PEMILU 2019
Pengiriman Logistik ke Wilayah Papua Terlambat, KPU Ungkap Berbagai Alasan Keterlambatan
"Terutama di daerah pegunungan, terkendala karena cuaca sehingga logistik yang sudah disiapkan didorong maupun menggunakan pesawat baik pesawat biasa
TRIBUNBATAM.id - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asyari mengungkapkan sejumlah alasan mengapa logistik pemilu terlambat diantarkan ke sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Provinsi Papua.
Keterlambatan tersebut membuat calon pemilih tidak dapat melakukan pemungutan suara pada Rabu (17/4/2019).
Selain di daerah pegunungan, kata dia, keterlambatan logistik juga terjadi di Kota Jayapura, Papua. Menurut dia, keterlambatan itu terjadi karena pencetakan logistik pemilu, pengemasan logistik pemilu, dan pengiriman.
• Kotak Suara Legislatif Dibawa Kabur, Pemilu di Sampang Madura Sempat Diwarnai Kericuhan
• Gara-gara Dipanggil Nama Aslinya Rudi Wahyu, Waria Ini Ngamuk di TPS saat Nyoblos
• Diperkirakan Pemilu Susulan di 11 Kabupaten, KPU Masi Lakukan Rekapitulasi Data
• Jokowi-MaRuf Unggul di Quick Count, La Nyalla Academia dan Rakyat Jokowi Cukur Gundul
"Itu laporan dari KPU Papua misalkan di kota Jayapura, ada Distrik Abepura yang terdapat 367 TPS. Kemudian Jayapura Selatan di 335 TPS itu tidak dapat dilakukan apa namanya distribusi logistik." ujarnya.
Selain itu, masalah keterlambatan logistik juga terjadi di Kabupaten Jayapura. Dia menjelaskan, ada satu distrik terdapat di satu kelurahan hanya satu yang kemudian belum siap.
• Pahala Terus Meningkat, Inilah Amalan Selama Bulan Puasa Ramadan yang Sangat Dianjurkan
• Pamit Cari Burung, Seorang Pelajar Tewas Usai Pesta Miras, Begini Kronologinya
• Dituduh Memperkosa 100 Anak, Kakek 71 Tahun Ini Bisa Bebas Dengan Jaminan Rp 14 Miliar
• Bercinta Makin Hot, Ini 5 Cara Tingkatkan Gairah Pasangan di Atas Ranjang
Dia menambahkan, pemungutan suara susulan akan dilangsungkan setelah logistik pemilu sampai di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Bagi yang logistik sudah tersedia secepat mungkin, tetapi kalau belum terkirim mau tidak mau harus menunggu cuaca baik untuk supaya bisa terkirim," tambahnya.
Diperkirakan Pemilu Susulan di 11 Kabupaten, KPU Masi Lakukan Rekapitulasi Data
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Pramono Ubaid Tanthowi, mengungkapkan terdapat sekitar 11 kabupaten/kota yang berpotensi menggelar Pemilu 2019 susulan.
Sampai saat ini pihaknya masih melakukan rekapitulasi data, di mana saja Pemilu 2019 susulan itu akan dilangsungkan.
• Jokowi-MaRuf Unggul di Quick Count, La Nyalla Academia dan Rakyat Jokowi Cukur Gundul
• Wanita Gangguan Jiwa Duduk di TPS Tak Mau Pulang, Mau Ikut Nyoblos, Aparat Sampai Turun Tangan
• Hasil Lembaga Survei Harus Dapat Dipertanggungjawabkan, KPU : Masyarakat Diminta Tunggu Hasil Resmi
• Tersenyum dan Lambaikan Tangan, Sandiaga Uno Tinggalkan Kediaman Prabowo Subianto
Salah satu kabupaten/kota yang kemungkinan besar akan menggelar pemilu susulan berada di Provinsi Papua. Hal ini, karena terlambatnya logistik pemilu.
Sementara itu, Komisioner KPU RI, Hasyim Asyari, mengklaim secara umum penyelenggaraan pemilu di 29 kabupaten/kota di Papua berjalan baik. Hanya saja, kata dia, terdapat 7 kabupaten/kota yang harus menggelar pemungutan suara ulang.
Dia menjelaskan, di 7 kabupaten/kota itu tidak seluruhnya menggelar pemungutan suara ulang. Artinya, kata dia, hanya pemungutan suara di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di satu kecamatan.
"Dari 29 kabupaten kota itu yang ada problem, kemudian pemungutan suara-nya belum dapat dilaksanakan, tersebar di 7 kabupaten/kota, tetapi tidak seluruh nya ya,karena ukurannya," kata dia.
• Leher Bocah Ini Lumpuh Total Akibat Sering Main Ponsel Dalam Waktu Lama
• Ramalan Zodiak Kamis 18 April 2019 Pisces Butuh Dukungan, Gemini Pasrah, Cancer Sibuk
• Wanita Gangguan Jiwa Duduk di TPS Tak Mau Pulang, Mau Ikut Nyoblos, Aparat Sampai Turun Tangan
• Tersenyum dan Lambaikan Tangan, Sandiaga Uno Tinggalkan Kediaman Prabowo Subianto
Hasil Lembaga Survei Harus Dapat Dipertanggungjawabkan, KPU : Masyarakat Diminta Tunggu Hasil Resmi
Sejumlah lembaga survei menyampaikan hasil hitung cepat atau quick count untuk pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Hasilnya, pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-KH Maruf Amin untuk sementara unggul dibandingkan pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Pramono Ubaid Tanthowi, menegaskan hasil dari lembaga survei seharusnya dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, lembaga survei yang mengeluarkan data hasil quick count sudah terdaftar dan terakreditasi di KPU RI.
"Mereka adalah lembaga-lembaga yang sudah mendapat akreditasi dari KPU. Jadi, hasilnya itu bisa dipertanggungjawabkan dalam arti kalau memang ada yang keliru itu bisa dijatuhkan sanksi," kata Pramono, ditemui di Hotel Ritz Carlton, Rabu (17/4/2019).
Dia meminta, masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan terkait hasil-hasil pemilihan umum (pemilu) termasuk hasil quick count yang belakangan ini sudah disampaikan oleh sejumlah lembaga survei.
Namun, untuk hasil resmi pemungutan suara, dia meminta masyarakat menunggu pengumuman resmi dari KPU RI, selaku penyelenggara Pemilu.
"Tetapi terkait hasilnya tentu itu supaya tidak menimbulkan kebingungan itu masyarakat silahkan menunggu hasil resmi yang dikeluarkan oleh KPU setelah rekapitulasi nasional selesai," tambahnya.
Hasil Quick Count Pilpres 2019, Prabowo Unggul di Sumatera-Sulawesi, Jokowi Jawa-Bali-Papua
Pilpres 2019 hari Rabu (17/4/2019) berjalan lancar.
Pada hari ini juga, sejumlah lembaga survei telah merilis hasil quick count atau hitung cepat Pilpres 2019 dan Pemilu Legislatif 2019.
Berikut Tribunnews.com mengurai lebih dalam lagi hasil quick count di tiap propinsi dari tiga lembaga survei.
Yakni Litbang Kompas, SMRC dan CSIS-Cyrus Network.
Litbang Kompas
Hingga pukul 21.35 WIB, Litbang Kompas menempatkan perolehan suara Jokowi-Maruf Amin sebesar 54,37 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga sebesar 45,49 persen.
Data tersebut dari 93,20 persen data yang masuk ke Litbang Kompas.
Berikut data hasil quick count Litbang Kompas di tiap pulau.
• Hasil Hitung Cepat PSI Tak Lolos ke Parlemen, Grace Natalie Ungkap Ini Sambil Berlinang Air Mata
• Lakukan Sujud Syukur, Prabowo Klaim Kemenangan Pilpres 2019 dengan 62 Persen
• Unggul Quick Count Pilpres 2019, Ini Alasan Jokowi Tak Klaim Kemenangan Menurut Yenny Wahid
*Pulau Sumatera
Jokowi-Maruf Amin: 43,02 persen.
Prabowo-Sandi: 56,98 persen
Tahun 2014:
Prabowo-Hatta Rajasa: 50,25 persen
Jokowi-JK: 49,75 persen
*Sulawesi
Jokowi-Maruf Amin: 48,15 persen
Prabowo-Sandiaga: 51,85 persen
Tahun 2014:
Prabowo-Hatta Rajasa: 37,67 persen
Jokowi-JK: 62,33 persen

