PEMILU 2019

Begini Jawaban Tegas La Nyalla, Ditagih Janji Potong Leher Setelah Prabowo Ungguli Jokowi di Madura

"Itu untuk intern kader saya yang di Madura, saya ngomong itu supaya memecut anggota saya agar bekerja keras untuk 01," kata La Nyalla kepada Tribunja

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
La Nyalla Mattalitti 

TRIBUNBATAM.id - Ketua MPW PP Jatim yang juga mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti angkat bicara terkait permintaan Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam yang menagih janjinya untuk memotong leher (janji potong leher La Nyalla), jika pasangan Capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin kalah di Madura dalam Pilpres 2019.

Menurut La Nyalla Mattalitti, Khairul Kalam tidak mempunyai kepentingan untuk menagih janjinya karena janji potong leher tersebut ia lontarkan untuk kader-kader dan anggotanya.

"Itu untuk intern kader saya yang di Madura, saya ngomong itu supaya memecut anggota saya agar bekerja keras untuk 01," kata La Nyalla, Sabtu (20/4/2019).

Prabowo Unggul di Madura, Politikus Gerindra Tagih Janji La Nyalla

Mahfud MD Usulkan Pemilu Serentak, Banyak Petugas KPPS Meninggal, Ini Penjelasan Tafsir Putusan MK

HASIL REAL COUNT KPU Pilpres 2019, Sabtu (20/4/2019) Pukul 23.23 WIB, Data Masuk 6,4 %

Situs KawalPemilu Diganggu, Ada Upaya Perusakan Data hingga Kiriman C1 Palsu

Karena Khairul Kalam bukan kader dari La Nyalla Mattalitti, maka dia tidak mempunyai hak untuk menagih janji tersebut.

"Kalau kemarin yang menang 01 bagaimana? Yang mau saya potong lehernya siapa, enak saja," tegas La Nyalla Mattalitti, yang juga Ketua Umum Kadin Jatim ini.

La Nyalla Mattalitti sendiri yakin, jika kadernya sudah berjuang keras untuk memenangkan Jokowi-Maruf Amin di Madura

"Perkara yang menang 02, ya itu kehendak Allah, mau apa kita," tandasnya.

"Saya juga tidak bisa kalau Madura kalah, terus dibilang menang, ya tidak mungkin.
Sama seperti sekarang 01 menang tapi 02 ngotot dilantik, kan lucu, jadi jangan memaksakan kehendak," sergahnya.

Sebelumnya, Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam, menyinggung soal janji La Nyalla Mattalitti yang bertaruh perolehan suara Pilpres 2019.

La Nyalla Mattalitti adalah Ketua Umum Kadin Jatim, Ketua MPW PP Jatim, mantan Ketua Umum PSSi, dan saat ini merupakan Caleg DPD RI pada Pileg 2019 dari daerah pemilihan Jawa Timur.

"Terkait pernyataan La Nyalla Mattalitti yang ingin potong leher kalau Prabowo-Sandi bisa menang di Madura sekarang ingin kami tagih," kata Khairul Kalam, Jumat (19/4/2019).

Sebelumnya, La Nyalla Mattalitti sesumbar tentang hasil suara Pilpres 2019 di Madura.

La Nyalla Mattalitti menyebut, siap potong leher (janji potong leher La Nyalla) jika Prabowo bisa mengalahkan Jokowi di Madura pada Pilpres 2019.

Namun, berdasar real count di beberapa TPS di Madura, Prabowo-Sandiaga berhasil merebut suara pemilih.

Bahkan, Prabowo-Sandiaga menang telak atas Jokowi-Maruf Amin yang tidak mendapatkan satu pun suara di beberapa TPS.

"Berdasarkan form C1 yang diterima, di TPS 39, Desa Tolonto Raja, Kecamatan Pasean, pasangan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 166 suara, sedangkan Jokowi-Maruf Amin mendapatkan nol suara," jelas Khairul Kalam.

Kumpulan Ucapan Hari Kartini 21 April 2019 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris

Pekan 35 Liga Inggris, City Geser Liverpool Setelah Menang Tipis Atas Tottenham

Liga Italia, Juventus vs FiorentinaCristiano Ronaldo Antarkan Juventus Raih Gelar Scudetto

Ramalan Zodiak Minggu 21 April 2019 Scorpio Sibuk, Pisces Kompetitif, Libra Beruntung

"Begitu juga di TPS 20, Desa Pangerreman, Kecamatan Batumarmar, pasangan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 251 suara. Sementara pasangan Jokowi-Maruf Amin, nol suara alias kosong," kata Khairul Kalam menambahi.

Dari perolehan suara tersebut, menurut Khairul Kalam, saksi dari Jokowi-Maruf Amin pun ikut mencoblos Prabowo-Sandiaga.

