Banjir Terjang Jakarta, Tagar #AniesDimana Trending di Twitter. Sampah Kiriman Capai 170 Ton Sehari
Banjir yang melanda sejumlah kawasan di DKI Jakarta memunculkan reaksi di dunia maya. Tagar #AniesDimana pun merajai trending topic di Twitter
“Iya Kali Ciliwung dekat dengan kawasan kami mungkin kalinya belum dinormalisasi sehingga lumpur semua dicampur banjir,” ucap Budi di Kebon Pala, Jakarta Timur.
Budiman mengatakan, dirinya sudah bersiap-siap membawa barangnya ke atas rumahnya yang kebih tinggi untuk antisipasi rumahnya terendam banjir.
“Oh itu mah sudah sejak diberitahu ya sama toa masjid, semua barang-barang langsung saya letakkan di lantai dua rumah,” ucapnya.
Yani, warga RT 011 RW 005 mengakui sudah lelah membersihkan rumahnya dari banjir selama dua hari ini. Pasalnya ia terurs menerus membersihkan sampah-sampah yang hanyut di rumahnya.
“Cape bersihinnya sih mbak, udah surut kita bersihin eh hujan lagi. Bolak-balik bersihin. Mana sampahnya banyak banget,” ucap Yani.
Petugas Bekerja Tanpa lelah
Terkait dengan banjir yang melanda sejumlah kawasan di DKI Jakarta itu, Anies Baswedan memberikan apresiasi terhadap sejumlah petugas, yang bekerja tanpa mengenal lelah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga Jumat (26/4/2019) pukul 12.00 WIB, titik banjir akibat luapan Sungai Ciliwung bertambah menjadi 32 titik.
Sebelumnya sebanyak 17 titik banjir di Jakarta pada Jumat pagi.
Puluhan titik banjir tersebut berada di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Untuk wilayah Jakarta Selatan, banjir merendam Kelurahan Pengadegan RW 001, 002, dan 011.
Kemudian Kelurahan Rawajati RW 001, 003, dan 007; Kelurahan Cikomo RW 001; dan Kelurahan Kebon Baru RW 010.
Di wilayah Jakarta Timur, banjir merendam RW 001, 002, 003, 005, 008, 012 Kelurahan Cawang; RW 001, 002, 004, dan 005 Kelurahan Balekambang; RW 005, 006, 007, 015, 016 Kelurahan Cililitan; RW 004 sampai RW 008 Kelurahan Kampung Melayu; dan RW 006, 007, 011, dan 014 Kelurahan Bidara Cina.
Ketinggian banjir di 32 titik tersebut berada pada ketinggian 10 cm hingga 250 cm.
Sebanyak 285 KK atau tepatnya 2.258 jiwa mengungsi akibat banjir tersebut.
Sebanyak dua titik pengungsian didirikan di Jakarta Selatan dan sepuluh titik di Jakarta Timur.