PEMILU 2019
Petugas KPPS Banyak yang Meninggal, Ketua DPRD Dorong Pileg & Pilpres di Pisah, Usul Wacana e-Voting
"Mendorong fraksi-fraksi yang ada di DPR RI sebagai perpanjangan tangan partai politik untuk mengembalikan sistem pemilu yang terpisah antara eksekuti
TRIBUNBATAM.id - Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong fraksi-fraksi di DPR untuk kembali mengevaluasi sistem pemilu.
Menurut dia, seharusnya pemilu level eksekutif dan legislatif kembali dipisah.
"Mendorong fraksi-fraksi yang ada di DPR RI sebagai perpanjangan tangan partai politik untuk mengembalikan sistem pemilu yang terpisah antara eksekutif (Pilpres dan pilkada) dan Pileg (DPR RI, DPD, dan DPRD) seperti pemilu lalu," ujar Bambang melalui keterangan tertulis, Kamis (25/4/2019).
Sementara pileg untuk DPR RI dilakukan serentak dengan DPD dan DPRD. "Jadi dalam lima tahun hanya ada dua agenda pemilu," kata dia.
• Ramalan Zodiak Jumat 26 April 2019 Hidup Cancer Monoton, Aries Sibuk, Leo Mood Swing
• Ayo Pelajari, Begini Caranya Agar Chat WhatsApp Tidak Bisa Di Screenchot Orang, Yuk Simak Disini
• Mengharukan, Kisah Jurnalis yang Masih Sempat Memotret Meski Sekarat Usai Ditembak Tentara
• Geledah Rumah Bupati Solok di Kota Padang, Petugas KPK Sita Dokumen Proyek
Selain mengusulkan perubahan pelaksanaan pemilu serentak, Bambang juga mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyiapkan sistem e-voting.
Menurut dia, sistem itu akan membuat pemilu lebih murah, efisien, dan bisa menekan kelelahan dan meningganya anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).
Selanjutnya Dorongan evaluasi pemilu serentak juga dikemukakan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kalla menilai, pelaksanaan pemilu serentak perlu ditinjau ulang.
Sebabnya, pemilu yang serentak ini membuat banyak petugas KPPS meninggal lantaran kelelahan.
Kalla menyadari pemilu serentak merupakan amanat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 14/PUU-XI/2013 yang kemudian diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Namun, Kalla menilai putusan MK yang menjadi dasar UU Pemilu saat ini bisa ditinjau kembali makna keserentakannya.
• Terungkap Alasan Satpam Hotel Membunuh Wanita di Basement, Karena Butuh Uang Untuk Bayar Motor
• Viral di Medsos, Kedapatan Mesum di Alun-alun, Dua Remaja Dihukum Berguling-guling Oleh Satpol PP
• Kaesang Kembali Terima Doa Buruk dari Warganet, Begini Jawaban Putra Jokowi Lewat Twitter
• Dikabarkan Mengandung Anak Kedua, Chelsea Olivia Buka Suara, Chelsea: Ya Doain Aja
Sejumlah anggota kepolisian di Mapolres Tanjungpinang menggelar kegiatan persiapan upacara melepas Brigadir Romadhanis yang meninggal dunia, Kamis (25/3/2019) pagi.
Dia adalah anggota Brimob Polda Kepri yang meninggal saat bertugas dalam kegiatan Pemilu 2019.
Dikabarkan Brigadir Romadhanis meninggal Dunia mengalami kecelakaan di tikungan Gesek Kecamatan Toapaya daerah Tanjunguban, Bintan.

Sebelum terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal Brigadir Romadhanis minta izin pulang kepada regu piket PPK Kecamatan Toapaya, pada hari Rabu (24/4/2019) sore pukul 17.00 WIB.
Kecelakaan terjadi saat Brigadir Romadhanis hendak mau kembali ke Toapaya dari arah Tanjungpinang untuk melaksanakan dinas di PPK KecamatanToapaya.
• Buron Interpol Ditangkap di Batam, Kasus Penipuan Modus Hipnotis
• BREAKINGNEWS. Seorang Anggota Polisi di Tanjungpinang Meninggal Dunia Saat Tugas Jaga Pemilu 2019
• PIALA INDONESIA - Persib Bandung Kalah, Pelatih Miljan Radovic Salahkan Wasit: Kami Lawan 12 Pemain
Saat melewati waduk gesek, tepatnya di tikungan Waduk Gesek, Brigadir Romadhanis tiba-tiba hilang kendali dan diperkirakan karena masih mengantuk.
Kendaraannya menabrak pembatas jalan dengan kepala membentur pembatas jalan, akibat kecelakaan tersebut, Brigadir Romadhanis meninggal dunia akibat pendarahan di bagian kepala, ia kemudian dibawa ke RSUP.
Saat ini sejumlah anggota kepolisian di Polres Tanjungpinang Tengah mempersiapkan prosesi upacara secara mendadak.
"Ini baru saja sampe langsung mau ada upacara nanti. Ini persiapan gladi dulu," kata anggota Polisi di Polres Tanjungpinang Kamis (25/4/2019).
Saat ini jenazah telah dikemas dalam peti jenazah tertutup bendera merah putih. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua DPR Dorong Pileg dan Pilpres Kembali Dipisah"