Khairul Kalam membeberkan data yang sudah pihaknya peroleh dari tim relawan pemenangan Prabowo-Sandi yang disebar di beberapa TPS yang ada di wilayah Kabupaten Pamekasan.

Data yang dibeberkan di antaranya, di TPS 8, Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan, pasangan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 165 suara dan Jokowi-Maruf, kosong alias nol suara, sementara tidak sah 3 suara.

Selain itu, di TPS 027 Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, Prabowo-Sandiaga kembali lebih unggul dengan mendapatkan 248 suara dan Jokowi-Maruf lagi-lagi mendapat nol suara.

Sedangkan di TPS 03, Kelurahan Bugih, tempat Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dan istri, serta Wakil Bupati Pamekasan dan istri mencoblos, Prabowo-Sandi mendapatkan 138 suara dan Jokowi-Maruf Amin hanya 29 suara.

Di beberapa TPS di wilayah Sampang utara, seperti di TPS 16 Desa Lar-Lar, Kecamatan Banyuates, Jokowi-Maruf Amin kembali tidak memperoleh suara dan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 278 suara.

Di TPS 12, Kecamatan Robatal, Prabowo-Sandiaga memperoleh 213 suara dan Jokowi-Maruf Amin hanya 1 suara.

Pada TPS 01, Desa Astapah, Kecamatan Omben, lagi-lagi Prabowo-Sandiaga unggul dari Jokowi-Maruf Amin.

Pasangan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 187 suara dan Jokowi-Maruf Amin mendapatkan 23 suara.

Berdasarkan perhitungan suara sementara Pilpres 2019 tersebut, kata Khairul Kalam, Prabowo-Sandiaga, dipastikan menang di Madura.

"Perolehan suara sementara Prabowo-Sandi tampak sangat mendominasi di beberapa TPS di Madura. Hasil tersebut kami mengacu pada perolehan suara sementara yang sudah direkap oleh tim pemenangan dareha khususnya di Madura," beber Khairul Kalam.

Atas data tersebut, Khairul Kalam berharap La Nyalla Mattalitti dapat membuktikan ucapannya yang banyak tersebar di sejumlah media.

"Ya saya harap La Nyalla bisa membuktikan ucapannya. Kalau filosofinya orang Madura itu, lebih baik putih tulang ketimbang putih mata. Yang artinya lebih baik mati ketimbang menanggung malu," kata dia.

Jaga TPS Dua Hari Non Stop, Seorang Ibu Hamil Alami Keguguran Karena Kelelahan

Hasil Akhir Eibar vs Atletico Madrid, Gol Tunggal Thomas Lemar Bawa Kemenangan Los Colchoneros

Hadapi Ewako FC di Final, BNP FC: Kami Akan Bermain Terbuka dan Menyerang Total

Sakit Gangguan Lambung dan Radang Tenggorokan, Sandiaga Uno Jalani Pemeriksaan Darah dan Urine

Pernyataan La Nyalla, kata Khairul Kalam, bagi pihaknya sangat pedas didengar di telinga orang Madura.

"Secara umum orang Madura pasti ingin menunggu bukti terhadap pernyataan tokoh nasional La Nyalla Mattalitti. Kami masyarakat Madura siap semua menjadi saksi menunggu eksekusinya La Nyalla yang ingin potong leher," tantang Khairul Kalam.

"Kami menunggu pernyataan La Nyalla untuk segera dibuktikan baik setelah pelantikan atau sebelum pelantikan pun kami siap menjadi saksi sejarah dia akan potong leher," tegas Khairul Kalam.

Khairul Kalam mengaku, yakin atas kemenangan Prabowo-Sandiaga berdasarkan data karena sudah saling berkoordinasi dengan tim Pemenangan di tingkat kabupaten khusunya di Pulau Madura.

"Kalau untuk pamekasan sendiri perolehan suara dari Prabowo-Sandiaga setelah kami rekap berdasarkan hasil secara real count berdasarkan formulir C1 yang diperoleh dari relawan yang disebar di setiap TPS khususnya di Pamekasan, pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh suara sebanyak 80,3 persen," ucapnya.

Khairul Kalam mengakum bersyukur atas hasil real count di beberapa TPS di Madura yang menyatakan Prabowo-Sandiaga unggul atas Petahana.

"Saya sendiri dan atas nama DPC Partai Gerindra Pamekasan yang pertama bersyukur atas kemenangan Prabowo-Sandiaga di Madura," ucap dia.

"Itu semua berkat kerja sama tim ulama dan para tokoh khususnya di Madura bisa bersatu untuk memenangkan Prabowo-Sandi di pulau Madura," tegas Khairul Kalam.

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Ditagih Janji Potong Leher Setelah Prabowo Ungguli Jokowi di Madura, Begini Jawaban Tegas La Nyalla

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved