Pembunuh Sadis Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper 2 Pria Melambai, Ditangkap di Jakarta dan Kediri
Pelaku pembunuhan Budi Hartanto ada dua orang, berinsial AP dan AJ. AP ditangkap lebih dulu di Jakarta dan setelah itu ditangkap AJ di Kediri
TRIBUNBATAM.ID, KEDIRI - Kasus pembunuhan mayat tanpa kepala dalam koper di Kediri terungkap. Pelakunya dua orang, berinisial AJ dan AP.
AJ, salah satu pelaku mutilasi mayat tanpa kepala dalam koper Budi Hartanto (28), sehari-hari berjualan nasi goreng di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Pelaku diamankan polisi, Kamis (11/4/2019) malam di warungnya.
• Fakta-fakta Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper - Kepala Disimpan 9 Hari Oleh Dua Pelaku
• Amat Tantoso Bikin Laporan, Abidin Hasibuan : Dia Ditipu, Makanya Emosi
• Sejumlah Mobil Aset Pemko Tanjungpinang Juga Dikuasi Mantan Pejabat, Ini yang Dilakukan Pemko
Pelaku masih belum lama membuka usaha berjualan nasi goreng dan hanya berdagang malam hari.
Karena masih baru, warga juga belum mengenalnya seacara akrab.
"Sejak datang orangnya berjualan nasi goreng. Dia tinggal sendirian," ungkap Sujirah, yang rumahnya bersebelahan dengan warung AJ.
Tidak banyak diketahui dari identitas pelaku, namun warga menyebutkan pelaku merupakan warga asli Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
"Baru sekitar 10 hari buka nasi goreng di desa kami," ujarnya.
Sementara pantauan SURYA.co.id, Jumat (12/4/2019), kondisi warung juga acak-acakan.
Warga menyebutkan penjual nasi goreng ini orangnya seperti kebanci-bancian dan melambai.
Termasuk rekan-rekannya juga banyak datang ke warung itu, dari komunitas yang sama.
Satu lagi pelaku ditangkap di Jakarta berinisial AP oleh tim dari Reskrim Mabes Polri yang mem-back up pengungkapan kasus ini.
Potongan Kepala Budi Hartanto Ditemukan
Setelah AJ ditangkap, polisi akhirnya menemukan kepala Budi Hartanto (28), korban mutilasi.
Kepala tersebut ditemukan tim petugas gabungan Inafis Polda Jatim dan Polres Kediri di Sungai Kras, Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4/2019).
Penemuan potongan kepala korban tersebut berdasarkan pengakuan AJ yang menguburkan kepala korban.
Tersangka membuang potongan kepala korban di Dam Sungai Bleber.
Selanjutnya gabungan petugas Inafis dari Polda Jatim dan Polres Kediri.

Setelah dilakukan pencarian dengan menyusuri tepian sungai, akhirnya potongan kepala korban ditemukan di pinggir sungai.
Saat ditemukan potongan kepala terbungkus plastik serta karung.
Setelah dilakukan identifikasi, selanjutnya potongan kepala korban dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.
Penemuan potongan kepala korban ini mengundang penasaran ratusan warga yang melihat petugas melakukan pencarian.
Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal menyebutkan potongan kepala korban ditemukan tim gabungan Inafis Polres Kediri dan Polda Jatim.
• Sinopsis Drama Korea 100 Days My Prince Jumat (12/4): Hong Shim Tahu Pelaku Yang Coba Bunuh Lee Yul
• Eva Celia Memilih Tinggalkan Sosial Media Guna Mengatasi Rasa Khawatir Berlebihan
AP Lebih Dulu Ditangkap di Jakarta
Pelaku pembunuhan Budi Hartanto ada dua orang, berinsial AP dan AJ.
Keduanya berjenis kelamin laki-laki, mereka ditangkap di hari yang sama, Kamis (11/4/2019).
Namun mereka ditangkap di lokasi yang berbeda.
AP ditangkap lebih dulu di Jakarta oleh Anggota Mabes Polri. Sedangkan, AJ diringkus oleh kepolisian Kediri.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menuturkan, AP merupakan pelaku pertama yang ditangkap polisi, Kamis (11/4/2019) sore di Jakarta.
Melalui keterangan AP, berselang hitungan jam, polisi juga menangkap AJ di Kediri.
"AP ungkap persembunyian AJ, lalu kami tangkap sore harinya di Kediri," lanjutnya.
Barung menerangkan, proses penyelidikan terhadap kedua pelaku akan diupayakan di Polda Jatim.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya sedang memastikan pelimpahan tersangka dari Jakarta.
Dua pelaku dan korban sama-sama warga asal Kediri, Jawa Timur.
Dimutilasi di Kediri, Dibuang di Blitar

