VIDEO. Ular Piton Raksasa Masuk Plafon Rumah. Warga Tarik dan Pukul-pukul Tubuhnya Agar Turun
Ular berusaha masuk melalui plafon rumah. Sebagian tubuhnya sudah berada di dalam rumah, sedangkan bagian ekornya menjulur ke bawah.
Diperkirakan Akbar sempat melakukan upaya perlawanan.
"Hasil panen sawitnya terhambur, mungkin ini diserang dari belakang," kata warga Mamuju Tengah, Satriawan, kepada Tribunsulbar.com, Selasa (28/3/2017).

Hingga jasad Akbar dikebumikan Selasa (28/3/2017) ternyata kejadian ini belum diketahui istrinya, Muna.
"Saat ini istrinya ada di Palopo dan tidak bisa dikonfirmasi karena susah jaringan di tempatnya," kata Sekretaris Desa Salubiro, Junaedi, kepada tribun Tribunsulbar.com, Selasa (28/3/2017).
Menurut Junaedi, sebelum meninggal atau sekitar sebulan lalu, Akbar mengantar istrinya Muna ke kampung halamannya di Palopo (sekitar 300 km dari Polman) untuk melahirkan anak kedua mereka.
"Saat (istri) selesai melahirkan, Akbar kembali ke sini. Jadi, rencananya ini, Akbar pergi panen sawitnya karena mau ke Palopo kembali jemput istrinya kasihan," tutur Junaedi.
Orangtua almarhum juga tidak berada di Mamuju Tengah saat kejadian maut itu menimpa.
"Bapaknya juga baru sampai tadi pagi, karena dia ada di Tinambung Polewali Mandar," kata Junaedi.
Tiga hari sebelum ditemukan tewas ditelan ular piton raksasa, Akbar mimpi bertemu almarhumah ibunya.
Akbar mengungkapkan mimpinya kepada Nurjaya, adik kandung almarhum Akbar.
"Waktu malam Jumat, menelpon ke saya, nabilang (dia berkata) mimpika (saya mimpi) ketemu ibu," cerita Nurjaya kepada TribunSulbar.com, Selasa (28/3/2017) malam.
Warga Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, sempat mendengar teriakan dari kebun sawit sebelum Akbar ditemukan di perut ular piton.
Hal itu disampaikan Sekretaris Desa Salubiro Junaedi saat menceritakan kronologi sebelum dan setelah Akbar (25) diterkam ular raksasa itu.
"Awalnya ini Akbar, berangkat dari rumahnya sekitar pukul 07.00 wita, menuju kebun sawitnya membawa alat panen," kata Junaedi kepada TribunSulbar.com, Selasa (28/3/2017)
"Warga di sini dengar orang teriak sekitar pukul 13.00 wita, tapi dikiranya orang pemburu babi,” tambahnya.