Andi Arief Sebut Ada Setan Gundul yang Beri Info Prabowo Menang 62%, Ini Kata Sandiaga Uno
Setahu saya yang di situ yang saya kan lagi cegukan saya turun terus ke atas orangnya yang semua ikut dampingi Pak Prabowo deklarasi
TRIBUNBATAM.id - Istilah "setan gundul" yang diungkapkan A=Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief kini membuat heboh.
Andi Arief menyebutkan bahwa ada kelompok setan gundul yang memberi info menyesatkan bahwa Prabowo Subianto menang 62 persen suara.
Info tersebut membuat PKS dan Partai Demokrat saling tuding karena Hidayat Nur Wahid menyebutkan bahwa sebelumnya justru angka tersebut dari Partai Demokrat.
• Klaim Kemenangan Prabowo 62% Data Sesat, PKS dan Demokrat Saling Tuding. Siapa Setan Gundulnya?
• Hasil Penghitungan Resmi KPU, Prabowo-Sandi Menang 85,8% di Sumbar, Hanya Kalah di Satu Kabupaten
• Mobil Pembawa C1 Palsu Boyolali Tertangkap Saat Polisi Razia Teroris dan Tanggapan Kubu Prabowo
Namun, Ferdinand Hutahaen membanyah dan menyatakan bahwa Partai Demokrat tidak pernah mengeluarkan data tersebut.
Angka 62% Partai Demokrat adalah hasil survei internal pada Agustus lalu tentang dukungan kader Demokrat ke Prabowo.
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tidak mau ambil pusing dengan pernyataan politikus Demokrat Andi Arief soal adanya 'Setan Gundul' di koalisi Adil dan Makmur.
Sandiaga Uno malah berseloroh bahwa 'Setan Gundul' yang dimaksud Andi Arief mungkin salah satu stafnya yang berkepala plontos.
"Itu engga apa-apa, biarin saja, kita tanya siapa itu setan gundul," ujar Sandiaga Uno, di Jalan Galuh, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (6/5/2019).
Sandiaga mengaku penasaran dengan Setan Gundul yang dimaksud.
Bila yang dimaksud Andi Arief adalah mereka yang meyakinkan Prabowo menang 62 persen, mungkin menurutnya, adalah mereka yang mendampingi Prabowo saat memberikan pernyataan publik di 17 April malam.
Karena dia saat itu sedang sakit dan istirahat di dalam rumah Prabowo.
"Tapi saya juga jadi kepengen tahu siapa itu setan gundul. Karena setahu saya yang di situ yang saya kan lagi cegukan saya turun terus ke atas orangnya yang semua ikut dampingi Pak Prabowo memberikan deklarasi ke depan. Jadi kalau ada yang berikan masukan ke Pak Prabowo ya orang-orang itu yang ada di depan sana," katanya.
Mantan Wagub DKI itu mengaku tidak mau berburuk sangka bahwa apa yang disampaikan Andi Arief itu merupakan bagian dari manuver partai Demokrat usai pemungutan suara Pemilu 2019.
Menurut Sandiaga, sebelumnya juga, saat berkoalisi Andi Arief pernah menyebutkan bahwa dirinya memberikan mahar politik kepadan PAN dan PKS.
"Jadi menurut saya engga jelas ini dan apa saya engga tahu engga layak komentar, karena menurut saya fokus kita pemilu Jurdil selesaikan prosesnya dan koreski-koreksi," pungkasnya.
'Setan Gundul' Sesatkan Prabowo Klaim Menang 62 Persen
Politisi Demokrat, Andi Arief secara-blakan menyebut ada kelompok yang sengaja menghembuskan infomasi sesat kepada Prabowo Subianto hingga berani mengklaim kemenangan hingga 62 persen dalam ajang pilpres.
Andi menuliskan cuitan yang membahas soal capres nomor urut 02, PrabowoSubianto. Hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief__ pada Senin (6/5/18).