Lokasi penemuan mayat tanpa kepala dalam koper di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, hanya sebagai lokasi pembuangan.
"Blitar itu ternyata lokasi pembuangan jasad saja," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).
Sedangkan proses pembunuhan dan mutilasi jasad korban dilakukan oleh kedua pelaku di Kediri.
"Lokasi pembunuhan di Kabupaten Kediri," lanjutnya.
Para pelaku membuang mayat tersebut di Blitar untuk mengelabui petugas kepolisian.
"Dia sengaja buang di situ untuk mengelabui petugas yang bakal menyidik kasus ini," katanya.
Menurut Barung, kedua pelaku sangat mengenal korban.
"Sudah kami duga sejak awal pelaku sangat mengenal korban," katanya.
Keduanya merupakan teman dekat dalam sebuah komunitas.
• Potongan Kepala Guru Honorer Budi Hartanto Ditemukan di Sungai, Kasus Mutilasi di Blitar
"Mereka bersama korban diketahui terlibat dalam sebuah komunitas, mereka saling mengenal saat bertemu di sana," lanjutnya.
AP dan AJ, ungkap Barung, memiliki kecenderungan perilaku yang 'melambai', sama dengan korban.
Sejak awal, polisi sudah menduga bahwa pelakunya orang dekat dan dilakukan lebih dari satu orang.
Saat-saat Terakhir Korban
Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok mayat tanpa kepala dalam koper yang tergeletak di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019).
Mayat berjenis kelamin laki-laki itu bernama Budi Hartanto (28), warga Jalan Taman Melati, Tamansari, Kediri.
Ia dikenal pendiam, dan berprofesi sebagai guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer.
Polisi dari jajaran Polres kediri dan Bilitar, serta di-back up Polda Jatim, berkoordinasi untuk mengungkap kasus ini.
Polisi memeriksa 16 saksi, termasuk rekan-rekan Budi Hartanto yang sebagian melambai.
Adewira mengatakan, polisi mendalami keterangan satu saksi yang diduga hendak bertemu dengan korban sebelum jasadnya ditemukan dalam koper di Blitar.

Korban saat itu janjian bertemu dengan rekannya berinisial I, Selasa (2/4/2019) malam.
Menurut keluarga korban, saat pergi dari rumah, Budi membawa laptop dan banyak uang.
I sudah diamankan untuk dimintai keterangan. Saat diperiksa, I mengaku belum lama berkenalan dengan korban.
Sebelumnya, I sudah pernah bertemu dengan korban.
Polisi sudah memeriksa sejumlah teman, Budi Hartanto (28), korban mutilasi yang mayatnya dimasukkan dalam koper dan ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sejumlah teman korban yang diperiksa sebagai saksi semua pria dan bertingkah gemulai (kemayu).
Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan sudah ada lima teman korban yang dimintai keterangan sebagai saksi.
Kelima teman korban yang diperiksa sebagai saksi semua laki-laki dan umumnya bertingkah gemulai.
Motif Terkait LGBT?
Hingga saat ini masih belum diketahui motif pembunuhan.
Namun sempat berkembang rumor bahwa korban adalah kelompok LGBT (Lesbian Gay, Biseksual dan Trensksual) alias penyuka pasangan sejenis.
AKP Heri Sugiono juga tidak menyangkal soal informasi yang berkembang di luar itu.
"Info yang berkembang (di luar) memang seperti itu, kebetulan rekan-rekan korban kebanyakan seperti itu. Namun kami tetap sesuai fakta. Karena hasil otopsi dari forensik juga belum keluar," ujar Heri.
Sosok korban sendiri juga dikenal sebagai pria yang berperilaku gemulai atau seperti perempuan.
Hal itu juga disampaikan kerabat korban, Surahmat, kepada wartawan saat berada di kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, Rabu (3/4/2019) malam.
"Budi (korban) mbanceni (gemulai), tapi orangnya baik, ramah dengan warga, supel bergaul dan baik dengan orangtua," kata Surahmat.