Hasil Quick Count SMRC
1. Aceh
Jokowi-Ma'ruf Amin: 16,12%
Prabowo-Sandiaga Uno: 83,88%
2. Sumatera Utara
Jokowi-Ma'ruf Amin: 52,98%
Prabowo-Sandiaga Uno: 47,02%
3. Sumatera Barat
Jokowi-Ma'ruf Amin: 14,95%
Prabowo-Sandiaga Uno: 85,05%
4. Riau
Jokowi-Ma'ruf Amin: 38,12%
Prabowo-Sandiaga Uno: 61,88%
5. Jambi
Jokowi-Ma'ruf Amin: 38,57%
Prabowo-Sandiaga Uno: 61,43%
6. Sumatera Selatan
Jokowi-Ma'ruf Amin: 41,52%
Prabowo-Sandiaga Uno: 58,48%
7. Bengkulu
Jokowi-Ma'ruf Amin: 46,62%
Prabowo-Sandiaga Uno: 53,38%
8. Lampung
Jokowi-Ma'ruf Amin: 57,75%
Prabowo-Sandiaga Uno: 42,25%
9. Kepulauan Bangka Belitung
Jokowi-Ma'ruf Amin: 65,60%
Prabowo-Sandiaga Uno: 34,40%
10. Kepulauan Riau
Jokowi-Ma'ruf Amin: 53,37%
Prabowo-Sandiaga Uno: 46,63%

