Akun Medsos Siswa SMA yang Diduga Keroyok Siswi SMP Dihujani Makian Netizen, Ini Kata Putri Ahok

Akun Instagram pribadi salah seorang terduga pelaku pengeroyoksn siswi SMP di Pontianak diserbu ratusan ribu netizen dan banyak berisi makian.

Kolase TribunSolo.com/Instagram @nata.decoco17
Veronica Tan dan putrinya, Nathania Purnama. 

TRIBUNBATAM.id - Kasus Au, seorang siswi SMP di Pontianak yang diduga dikeroyok dan dilecehkan 12 siswa SMA jadi perhatian banyak kalangan setelah sebelumnya viral di media sosial.

Au kini masih dirawat di Rumah Sakit Mitra Medika.

Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat, Eka Nurhayati Ishak mengatakan, mereka selalu memantau perkembangan kesehatan korban di rumah sakit.

"Tadi kami sudah ke rumah sakit untuk mengecek kesehatan korban. Sejauh ini tidak ada masalah. Artinya sudah proses penyembuhan," kata Eka dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com pada Rabu (4/10/2019).

Atensi masyakarat Indonesia saat ini benar-benar tersedot kepada pada kasus tersebut. 

Tokoh-tokoh ternama berlomba mengutuk tindakan ke 12 siswi SMA terduga pelaku penggeroyokan itu.

Akun Instagram pribadi salah seorang terduga pelaku bahkan diserbu ratusan ribu netizen.

Mereka sontak bertindak bak 'hakim'.

Tagar #JusticeForAudrey Trending, Hanum Rais: Kirim Para Pelaku ke Penjara Anak

Ifan Seventeen Jenguk Siswi SMP Korban Pengeroyokan: Yang Kuat Ye Nong?

Kondisi Bayi saat Mayat Ibu Hamil 9 Bulan Ditemukan di Tepi Tol Jagorawi

Diduga Lakukan 3 Kesalahan Ini, Kriss Hatta Terancam Penjara 12 Tahun

Putri semata wayang Ahok alias BTP, Nathania Purnama menyarankan kepada para pengikutnya di Instagram untuk berhenti memaki dan membenci ke 12 terduga pelaku itu.

 

Nathania Purnama kemudian memberikan alasannya. 

Awalnya Nathania Purnama terlihat mengunggah tangkapan layar berita soal kasus Au di Instastorynya.

Ia lantas mengatakan membagikan berita tersebut tak bermaksud untuk membuat kasus Audrey semakin 'panas'.

Nathania Purnama mengaku ia berharap orang-orang tak cuma dapat membuka matanya terkait kecacatan sistem hukum dalam kasus pengeroyokan yang melibatkan anak di bawah umur, tetapi juga dapat mengubahnya.

Pasalnya menurut Nathania Purnama suara masyarakat memiliki kekuatan yang besar.

Tak cuma itu Nathania Purnama juga menilai, saat ini hukum 'tak berbuat apa-apa' karena takut merusak masa depan ke-12 terduga pelaku tersebut.

"The reason I'am posting it on my story knowing full well thounsands will read it is not to get gossip to spread around

There is power in people's voice, and by spreading this awful news, I hope to get more people to not only be aware of the evident flaws withim our justise sytem, but so it could eventually lead to chage

Its because the justice sytem is currentky doing nothing because the are afraid 'ruining the future' for those highschool girls," tulis Nathania Purnama dikutip TribunJakarta.com.

Instastory Nathania Purnama
Instastory Nathania Purnama (Instagram Nathania Purnama)

 

Nathania Purnama mengingatkan inti dari permasalahan kasus Au adalah sistem hukum dan bagaimana mereka (orang-orang yang terlibat-red) dapat menerima situasi tersebut.

Ia juga mengatakan membenci dan memaki ke-12 terduga pelaku tak akan menghasilkan apa-apa.

Tindakan demikian menurut Nathania Purnama justru akan memberikan perhatian yang seyogyanya dinikmati oleh ke-12 siswi SMA itu.

Nathania Purnama mengatakan memaki dan membenci tak akan memberikan pelajaran yang berarti kepada terduga pelaku dalam kasus Audrey.

 

"The main source of the promblem is the justice sytem and how they chose to, at the moment, deal with the situation.

Hating and damning those girls do not do anything but feed the attention they obviously enjoy.

It really won't teach them a lesson that way," tulis Nathania Purnama.

Instastory Nathania Purnama
Instastory Nathania Purnama (Instagram Nathania Purnama)

Nathania Purnama kemudian membagikan sebuah petisi online terkait detail kasus Au.

