Kasus Mayat Tanpa kepala Dalam Koper - Polisi Periksa Lima Lelaki Gemulai Teman Budi Hartono
Soal isu motif pembunuhan terkait LGBT, polisi mengaku mendengar tetapi belum menemukan bukti yang mengarah ke motif tersebut.
TRIBUNBATAM.ID - Penyelidikan kasus mayat tanpa kepala dalam koper yang bernama Budi Hartono terus berlanjut dan hingga saat ini belum ada tersangka.
Polisi memanggil lima saksi dari teman Budi Hartanto, guru honorer yang menjadi korban mutilasi tersebut.
Polisi meyebut lima saksi itu semua pria dan bertingkah gemulai atau bertingkah kemayu.
• Polemik Mobil Dinas, Pemprov Kepri Beri Waktu 2 Minggu, Lewat Dari Itu Data Akan di Sebar ke Media
• Tawuran Pakai Senjata Softgun, Seorang Warga Tewas oleh Peluru Nyasar yang Tembus Jantungnya
• Oknum PNS Ini 7 Bulan Jadi TKI Ilegal di Malaysia, Disuruh Pimpinan Pulang Karena Mau Pilpres
Soal isu motif pembunuhan terkait LGBT, polisi mengaku mendengar adanya isu tersebut tetapi belum menemukan bukti yang mengarah ke motif tersebut.
Polisi akan berpegangan pada fakta yang tergali pada penyelidikan kasus tersebut.
"Info yang berkembang (di luar) memang seperti itu, kebetulan rekan-rekan korban kebanyakan seperti itu."
"Namun kami tetap sesuai fakta. Karena hasil otopsi dari forensik juga belum keluar," ujar Kasat Reskrim Polres Blitar Kota Heri Sugiono seperti dilansir Surya.co.id, Kamis (4/3/2019).
Budi Hartanto selama ini juga gemulai seperti disampaikan oleh kerabat korban, Surahmat.
Kepada wartawan, Surahmat mengatakan bahwa korban dikenal santun dan baik kepada orangtua.
"Budi (korban) mbanceni (gemulai), tapi orangnya baik, ramah dengan warga, supel bergaul dan baik dengan orangtua," kata Surahmat.

Polisi Fokus Cari Kepala Korban
Budi Hartanto ditemukan dalam kondisi mengenaskan tanpa kepala.
Hingga saat ini kepala korban mutilasi mayat dalam koper belum ditemukan.
• Asmara hingga Ekonomi, Motif Dibalik Pembunuhan Mayat Tanpa Kepala dalam Koper Mulai Terkuak
• 3 Dugaan Motif Kasus Mayat Dalam Koper, Guru Honorer Ditemukan Tanpa Kepala
Meski tubuhnya belum lengkap, keluarga tetap menguburkan jasad Budi Hartono, Rabu (4/4/2019) lalu karena tidak mungkin menundanya.
Kasus ini saat ini diselidiki oleh tim gabungan dari Polres Kediri dan Blitar karena ada dua tempat kejadian di dua wilayah berbeda tersebut.
Mayat ditemukan di wilayah Brlitar sementara Budi Hartono diketahui beralamat di Kediri.

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, menerangkan penanganan kasus ini dilakukan oleh Tim Gabungan.
Tim Gabungan terdiri dari Polres Blitar Kota dan Polres Kediri Kota yang di-backup oleh Ditreskrimum Polda Jatim.
"Kemarin ada lima saksi yang dimintai keterangan, pagi ini ada dua saksi lagi yang diperiksa. Total ada tujuh saksi."
• Bawa Uang Banyak dan Sempat Pamit Keluar, Begini Kesaksian Ibu Budi Hartanto, Mayat Dalam Koper
• Geger Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper - Pelaku lebih dari 1 Orang, Ada Tiga Motif Pembunuhan
"Para saksi itu dua dari keluarga dan lima teman korban," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Kamis (4/4/2019).
Selain memeriksa saksi, polisi juga sedang mencari barang-barang korban yang hilang.

Salah satu barang korban yang dicari ialah sepeda motor.
Saat keluar rumah, korban membawa sebuah sepeda motor, laptop, dan dua ponsel.
Sampai sekarang motor korban belum ditemukan.
Polisi sudah menyisir beberapa lokasi parkir di Blitar dan Kediri.
"Kami juga fokus mencari kepala korban. Tim masih menyisir di sekitar lokasi," ujar Heri.
(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)