11. DKI Jakarta
Jokowi-Ma'ruf Amin: 50,59%
Prabowo-Sandiaga Uno: 49,41%
12. Jawa Barat
Jokowi-Ma'ruf Amin: 39,97%
Prabowo-Sandiaga Uno: 60,03%
13. Jawa Tengah
Jokowi-Ma'ruf Amin: 77,43%
Prabowo-Sandiaga Uno: 22,57%
14. DI Yogyakarta
Jokowi-Ma'ruf Amin: 69,43%
Prabowo-Sandiaga Uno: 30,57%
15. Jawa Timur
Jokowi-Ma'ruf Amin: 66,14%
Prabowo-Sandiaga Uno: 33,86%
16. Banten
Jokowi-Ma'ruf Amin: 37,97%
Prabowo-Sandiaga Uno: 62,03%

17. Bali
Jokowi-Ma'ruf Amin: 92,53%
Prabowo-Sandiaga Uno: 7,47%
18. Nusa Tenggara Barat
Jokowi-Ma'ruf Amin: 32,92%
Prabowo-Sandiaga Uno: 67,08%
19. Nusa Tenggara Timur
Jokowi-Ma'ruf Amin: 81,75%
Prabowo-Sandiaga Uno: 18,25%
20. Kalimantan Barat
Jokowi-Ma'ruf Amin: 59,48%
Prabowo-Sandiaga Uno: 40,52%
21. Kalimantan Tengah
Jokowi-Ma'ruf Amin: 61,83%
Prabowo-Sandiaga Uno: 38,17%
Jokowi-Ma'ruf Amin: 38,01%
Prabowo-Sandiaga Uno: 61,99%
23. Kalimantan Timur
Jokowi-Ma'ruf Amin: 52,99%
Prabowo-Sandiaga Uno: 47,01%
24. Sulawesi Utara
Jokowi-Ma'ruf Amin: 76,14%
Prabowo-Sandiaga Uno: 23,86%
25. Sulawesi Tengah
Jokowi-Ma'ruf Amin: 55,32%
Prabowo-Sandiaga Uno: 44,68%
26. Sulawesi Selatan
Jokowi-Ma'ruf Amin: 41,69%
Prabowo-Sandiaga Uno: 58,31%
27. Sulawesi Tenggara
Jokowi-Ma'ruf Amin: 40,27%
Prabowo-Sandiaga Uno: 59,73%
28. Gorontalo
Jokowi-Ma'ruf Amin: 46,79%
Prabowo-Sandiaga Uno: 53,21%
29. Sulawesi Barat
Jokowi-Ma'ruf Amin: 64,72%
Prabowo-Sandiaga Uno: 35,38%

30. Maluku
Jokowi-Ma'ruf Amin: 52,47%
Prabowo-Sandiaga Uno: 47,53%
31. Maluku Utara
Jokowi-Ma'ruf Amin: 44,50%
Prabowo-Sandiaga Uno: 55,50%
32. Papua
Jokowi-Ma'ruf Amin: 83,19%
Prabowo-Sandiaga Uno: 16,81%
33. Papua Barat
Jokowi-Ma'ruf Amin: 75,56%
Prabowo-Sandiaga Uno: 24,44%
Jokowi-Maaruf : 55,8%
Prabowo-Sandiaga Uno: 44,2 %
*Jawa*
Jawa Barat dengan data yang masuk 94,84%
Jokowi - Maaruf Amin = 38,97%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno =61,03 %
Jawa Timur data yang masuk 92,28%
Jokowi - Maaruf Amin = 66,05%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 33,95%
Jawa Tengah data yang masuk 95,55%
Jokowi - Maaruf Amin = 77,2%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 22,28%
DKI Jakarta data yang masuk 90,12%
Jokowi - Maaruf Amin = 51,74%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 48,28%
Banten data yang masuk 94,12%
Jokowi - Maaruf Amin = 44,65%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 55,35%

