PILPRES 2019
Sempat Dibantah, Hashim Benarkan Jokowi Kirim Utusan ke Prabowo: Pertemuannya Besok
Hashim mengungkapkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan akan bertemu dengan Prabowo Subianto
"Saya dengar besok tapi kepastian jadwal saya belum tahu. Saya kira (pertemuan) di sini, di Kertanegara," Kata Hashim.
Terkait dengan utusan Jokowi, Sabtu (20/4/2019) malam ini, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Sumanjuntak membuat cuitan di akun Twitternya.
namun,m Sabtu malam, Dahnil kembali menyatakan bahwa hingga Sabtu malam ini, Prabowo belum dan tidak memutuskan menerima Luhut.
Menurut Dahnil, Prabowo memilih fokus untuk memperjuangkan dan mengawal agar rakyat terus mengawal C1.
"Sampai dengan malam ini, Pak @prabowo belum dan tdk memutuskan menerima utusan Pak Jokowi yakni Pak Luhut untuk bertemu beliau di Kertanegara, Pak Prabowo masih Fokus memperjuangkan dan mengawal agar rakyat terus mengawal C1," tulis Dahnil.
Cooling Down
Selain itu, Jokowi meminta Tim Kampanye Nasional (TKN) cooling down dan tetap bersabar menunggu hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Semuanya bersabar menunggu penghitungan KPU, menunggu penghitungan resmi dari KPU," ujar Jokowi di Mal Grand Indonesia.
TKN sebelumnya juga mengklaim kemenangan pasangan calon yang diusungnya.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko mengatakan, ada alasan tersendiri mengapa TKN pada akhirnya menyampaikan klaim ini.
Pertama, TKN mengacu pada berbagai hasil hitung cepat atau quick count.
"Dasarnya hasil quick count yang sangat kredibel selama ini memiliki tradisi keilmuan yang teruji dan sudah banyak terbukti dari beberapa tahun belakangan ini," kata dia dalam konferensi pers di Rumah Cemara 19, Jakarta, Jumat (19/4/2019).
Selain itu, kata Moeldoko, pernyataan TKN merupakan bentuk apresiasi kepada publik yang sudah memilih Jokowi-Ma'ruf.
Oleh karena itu, TKN perlu memberikan keyakinan kepada pemilih Jokowi-Ma'ruf.
"Untuk itu, TKN malam ini membuat sebuah pernyataan, itu kira-kira urgensinya. Ya (Jokowi-Ma'ruf) sebagai calon tidak boleh (menyatakan klaim kemenangan), tapi kami adalah sebuah organisasi yang dibentuk untuk memenangkan. Hak kami untuk mengumumkan," ujar Moeldoko.
Kubu Prabowo-Sandiaga tidak mengakui quick count yang dilakukan sejumlah lembaga dengan hasil kemenangan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.