Pemilu dan Pilpres 2019
Lembaga Survei Siap Adu Data. Saiful Mujani Beberkan Bukti Kebenaran Quick Count Sejak 2009
Peneliti politik Saiful Mujani yang juga pemilik SMRC membeberkan data quick count sejak 2009 silam yang tidak berbeda jauh dari hasil real couunt KPU
Burhanuddin Muhtadi menyatakan akan membuka data quick count-nya di hadapan dewan etik dan akademisi.
Hal itu disampaikan oleh Burhanuddin Muhtadi ketika menanggapi kicauan dari netizen yang menantangnya membuka data, Jumat (19/4/2019).
Sebagaimana diketahui, Burhanuddin adalah direktur eksekutif dari Indikator Politik Indonesia.
Quick count yang dilakukan oleh Indikator menunjukkan, dari 95,7 persen suara yang masuk, 53,91 persen memilih Jokowi-Ma'ruf Amin dan 46,09 persen memilih Prabowo-Sandi.
Tak hanya Indikator, banyak lembaga survei lain yang memuat hasil serupa.
Serentaknya hasil survei yang memuat hasil hampir mirip ini justru membuat kubu Prabowo-Sandi tidak percaya pada quick count.
Kubu Prabowo-Sandi menyatakan bahwa mereka memiliki metode sendiri dan telah melakukan real count yang dilakukan oleh internal timnya.
Dari hasil real count tim Prabowo-Sandi, diperoleh hasil pasangan nomor urut 02 tersebut menang 60 persen lebih suara.

Burhanuddin Muhtadi mengatakan, sejumlah lembaga survei yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) akan memaparkan data dan metodologi mereka dalam melaksanakan quick count.
Burhanuddin juga meminta BPN Prabowo-Sandi untuk didatangkan guna melihat secara langsung data yang akan dipaparkan oleh lembaga-lembaga survei tersebut.
"Besok lembaga saya bersama anggota PERSEPI lainnya akan melakukan apa yg kamu minta depan Dewan Etik dan akademisi.
Sekarang coba kamu minta BPN buka-bukaan data juga.
Jangan hanya ke kami kamu menuntutnya," kicau Burhanuddin Muhtadi, Jumat (19/4/2019).
Jokowi unggul menurut 9 lembaga survei
Telah diberitakan sebelumnya, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin memenangi Pemilu Presiden 2019 berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sembilan lembaga.