DIY data yang masuk 93,1%
Jokowi - Maaruf Amin = 67,25%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 32,75%
*Sumatera*
Sumatera Utara data yang masuk 89,32%
Jokowi - Maaruf Amin = 48,38%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 51,62%
Lampung data yang masuk 90,36%
Jokowi - Maaruf Amin = 62,35%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 37,65%
Sumatera Selatan data yang masuk 85,48%
Jokowi - Maaruf Amin = 40,02%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 59,98%
Riau data yang masuk 85,37%
Jokowi - Maaruf Amin = 38,91%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 61,09%

Sumatera Barat data yang masuk 69,23%
Jokowi - Maaruf Amin = 16,17%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 83,83%
NAD data yang masuk 75,68%
Jokowi - Maaruf Amin = 22,02%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 77,98%
Jambi data yang masuk 84,62%
Jokowi - Maaruf Amin = 39,68%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 60,32%
Bengkulu data yang masuk 86,67%
Jokowi - Maaruf Amin = 46,97%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 53,03%
Kepri data yang masuk 76,92%
Jokowi - Maaruf Amin = 48,95%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 51,05%
Kepulauan Bangka Belitung data yang masuk 70%
Jokowi - Maaruf Amin = 63,73%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 36,27%
Jokowi - Maaruf Amin = 43,97%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 56,03%
Sulawesi Tengah data yang masuk 70%
Jokowi - Maaruf Amin = 53,47%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 46,53%
Sulawesi Utara data yang masuk 75%
Jokowi - Maaruf Amin = 84,33%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 15,67%
Sulawesi Tenggara data yang masuk 100%
Jokowi - Maaruf Amin = 33,61%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 66,39%
Sulawesi Barat data yang masuk 66,67%
Jokowi - Maaruf Amin = 59,36%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 40,64%
Gorontalo data yang masuk 88,89%
Jokowi - Maaruf Amin = 61,85%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 38,15%

*NTB-NTT-Bali*
NTB data yang masuk 97,37%
Jokowi - Maaruf Amin = 33,1%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 66,9%
NTT data yang masuk 72,22%
Jokowi - Maaruf Amin = 91,29%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 8,7%
Bali data yang masuk 93,94%
Jokowi - Maaruf Amin = 92,16%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 7,84%
*Kalimantan*
Kalimantan Barat data yang masuk 76,92%
Jokowi - Maaruf Amin = 58,25%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 41,75%
Kalimantan Selatan data yang masuk 83,33%
Jokowi - Maaruf Amin = 38,04%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 61,96%
Kalimantan Timur data yang masuk 88,46%
Jokowi - Maaruf Amin = 62,03%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 37,93%
Kalimantan Tengah data yang masuk 83,33%
Jokowi - Maaruf Amin = 64,71%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 35,29%
Kalimantan Utara data yang masuk 100%
Jokowi - Maaruf Amin = 71,24%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 22,76%

*Maluku dan Papua*
Maluku data yang masuk 92,31%
Jokowi - Maaruf Amin = 67,13%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 32,87%
Maluku Utara data yang masuk 87,5%
Jokowi - Maaruf Amin = 31,8%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 68,2%
Papua data yang masuk 67,57%
Jokowi - Maaruf Amin = 76,6%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 23,4%
Papua Barat data yang masuk 87,5%
Jokowi - Maaruf Amin = 75,94%
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno = 34,06%

Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte mengatakan, posisi data sudah tidak akan berubah, tingkat randomnya sudah hampir 100% dan melihat selisihnya diatas 10%.
"Dengan margin of error sekitar 1% itu, hari ini kita bisa menyimpulkan quick count yang dilakukan oleh CICS dan Cyrus Network, Pak Jokowi dan Pak Maaruf Amin unggul menurut hasil quick count dibandingkan dengan capres 02 pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Salahuddin Uno," ujar Philips.
Lembaga survei CSIS dan Cyrus Netwrok mengambil sampel Quick Count di 2.002 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di seluruh Indonesia dari 34 provinsi secara acak, dengan margin of error sekitar 1 persen.
Quick Count ini paling tidak melibatkan 1 juta pemilih. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPU Ungkap Berbagai Alasan Keterlambatan Pengiriman Logistik ke Wilayah Papua