Pemilu dan Pilpres 2019
Tak Hanya petugas KPPS, 15 Polisi Gugur Saat Bertugas Amankan Pemilu 2019
Kondisi secara geografis TPS tersebut berbeda-beda, ada yang sangat jauh, sulit. Makanya sebagian besar yang meninggal kan di luar Jawa,
8. Ipda Paulus Kenden, Polres Tanah Toraja, Polda Sulsel
9. Brigjen (Pol) Syaiful Zachri, Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri.
10. Aiptu Jonter Siringo-Ringo, Polres Dairi, Polda Sumut.
11. Bripka Mashadi, Polres Indramayu, Polda Jabar.
12. Biro Operasi Polda Kalsel Arie Adrian Winatha.
13. Ipda Totok Sudarto, Polres Berau, Polda Kaltim.
14. Aiptu Daniel Mota, Polres Belu, Polda NTT.
15. Bripka Yustinus Petrus Mangge, Polres Ende, Polda NTT.
Pemilu Serentak yang Melelahkan
Selain anggota polisi, belasan anggota KPPS dan PPK banyak yang meninggal saat bertugas dalam Pemilu dan Pilpres 2019 ini.
Penyebab utama meninggalnya para petugas ini adalah akibat kelelahan karena mereka bekerja siang dan malam sehingga fisik, pikiran mereka terforsir.
Tidak heran, banyak usulan di media sosial agar Pemilu serentak pemilu legislatif dan pemilihan presiden ditinjau ulang.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD setuju sistem dan tata cara pelaksaan Pemilu serentak diubah dan tidak seperti saat ini.
Mahfud MD setuju Pemilu serentak dievaluasi atau dikaji ulang lagi.

Pakar hukum tata negara ini mengatakan, Pemilu serentak adalah hasil keputusan MPR yang mengandemen Undang-Undang Dasar atau UUD 1945.