu itu banyak mobil yang tiba-tiba berhenti di simpang itu. Karena posisi korban masih di persimpangan jalan, jadi mereka tertutup oleh badan mobil, tak begitu nampak bagi kami," sambungnya.

Udin mengatakan, korban sama sekali tidak berteriak maling atau rampok. Mereka hanya mengeluarkan suara seperti orang berkelahi.

Kondisi itu semakin diperkeruh oleh bisingnya suara klakson mobil yang terus berbunyi saat ini.

"Harusnya bukan warga yang langsung menolong, tapi para pemilik mobil itu. Mereka yang melihat langsung, tapi tidak berani menolong. Cuma suara klakson saja yang dikeraskan,"ujarnya kesal.

Warga sekitar baru tahu bahwa terjadi perampokan saat barisan mobil yang macet itu mulai bergerak maju ke depan.

"Nah, dari situ baru kami lihat. Ternyata perampokan, Ada darah berceceran," ujarnya.

TERUNGKAP! Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper Ternyata Seorang Guru Honorer, Ini Identitasnya

Polisi Gerebek Rumah Kos, Tangkap enam Orang yang Sedang Pesta Sabu, Satu Diantaranya Masih 15 Tahun

Hal senada juga diungkapkan Dian, seorang karyawan toko sepeda persis di depan simpang tiga Jalan Semeru.

Saat itu dia mengira hanya terjadi pertengkaran.

"Pas sekali, saya baru datang. Pintu toko saja baru dibuka sedikit. Saya emang dengar ada suara ribut-ribut. Tapi saya pikir itu suara orang bertengkar,"ucapnya.

Pasangan suami istri korban perampokan dirawat

Beberapa saat berlalu, baru Dian sadar bahwa terjadi aksi perampokan.

"Waktu kita sadar ada perampokan, kami di sini tidak langsung berani mendekat. Pelakunya bawa dua pisau panjang. Jadi kami takut," ucapnya.

Dian menuturkan, ada empat pelaku dalam perampokan tersebut. Mereka berboncengan dengan menggunakan dua sepeda motor.

"Pakai helm semua," katanya.

"Orang itu (korban) bilang tas itu isinya emas. Mungkin sekitar dua kilo," ujarnya.

Setelah keempat perampok kabur sambil membawa tas rampasannya, warga langsung menolong korban yang mengalami luka bacokan di bagian di lengannya.

"Mereka langsung dibawa ke rumah sakit,"ucapnya.

Dua Kali Dirampok

Korban saat ini masih dirawat di RS Charitas Palembang. Keluarga korban dan petugas kepolisian terus berdatangan untuk memastikan kondisi korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sang suami sudah berangsur pulih di ruang instalansi gawat darurat (IGD), sedangkan sang istri masih dioperasi tim medis.

Keempat pelaku diduga telah mengikuti korban dan saat di lokasi , empat orang pelaku yang menggunakan sepeda motor langsung menghadang becak yang ditumpangi korban.

Ternyata, perampokan itu bukan yang pertama dialami pemilik toko emas ini, pertengahan September 2018 lalu.

 Pemilik toko mas Sinar Mas atau Sumber Mas ini pernah menjadi korban perampokan.

Saat itu Djulijono (71) dan anaknya Ferri (33) sempat melempar kursi ke arah pelaku yang ingin menjarah tokonya.

Satu pelaku yakni Usman (40) ditangkap petugas ketika di kediamannya di Jalan Panca Usaha, Lorong Palopa Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) 1 Palembang, dan satu pelaku lagi buron.

Kali ini, Djulijono kembali mengalami hal serup tetapi kali ini para perampok mengincarnya di jalan raya.

"Sudah melapor ke Polsek. Sekarang mau pergi ke rumah sakit, karena orangtua masih dirawat," ujar Ferri anak korban ketika ditemui di Polsek IT 1 Palembang, Rabu sore.

Ferri mengatakan, orangtuanya mengalami kerugian sekitar Rp 1,6 miliar dari nilai emas yang dirampok di jalan raya tersebut.

Kapolsek IT 1 Kompol Edi Rahmat mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan saat ini sedang memburu keempat pelaku.

"Kami langsung melakukan penyelidikan. Mudah-mudahan pelakunya bisa segera tertangkap," katanya.

Simpang Jalan Semeru, lokasi perampokan
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved