Gempa 6,9 SR Guncang Banggai Sulteng, Warga Masih Mengungsi di Ketinggian Hindari Ancaman Tsunami
Gempa 6,9 SR Guncang Banggai Sulteng, Warga Masih Mengungsi di Ketinggian Hindari Ancaman Tsunami
Gempa 6,9 SR Guncang Banggai Sulteng, Warga Masih Mengungsi di Ketinggian Hindari Ancaman Tsunami
TRIBUNBATAM.ID - Setelah gempa magnitudo 6,9 yang mengguncang Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (12/04/2019) malam pukul 19.40 Wita, warga mengungsi di sejumlah tempat ketinggian untuk menghindari tsunami.
Warga setempat yang kami konfiirmasi via telepon, Emil Hamid mengatakan bahwa warga yang bermukim di sepanjang pantai telah mengungsi mencari tempat yang lebih aman di tempat tinggi.
“ Warga mengungsi ke atas Bukit Mambual, kelurahan Bukit Mambual, dan tempat tinggi lainnya, yaitu kompleks Puge, Kampung Baru kelurahan Mangkio Baru, kelurahan Hanga-hanga dan Halimun atau lokasi kantor Bupati Luwuk,” kata Emil, Jumat.
Menurutnya, saat gempa terjadi, warga langsung berlarian menyelamatkan diri hingga menyebabkan suasana sepanjang jalan macet.
“Tadi warga di Mahas di daerah pinggir pantai saat habis gempa langsung antisipasi dengan berlarian ke atas ketinggian, dan sampa saat ini warga belum berani kembali atau ke bawah melihat air, hanya ada bbeerapa saja yang memantau, apalagi saat ini masih terjadi kemacetan di jalan,” ucapnya.
Daerah pinggiran pantai di Luwuk yang warganya mengungsi saat ini yaitu Daerah Mahas, Kilo 5 dan Lalong.
• VIDEO saat Gempa Hari Ini di Luwuk, Banggai, Sulteng, Warga Panik Cari Tempat Mengungsi
• Update Gempa Banggai, Peringatan Dini Tsunami Pasca-Gempa 6,9 di Banggai Dicabut
• UPDATE Pembunuhan Guru Honorer, Pelaku Pernah Jadi TKI dan Kerap Berdandan Seperti Perempuan
Sebelumnya diberitakan gempa bermagnitudo 6,9 mengguncang Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah, Jumat (12/4/2018) pukul 18.40 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa yang terjadi kali ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG mencatat, pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dan berlokasi 85 kilometer dari arah barat daya Banggai Kepulauan atau di titik 1.90 LS - 122.54 BT.
Getaran dirasakan di Morowali, Banggai dan Palu, juga Kolaka Utara, Sumalata, Kotamobagu, Palopo, Kolaka, Toli-toli dan Kepulauan Konawe.
Getaran bahkan terasa hingga Gorontalo dan Kendari serta Manado, Pinrang, Konawe dan Makassar.
Terkait kejadian gempa itu, sebuah akun twitter @yfrdnsyh__ membagikan suasana di lokasi gempa di Banggai Kepulauan Sulteng
Apa itu Skala MMI?
Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa.
BMKG membagikan skala MMI dalam angka I hingga XII sebagaimana dikutip dari situs BMKG, masing-masing tingkatan memiliki arti sebagai berikut
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara. (*)