HEBOH, Bayi Mungil Ditemukan di Dalam Mesin Cuci Tukang Laundry, Dikira Bayi Tetangga yang Menangis
Penemuan bayi didalam sebuah mesin cuci langsung membuat heboh. Mesin cuci tersebut milik seorang pemilik Londry, Dari pengakuan pemilik laundry mere
TRIBUNBATAM.id - Penemuan bayi didalam sebuah mesin cuci langsung membuat heboh.
Mesin cuci tersebut milik seorang pemilik Londry, Dari pengakuan pemilik laundry mereka juga awalnya mengira kalau tangisan tersebut datang dari tetangga sebelah.
Seorang bayi ditemukan di dalam mesin cuci oleh wanita pemilik laundry setelah mendengar suara tangisan.
Awalnya, pemilik laundry mengira bila suara tangisan bayi tersebut berasal dari rumah tetangga dan ia pun sempat mengabaikannya.
Akan tetapi dugaan wanita pemilik laundry itu salah, sebab bayi tersebut ada di dalam drum mesin cuci dalam kondisi mengenaskan.

• Terkait Kasus yang Menjerat Bakhtiar Nasir, BNI Syariah: Islahudin Akbar Bukan Karyawan Sejak 2017
• BURUAN! Tiket Kapal Kelud Dari Batam Untuk Lebaran Sudah Terjual 70 Persen, Harga Mulai Rp 220.000
• Ini 5 Alternatif Pengganti Gula bagi Penderita Diabetes untuk Berbuka Puasa
Meski ditemukan dalam sebuah mesin cuci, namun bayi tersebut ditemukan dalam kondisi hidup pada Senin (6/5/2019)
Peristiwa bermula saat pemilik jasa laundy Sangduen Khaorueng mendengar tangisan ketika ia kembali ke tempat laundry-nya setelah menutupnya sejak hari Jumat (3/5/2019).

• Terkenal Galak, Ini Ekspresi Ketakutan Aisyahrani Manajer Petir Ketika Naik Private Jet
• Download Lagu MP3 OST PUBG Season 6, On My Way Alan Walker, Lengkap Lirik Lagu dan Video Klip
Perempuan berusia 47 tahun tersebut pada awalnya mengabaikan suara tangisan itu karena mengira suara tersebut berasal dari rumah tetangga.
Tetapi ia akhirnya memeriksanya dan terkejut menemukan seorang bayi terbungkus handuk berada dalam drum besar di bagian bawah mesin cuci.

"Saya pergi pada hari Jumat ke luar kota untuk melakukan bisnis dan usaha ini tutup sepanjang akhir pekan," ujar Khaorueng.
"Ketika saya kembali, saya bisa mendengar tangisan. Saya pikir itu dari rumah tetangga sehingga saya tidak melakukan apa-apa," tambahnya.
"Tapi tangisan berlanjut setelah saya berada di luar dan kembali. Saya mengikuti suara dan melihat bayi di dalam mesin cuci. Saya segera memanggil polisi."
Tak berselang lama, polisi dan paramedis pun tiba di lokasi dan mendapati bayi itu sehat tetapi dalam keadaan sangat lapar.

Untung dia menangis, bila tidak, tidak akan ada orang yang tahu keberadannya di dalam mesin cuci itu," ujar Letnan Kaewnui dari kepolisian setempat.
Polisi kini tengah melacak keberadaan sang ibu dengan memeriksa CCTV.
Jika keluarga bayi tersebut tidak dapat ditemukan, kemungkinan bayi itu akan dirawat di panti asuhan.
Bayi meninggal karena sentuhan
Kasus soal bayi yang aneh dan tak biasa juga terjadi di Inggris.
Melansir dari worldofbuzz.com, seorang ibu asal Inggris mengalami satu kejadian yang tidak mengenakkan, yang mana ia harus kehilangan bayinya.
Penyebab meninggalnya sang anak pun sangat tidak diduga, yaitu karena disentuh oleh orang asing di suatu acara.

Insiden ini terjadi pada bulan Agustus 2018.
Menurut media setempat, ibu yang diketahui bernama Emily Vanderbrouck mengatakan bahwa saat itu bayinya telah dicium dan disentuh oleh banyak orang di sebuah acara penggalangan dana.
Semuanya tampak baik-baik saja pada awalnya.
Sehabis acara tersebut, sang bayi juga tidak menunjukkan gejala aneh apa pun.
Bahkan, bayi yang bernama Fleur Edwards tersebut juga masih bisa makan dengan normal malam harinya, dan tidur seperti biasa.
Namun, keadaan tersebut berubah seketika keesokan paginya.
Ketika sang ibu bangun dan melihat anaknya, ia sangat kaget karena melihat anaknya tidak lagi bernyawa.
Tanpa pikir panjang, Fleur langsung di-autopsi.