Mulanya, Andi Arief menjelaskan bahwa koalisi adil makmur diisi oleh Partai Ferindra, Demokrat, PKS, PAN, berkarya dan rakyat.
Kemudian, Andi Arief mengatakan bahwa dalam perjalanan koalisi adil makmur, ada sosok setan gundul yang tidak rasional dan mendominasi dan Prabowo masuk ke dalamnya.
Ia juga menulai bahwa setan gundul itu memasok kesesatan dengan mengatakan bahwa Prabowo menang 62 persen.
"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," tulis Andi Arief.
Setelah itu, Andi Arief lantas menyatakan sikap bahwa partai Demokrat akan memilih jalannya sendiri jika Praboeo tetap bersama setan gundul.
"Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan Gerindra, PAN, PKS, Berkarya dan Rakyat. jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yg tidak hianati rakyat," tulis Andi Arief.
Selang beberapa saat, Andi Arief menuliskan cuitan kembali dan menyebut bahwa gerakan rakyat sudah hancur lebur.
Ia menilai hal tersebut karena setan gundul memberikan informasi sesat kepada Prabowo bahwa dirinya menang 62 persen.
Andi Arief lantas menyebutkan bahwa tidak ada people power berbasis hoax.
"Gerakan rakyat itu hancur lebur karena setan gundul memberi info sesat 02 menang 62 persen. Tidak ada people power berbasis hoak," tulisnya.
Diketahui, Prabowo Subianto mengatakan, berdasarkan hasil real count internalnya, ia dan Sandiaga Uno memenangkan Pemilu Presiden 2019.
Prabowo Subianto mengatakan ia dan Sandiaga Uno memperoleh 62 persen suara.
Ia pun berjanji akan menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang selama ini mendukung Jokowi-Maruf Amin.
"Tidak akan kita gunakan cara-cara di luar hukum, karena kita sudah menang. Rakyat bersama kita, kita bagian dari rakyat," katanya saat memberikan pernyataan di depan kediamannya, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
"Ini kemenangan bagi rakyat Indonesia, seluruh rakyat Indonesia. Dan saya katakan di sini, saya akan jadi presiden seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
"Bagi saudara-saudara yang membela 01, tetap kau akan saya bela. Saya akan menjadi presiden seluruh rakyat Indonesia," sambungnya.
Meskipun demikian, Prabowo Subianto meminta para pendukungnya untuk tetap menjaga penghitungan suara. Ia meminta para pendukungnya menjaga kotak suara hingga tingkat kecamatan.
"Yang paling utama emak-emak seluruh Indonesia, tulung jaga kotak suara. Kalau tadi pagi kita jaga TPS, sekarang kita jaga kotak suara. Kawal di kecamatan-kecamatan dan terutama jaga C1," pintanya.
Seusai menyampaikan pernyataannya, Prabowo Subianto memekikkan takbir di depan ratusan pendukungnya. Lantas, Prabowo Subianto sujud syukur sebelum kemudian diarak ke dalam rumahnya.
"Saya ingin menutup briefing saya dengan mengumandangkan takbir dan setelah itu sujud syukur. Tanpa mengurangi rasa hormat kawan-kawan agama lain," ucapnya.
Prabowo Subianto mengklaim telah memenangkan Pemilu Presiden 2019 dengan angka 62 persen.
Angka tersebut menurut Prabowo Subianto bukan berdasarkan hasil hitung cepat, melainkan perhitungan real count.
"Saya kasih update, berdasarkan real count kita suah berada di posisi 62 persen," ucap Prabowo Subianto.
Menurutnya, perhitungan real count tersebut sudah masuk pada 300 ribu TPS. Hasil tersebut berdasarkan pendapat ahli statistik, dan kata Prabowo Subianto, tidak akan berubah.
Mantan Danjen Kopassus tersebut kemudian menghimbau relawannya untuk tidak mudah terprovokasi dan melakukan tindakan anarkis (*)