Instastory Nathania Purnama
Instastory Nathania Purnama (Instagram Nathania Purnama)

Attaa lilintar Dukung Tagar JusticeForAudrey: Merinding, Kuat Ya Dek

Tagar JusticeForAudrey atau #JusticeForAudrey trending di media sosial dan ramai menjadi perbincangan publik tanah air.

Satu orang di antaranya YouTuber Atta Halilintar.

Tagar JusticeForAudrey atau #JusticeForAudrey muncul karena ada insiden buruk di dunia pendidikan.

Seorang siswi SMP di Pontianak berinisial AU (14) menjadi korban pengeroyokan 12 murid SMA.

Terduga pengeroyok yang brutal itu berasal dari berbagai SMA di Kota Pontianak.

Justice for Audrey di Twitter.
Justice for Audrey di Twitter. (Twitter)

Korban sendiri saat ini masih tergeletak di rumah sakit, menjalani perawatan insentif guna memulihkan fisik dan psikisnya yang mengalami trauma parah.

Kasus tersebut pun tengah ditindaklanjuti kepolisian setempat untuk dikembangkan dalam proses penyelidikannya.

Diwartakan TribunPontianak, Kanit PPA Polresta Pontianak, Iptu Inayatun Nurhasanah mengatakan pihaknya baru saja menerima limpahan berkas dari Polsek Pontianak Selatan pada Senin lalu.

"Kita baru saja mendapatkan limpahan berkasnya," ucap Nurhasah saat diwawancarai, Senin (8/4/2019).

Isu tersebtpun viral di media sosial dan publik membuat tagar JusticeForAudrey atau #JusticeForAudrey.

Dilansir dari media sosial Instagram YouTuber Atta Halilintar, Rabu (10/4/2019) King of YouTube itu mengaku merinding kala membacar berita soal Audrey.

Atta Halilintar juga menuturkan keinginannya untuk bertemu Audrey.

"Merinding Hari dari tadi baca berita tentang Adek Audrey..

Semoga Aku Bisa ktemu Sama Adik Audrey (emoji tangan)," tulis Atta Halilintar.

Lebih lanjut, Atta Halilintar juga menuliskan kutipan tentang bully dan menyakiti seseorang.

"Bully menyakiti orang ga akan bikin lo terlihat keren

- Atta Halilintar -"

Unggahan tersebut dilengkapi Atta Halilintar keterangan yang menguatkan Audrey.

"Yang kuat ya dek," tulis Atta Halilintar dalam keterangan fotonya, Selasa (9/4/2019).

Sontak unggahan Atta Halilintar itu mendapatkan banyak respons dari pengguna Instagram.

"Terima kasih bg @attahalilintar Buat dukungannya, datang lah ke pontianak jenguk dek audrey."

"Alhamdulillah, bang atta udh baca beritanya... Mohon dukung audrey ya bang...."

"Mantap bangg yuk kita rame rame bela audreyyy."

"Jenguk bang udah keterlaluan ini mah anak SMA ny haduh jangan klarifikasi depan kamera lah."

 

Kronologis: korban dijebak

Diwartakan TribunPontianak.com, kronologis kejadian diungkapkan oleh Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat melalui konferensi pers.

KPPAD selaku lembaga yang bergerak dibidang perlindungan anak akan memberikan pendampingan baik pada korban maupun pelaku.

Wakil Ketua KPPAD, Tumbur Manalu yang hadir saat konferensi pers menceritakan kronologi kejadian penganiayaan tersebut.

Tumbur Manalu menjelaskan, kejadian pengeroyokan terhadap korban yang merupakan siswi SMP tersebut dua pekan lalu.

"Kejadian dua pekan lalu, Jumat (29/3/2019) namun baru dilaporkan pada orangtuanya, hari Jumat (5/4/2019) ada pengaduan ke Polsek Pontianak Selatan. Kemudian kita dari KPAD langsung menerima pengaduan," ucap Manalu saat memberikan keterangan di Kantor KPPAD, Senin (8/4/2019).

Manalu melanjutkan, korban dijemput terduga pelaku yang mencapai 12 orang. Namun sebenarnya, aktor utama hanya 3 orang.

"Korban sebenarnya berada di rumah, kemudian dia dijemput terduga pelaku dari 12 orang itu. Sebetulnya aktor utama 3 orang dan sisanya membantu atau tim hore," ucap Manalu.

Korban dijemput dengan alasan ada yang mau disampaikan dan diomongkan.

Jadi dengan seperti itu, korban bersedia ikut bersama pelaku dan dibawa ke Jalan Sulawesi. (tribun jakarta)

*Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kasus Audrey Dikeroyok 12 Siswi SMA Viral, Putri Ahok Sarankan Berhenti Memaki dan Membenci Pelaku

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved