Ternyata Guru Honorer Dimutilasi Pengusaha Muda, Inilah Daftar Usaha dan Bisnis yang Dikelolanya

Budi Hartanto merupakan guru honorer yang berasal dari Kota Kediri, yang kini terdaftar sebagai guru honorer yang mengajar kesenian di SDN Banjarmlati

kolase tribunmadura
Jenazah korban yang hendak dimakamkan tanpa kepala (kiri) dan foto semasa hidup korban (kanan) 

TRIBUNBATAM.id - Budi Hartanto (38), Guru honorer yang dimutilasi dan mayatnya dimasukkan ke dalam koper, lalu dibuang di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar ternyata memiliki usaha.

Semasa hidupnya Budi Hartanto memiliki serta mengelola sejumlah bisnis dan usaha yang cukup prospektif.

Informasi yang dihimpun Surya.co.id di lapangan, usaha dan bisnis yang digeluti Budi Hartanto ada lebih dari lima bidang usaha.

Sehingga bisa dibilang, Budi Hartanto, sang guru honorer korban mutilasi yang mengajar di SDN Banjarmlati Kota Kediri merupakan seorang pengusaha muda, dengan beragam versifikasi usaha.

Seperti yang diketahui, kasus mutilasi tersebut membuat geger masyarakat Blitar dan Kediri, Jawa Timur selama dua hari ini, mulai Rabu (3/4/2019), hingga Kamis (4/4/2019) hari ini.

Mayat Guru Honorer Ditemukan Tanpa Kepala di Koper, Ini Isi Chat WhatsApp (WA) Terakhir

Guru Honorer Diduga Jadi Korban Mutilasi, Polisi Masih Fokus Cari Kepala Mayat Dalam Koper

TERUNGKAP! Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper Ternyata Seorang Guru Honorer, Ini Identitasnya

Geger Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper - Pelaku lebih dari 1 Orang, Ada Tiga Motif Pembunuhan

Budi Hartanto merupakan guru honorer yang berasal dari Kota Kediri, yang kini terdaftar sebagai guru honorer yang mengajar kesenian di SDN Banjarmlati di kota Kediri.

Guru honorer yang bernasib nahas tersebut ditemukan oleh warga di sebelah jembatan Karanggondang, kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).

Pada saat ditemukan, mayat Budi Hartanto berada di dalam koper, tanpa adanya kepala korban.

Guru muda tersebut, terakhir kali sempat melakukan komunikasi dengan pihak keluarga melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp (WA).

Sebelumnya juga Budi Hartanto diketahui sempat bercanda dengan saudaranya yang juga berprofesi sebagai guru.

Di kalangan pihak keluarga, sebelum Budi Hartanto ditemukan tewas, tak ditemukan keanehan yang dialami oleh Budi Hartanto yang merupakan korban pembunuhan dan mutilasi.

Bahkan, di kalangan keluarga, Budi Hartanto dikenal sebagai seorang yang pendiam.

"Orangnya pendiam, sehari-hari korban menjadi guru honorer di SDN Banjarmlati (Kota Kediri) mengajar mata pelajar Kesenian," ujar Nasuha, paman korban, Rabu (3/4/2019) malam.

Inilah Usaha dan Bisnis Guru Budi

Selain berprofesi sebagai guru, lanjut Nasuha, karena Rudi memiliki karakter yang ulet dan kreatif, pihak keluarga juga mengetahui kalau Rudi juga membuka lapak bisnis kecil-kecilan di kawasan GOR Jayabaya.

"Usahanya banyak karena anaknya kreatif," katanya.

Dari beberapa usaha yang dikelola tersebut, diketahui Budi Hartanto memiliki Warung Kopi (Warkop) yang berada di Kawasan GOR Jayabaya.

Korban Budi Hartanto juga mengelola satu jasa sanggar CK Dance Home menyiapkan penari Sexy Dancer, Kontenporer Dance, Tradisional Dance, Kabaret Dance dan Moderen Dance female dan male.

Pantauan di lapangan, Kamis (4/4/2019), sanggar CK Dance Home sudah tiga hari terakhir tutup. Lokasi sanggar ini juga dipergunakan oleh Budi untuk membuka warung Royal Cafee Kediri pada malam hari.

Korban juga mengelola Izal Bilyard, arena biliar yang ada disamping sanggar CK Dance Home. Namun pengelolaan arena biliar baru dilakukan setahun terakhir.

Selain itu, diketahui korban juga memiliki bisnis jual beli Handphone (Ponsel) dan pulsa.

Budi Hartanto juga dipercaya oleh rekannya untuk mengelola usaha bisnis bersama, yakni dalam bidang sewa rental mobil.

