Jeritan Hati Ibunda AU, Siswi SMP Dikeroyok Anak SMA di Pontianak: Saya Tak Mau Damai
Jeritan ibunda AU, siswi SMP yang dikeroyok siswi SMA di Pontianak, tegas meminta pelaku pengeroyokan ditindak secara hukum.
TRIBUNBATAM.id - Jeritan ibunda AU, siswi SMP yang dikeroyok siswi SMA di Pontianak, tegas meminta pelaku pengeroyokan ditindak secara hukum.
AU dikeroyok siswi SMA di Pontianak kini menjadi pembicaraan nasional.
LK, Ibunda AU mengaku tak akan berdamai dengan para pelaku penganiayaan sang putri.
"Saya tidak mau damai, saya mau lanjutkan agar pelaku dapat efek jeranya," kata Lilik, saat dihubungi, Selasa (9/4/2019).
Keluarganya menegaskan jika kasus tersebut akan terus berlanjut nantinya.
LK mengaku mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar.
• Kronologi Pengeroyokan Siswi SMP oleh Siswi SMA di Pontianak, Polisi: Pelaku 3 Orang, Bukan 12 Orang
• Pengeroyokan Siswi SMP oleh 12 Siswa SMP, Walikota Pontianak Geram. Minta Kasus Diusut Tuntas
Menurutnya, KPPAD Kalbar tidak pernah menyarankan agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
"Harapan saya supaya kepolisian bersikap adil.
Saya ingin kasus ini dikawal sampai selesai.
Bagaimana nanti hukuman untuk anak-anak ini, yang penting mereka jera," ungkapnya.
Akibat kejadian ini, LK mengaku anaknya AU berubah sifatnya karena trauma.
Pasalnya anaknya dikenal sebagai sosok yang amat cerita.
"Keadaan psikologisnya masih traumatik, masih terganggu fisiknya.
Alhamdulillah lebam-lebamnya berkurang.
Tapi masih sesak napas kalau dia mikir orang-orang itu karena dia ada asma," terang LK.
Sebelumnya kasus ini mendadak viral berawal dari Masalah Asmara dan Celotehan di Facebook
Hingga mnedapatkan banyak respon dari berbagai pihak dan kalangan masyarakat ini menuai banyak komentar
Siswi SMP yang baru berusia 14 tahun itu kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka yang dideritanya.
Kasus pengeroyokan siswi SMP ini pun telah ditangani pihak kepolisian dan terus dikembangkan dalam proses penyelidikannya.
Siswi SMP Pontianak, Au (14) menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah menjadi korban penganiayaan 12 siswi SMA.
Bukan perawatan biasa, Au juga menjalani serangkaian rontgen untuk pemeriksaan tengkorak kepala dan dada untuk mengetahui trauma yang diakibatkan dari pengeroyokan tersebut.
Korban diduga dikeroyok 12 Siswi SMA karena persoalan komentar di media sosial.
Wakil Ketua KPPAD Kalbar, Tumbur Manalu menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapatkan KPPAD, target pelaku bukanlah korban tapi kakak sepupu korban.
Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," katanya kepada Tribun.
Kejadian pengeroyokan terhadap korban terjadi pada Jumat (29/3/2019).
Saat itu, korban dijemput pelaku sore hari oleh pelaku.
Pelaku yang merupakan oknum siswi pelajar SMA ini juga meminta korban mempertemukan dengan kakak sepupunya, yang berinisial PO, dengan alasan ada yang ingin dibicarakan.
AU yang tidak mengenal para oknum menyanggupi hal itu, hingga AU bertemu dengan kakak sepupunya.
Setelah bertemu kakak sepupunya, yang jemput tadi ini ternyata tak sendiri.
Ada empat tersangka menggiring AU dan PO ke tempat sepi di Jalan Sulawesi.
Kakak sepupu korban kemudian terlibat baku hantam dengan oknum berinisial DE.
“Tiga teman DE melakukan kekerasan terhadap AU, dengan melakukan pem-bully-an, penjambakan rambut, penyiraman air, hingga membenturkan kepala korban ke aspal, dan menginjak perut AU,” terang Tumbur.
Setidaknya, ada tiga oknum siswi yang diduga melakukan kontak fisik dengan korban AU.
Namun di lokasi kejadian setidaknya terdapat sembilan siswi lain yang menyaksikan kejadian tersebut, sambil tertawa, tanpa berupaya menolong korban.
Korban dianiaya di dua lokasi, selain di Jalan Sulawesi korban juga dianiaya di Taman Akcaya hingga kedua korban ditinggalkan begitu saja oleh para oknum siswi SMA gabungan ini.
Gubernur Kalbar Sesalkan Aksi Itu
Dukungan terhadap AU juga datang dari orang nomor 1 di provinsi Kalimantan Barat.
Adapun sang gubernur yakni Sutarmidji akrab disapa bang Midji.
Bang Midji prihatin dengan aksi para remaja yang terbilang sangat brutal.
Dimana Bang Midji meminta hukum untuk memberikan efek jere kepada pelaku.
"Assalamualaikum saya sungguh sangat prihatin dgn kasus pengeroyokan oleh 12 anak perempuan terhadap anak perempuan juga hanya krn mslh sepele.
Mereka memang masih dibawha umur, tetapi klu dikaji, apa yg mrk lakukan lbh dari kenakalan anak dibawah umur.
saya berharap kasus ini ditangani secara hukum dan kita kesampingkan krn pelakunya anak dibawah umur.
Hukum hrs melindungi korban bukan pelaku pidana hrs ada efek jera dan sy dukung upaya orang tua korban," tulis Bang Midji
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Jeritan Hati Ibu Audrey Pasca Anaknya Diperlakukan Bak 'Binatang', Gubernur Kalbar Ikut Berang, http://sumsel.tribunnews.com/2019/04/10/jeritan-hati-ibu-audrey-pasca-anaknya-diperlakukan-bak-binatang-gubernur-kalbar-ikut-berang?page=all.
Penulis: Mochamad Krisnariansyah
Editor: Kharisma Tri Saputra