Hasilnya pun menunjukkan bahwa Fleur telah terinfeksi bakteri Streptococcus Grup B (GBS).
Menurut American Pregnancy Association, bakteri yang menyebabkan infeksi dapat ditemukan sekitar 25 persen di bagian organ intim wanita dewasa yang sehat, rektum, dan usus.
“Fleur telah disentuh dan dicium oleh banyak orang pada hari itu. Mungkin seseorang yang menggendongnya tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet,” kata sang ibu.
Insiden itu pun memberikan pelajaran pada sang ibu untuk lebih sadar dalam menjaga kebersihan anggota tubuhnya, terutama tangan.
Ia tak ingin anggota keluarganya yang lain mengalami hal yang sama seperti Fleur.
Bayi lahir dari kandungan neneknya
Berbeda dari 2 kasus bayi sebelumnya, insiden yang satu ini terkait kelahiran seorang bayi yang keluar dari perut neneknya.
Peristiwa ini menimpa seorang wanita bernama Cecile Eledge, ia telah melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Uma Louise minggu lalu.
Melansir dari GridHealth.id, bayi kecil itu bukanlah anaknya sendiri, melainkan cucunya.
Artinya, Cecile melahirkan anak untuk anaknya sendiri, Matthew Eledge.
Keputusan mengandung cucunya sendiri disanggupinya lantaran anak Cecile tidak dapat mengandung buah hatinya dengan sang suami, Elliot Dougherty.

Cecile menawarkan rahimnya sendiri kepada Matthew saat anaknya dan Elliot punya keinginan untuk membangun sebuah keluarga.
"Tentu saja mereka semua tertawa," tutur Cecile kepada BBC, saat menceritakan bagaimana ide untuk menjadi 'ibu pengganti' bagi anaknya muncul.
Cecile yang saat itu masih 59 tahun mengatakan awalnya ide ini menjadi bahan becandaan dalam keluarganya, bukan sebuah keputusan yang akan benar-benar dilakukan.
"Dia wanita yang tidak mementingkan dirinya sendiri," tutur Elliot tentang sang ibu mertua.
Tetapi ketika Matthew dan Elliot mencoba mencari cara lain agar mereka bisa mempunyai anak, sang dokter mengatakan penawaran 'sewa rahim' dari ibunya bisa dipertimbangkan.
Sebelum dinyatakan bisa menjadi 'ibu pengganti', Cecile harus menjalani serangkaian pemeriksaan serta tes kesehatan.
"Aku sangat sadar akan kesehatan. Tidak ada alasan yang bisa meragukan aku melahirkan seorang bayi," ujar Cecile.

Matthew akhirnya menyediakan spermanya, sedangkan adik dari Elliot bertindak sebagai pendonor sel telurnya.
Elliot, yang tinggal di Omaha, Amerika Serikat, mengatakan metode IVF adalah satu-satunya harapan baginya dan Matthew untuk mempunyai anak kandung.
Selama masa kehamilan Cecile tidak mengalami kendala yang berarti, namun ia mengakui merasakan gejala-gejala hamil sedikit meningkat daripada saat kehamilan ketiga anak kandungnya dahulu.
Seminggu setelah kelahiran Uma, kondisi Cecile dan cucunya berangsur membaik.
"Gadis kecil ini dikelilingi oleh banyak pendukung, dia akan tumbuh dalam keluarga yang penuh cinta," tutur Cecile tentang keluarga putranya.
Program IVF atau bayi tabung memang menjadi salah satu pilihan bagi pasangan LGBT yang ingin mempunyai buah hati mereka sendiri.
Namun, agar program IVF berhasil pada wanita berusia lebih dari 50 tahun, harus dilakukan donor telur dan ini berlaku bagi kalangan umum.
"Kemungkinan (agar IVF berhasil pada wanita yang lebih tua) hanya melalui program donor telur," ujar Dr Hana Visnova, direktur medis di klinik IVF Cube di Praha.
"Sebab peluang IVF dengan telur sendiri, apalagi konsepsi alami, pada usia ini mendekati nol," sambungnya, melansir Daily Mail.
Tetapi bagi wanita yang menginginkan hamil masih menggunakan telurnya sendiri, IVF bisa dilakukan ketika usia wanita tersebut masih di bawah 43 tahun.

Hal ini sesuai dengan pedoman dari National Institute for Health and Care Excellence (NICE).
NHS mengatakan tingkat keberhasilan untuk wanita di bawah 35 adalah sekitar 29%, dengan kemungkinan siklus sukses berkurang seiring bertambahnya usia.
Sayangnya, masih ada beberapa kritikus berpendapat IVF tidak boleh diizinkan untuk wanita yang lebih tua karena bisa berisiko tinggi.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Bayi Ditemukan di Dalam Mesin Cuci, Pemilik Laundry Kaget Dengar Suara Tangis, Dikira Anak Tetangga, http://suryamalang.tribunnews.com/2019/05/09/bayi-ditemukan-di-dalam-mesin-cuci-pemilik-laundry-kaget-dengar-suara-tangis-dikira-anak-tetangga?page=all.