Polisi ketika mendatangi lokasi penemuan mayat di dalam koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).
Polisi ketika mendatangi lokasi penemuan mayat di dalam koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019). (TRIBUNMADURA/IST)

Spekulasi motif pembunuhan bermunculan

Banyak spekulasi tentang motif pelaku pembunuhan seorang guru honorer asal Kediri, Rabu (3/4/2019) lalu.

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, sebelum pelaku utama pembunuhan tertangkap.

Pihaknya belum bisa memastikan, motif yang dipikirkan pelaku hingga tega memutilasi guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer itu.

"Penjelasan motif akan kami ekspos secara utuh Ketika pelakunya sudah tertangkap," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).

Namun, ungkap Frans Barung, sedikitnya ada tiga kemungkinan motif yang menjadi spekulasi banyak pihak.

Pertama. Motif Asmara.

Kedua. Motif Dendam Pribadi.

Ketiga. Motif Ekonomi.

"Ada yang berspekulasi masalah asmara, masalah dendam, masalah ekonomi," lanjutnya.

Frans Barung tidak menjelaskan secara rinci motif Asmara dan motif dendam pribadi, selama proses penyidikan masih berlangsung.

Namun, dugaan pembunuhan bermotif ekonomi, bagi Frans Barung, terbilang cukup logis, mendasari perbuatan pelaku.

Lantaran, beberapa benda pribadi korban seperti motor, ternyata tidak diketahui keberadaannya.

"karena beberapa barang seperti motor juga hilang," tandasnya.

Pembunuhan dilakukan secara kelompok

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, ada dugaan pembunuhan seorang guru honorer dilakukan secara berkelompok.

"ada indikasi juga pelaku pembunuhan dilakukan secara berkelompok," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).

Dugaan itu, lajut Frans Barung, diperkuat karena lokasi di temukannya koper berisikan mayat pria guru honorer asal Kediri itu, berada di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.

Dan, orang-orang yang berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung dengan korban beberapa hari sebelum korban ditemukan tewas.

"13 orang itu adalah mereka yang terbilang dekat dan mereka yang terbilang terakhir berkomunikasi dengan si korban," lanjutnya.

(Foto kiri) detik-detik penemuan koper berisi potongan mayat yang diduga mayat guru honorer asal Kediri. Foto kanan : Korban semasa hidup
(Foto kiri) detik-detik penemuan koper berisi potongan mayat yang diduga mayat guru honorer asal Kediri. Foto kanan : Korban semasa hidup (kolase)

Diduga pembunuhan juga bermotif kriminal

Kasus mutilasi yang menimpa Budi Hartanto (28) guru honorer yang mayatnya ditemukan dalam koper di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar diduga bermotif kriminal.

Karena saat korban dihabisi dari penjelasan ibunya Ny Habibah sedang membawa uang dalam jumlah banyak. Korban juga membawa laptop berikut dua HP miliknya.

Nasuka, paman korban menjelaskan, korban pamit kepada ibunya keluar rumah selepas Maghrib hendak ke warung yang dikelolanya di kawasan GOR Jayabaya.

Namun korban juga sempat menyebutkan sedang mempersiapkan ada acara event di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Kota Kediri.

"Berapa uang yang dibawa ibunya tidak tahu, namun disebutnya banyak. Saat keluar korban juga membawa serta laptopnya," jelas Nasuka kepada tribunjatim, Kamis (4/4/2019).

Termasuk sepeda motor yang dikendarai korban sekarang juga tidak jelas keberadaannya. "Tidak biasanya korban bawa laptop, namun saat keluar naik motor, mobilnya ditinggal," tambahnya.

Korban juga dipercaya rekannya mengelola usaha bersama sewa rental mobil. Selain itu juga jual beli HP dan pulsa

Dalam keseharian korban menjadi guru kesenian dengan status honorer di SDN Banjarmlati, Kota Kediri.

Kematian korban yang terjadi secara tragis juga mengagetkan keluarganya. Rumah duka masih dipenuhi para pelayat tetangga dan keluarganya.

Sementara warung kopi yang dikelola korban di kawasan GOR Jayabaya kondisinya juga acak-acakan. Namun tidak ditemukan jejak darah di areal warung.

Diduga korban dihabisi di TKP lain. Kemudian untuk menghilangkan jejak dan menyulitkan penyelidikan kepalanya dimutilasi yang dibuang di lokasi terpisah.

Untuk memudahkan proses pembuangan dan tidak mengundang kecurigaan mayatnya dimasukkan ke dalam koper. Selanjutnya pelaku membuang koper di sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Kasus ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Petugas satreskrim gabungan dari Polresta Blitar dan Kota Kediri masih menyelidiki kasusnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Guru Honorer Dimutilasi Ternyata Pengusaha Muda, Inilah Daftar Bisnis dan Usaha yang Dikelolanya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved