TANJUNGPINANG TERKINI
Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD Kepri, Bright PLN Batam Jelaskan Kondisi Listrik Saat Ini
Komisi III DPRD Kepulauan Riau mendesak Bright PLN Batam segera menambah pembangkit untuk memenuhi kebutuhan listrik di Bintan, Batam dan Pinang
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Mairi Nandarson
Direktur Operasi Bright PLN Batam Awaluddin Hafidz mengatakan pemadaman yang terjadi pada Senin lalu bukan disebabkan turunnya pasokan gas dari Petrochina.
“Ada pemeliharaan jalur gas milik Petrochina jadi ada drop pressure yang mengakibatkan mesin pembangkit kami tidak optimal,” jelas Hafidz.
Terkait desakan penambahan pembangkit baru, Awaluddin membenarkan memang komposisi mesin pembangkit Bright saat ini tidak sesuai dengan komposisi yang seharusnya.
Komposisi pembangkit semestinya 40:60 antara batu bara dan gas. Saat ini, komposisi pembangkit yang dimiliki Bright yakni 25 persen batu bara dan 75 persen gas.
Dengan demikian, ketika ada kendala dengan pasokan gas, pembangkit tersebut tidak bisa beroperasi maksimal.
Selain pasokan gas, penyebab sering terjadinya pemadaman yakni masalah pemeliharaan mesin pembangkit dan kerusakan turbin.
Misalnya, terjadi di PLTGU DEB Panaran sehingga menyebabkan penurunan daya sebesar 40 MW.
“Pada tanggal 19 Maret lalu di Panaran rusak gas turbinnya sehingga memaksa kami untuk menyewa mesin dari Inggris sampai turbin selesai diperbaiki,” kata Awaluddin.
Kepala Bidang Ketenaga Listrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kepulauan Riau Marzuki mengatakan selain penambahan pembangkit baru, nantinya Dinas ESDM akan melakukan evaluasi terkait pembangkit yang sudah beroperasi lebih dari 20 tahun.
“Misalnya, PLTD yang umurnya sudah lama akan kami evaluasi,” tambah Marzuki. (tribunbatam.id/tom)