Kabar Terbaru Kerusuhan Rutan Siak, 34 Warga Binaan Masih Kabur, 2 Pucuk Senjata Hilang

Petugas Rutan membawa tiga warga binaan ke pos penjagaan bagian dalam. Ketiganya ditelanjangi dan disiksa sehingga membuat napi lain protes

Tribun Pekanbaru
Napi rutan Siak dievakuasi ke rutan lain setelah terjadi kerusuhan dan pembakaran, Sabtu (11/5/2019) dini hari. 

TRIBUNBATAM.id, SIAK  - Kerusuhan yang terjadi di Rutan Kelas IIB Siak, Sabtu (1/5/2019) dini hari, menyedot perhatian warga kabupaten Siak.

Banyaknya informasi simpang-siur beredar membuat masyarakat Siak khawatir bila terjadi tindak kriminal lain.

Apalagi, lebih dari 30 napi kabur dan hingga saat ini belum tertangkap.

VIDEO Detik-detik Kerusuhan Rutan Kelas IIB Siak, Perwira Polisi Tertembak hingga Kebakaran Besar

BREAKINGNEWS! Ricuh di Rutan Kelas IIB Siak Riau Jelang Sahur, Perwira Polisi Tertembak

Kronologi Kerusuhan Rutan IIB Siak Riau Sabtu (11/5) Pagi, Dari Perkelahian hingga Polisi Tertembak

Dilansir TribunBatam.id dari Tribun Pekanbaru, pemicu kerusuhan diduga karena ada petugas Rutan main tangan ke warga binaan.

Kasat Narkoba Polres Siak AKP Jailani yang hadir dari awal kejadian di Rutan itu sehingga menjadi korban penembakan berbagi cerita dengan media.

Pada pukul 21.00 WIB, petugas Rutan mencurigai ada Narkoba berupa sabu-sabu masuk ke dalam Rutan.

Petugas meminta bantuan Polres Siak untuk melakukan penyelidikan.

"Kita dapat info ada yang mendistribusikan Narkoba dari luar, inisial T dan TN. Untuk mengecek kebenaran itu kita turunkan anggota," kata AKP Jailani saat dirawat di RSUD Siak.

Pihaknya melakukan penyelidikan dan menemukan barang bukti di tahanan perempuan.

Polisi kemudian melakukan pengembangan, ternyata berkaitan dengan tiga narapidana laki-laki.

Kasat Narkoba Polres Siak AKP Jailani terbaring akibat tertembak 

Pihak kepolisian kemudioan memeriksa ketiga pria di kamar tahanannya.

"Pemeriksaan selesai sampai pukul 01.00 dini hari. Kemudian kami berjalan keluar," kata dia.

Sesampai di luar terjadi keributan.

AKP Jailani dan timnya mendengar teriakan-teriakan awalnya.

Ternyata petugas Rutan membawa ketiga pelaku ke pos penjagaan bagian dalam. Di sana diduga terjadi kekerasan.

Narapidana lain terdengar berteriak-teriak memprotes tindakan kekerasan tersebut.

Situasi di dalam Rutan semakin heboh.

Fakta Baru Mutilasi Kasir Indomaret. Tak Hanya Dimutilasi, Pelaku Diduga Hendak Bakar Vera Oktaria

Ibu Korban Mutilasi: Vera Tak Ada Masalah dengan Orang Kecuali Pacarnya, Bengis, Suka Main Tangan

Pada pukul 02.00 WIB, narapidana berhasil membobol pintu satu ruangan.

Mereka membantu membobol pintu-pintu yang lain, sehingga seluruh narapidana berhasil keluar.

"Saya menelepon pimpinan agar membantu menurunkan personel. Saat itu saya sudah mendengar letusan senjata api di dalam," kata dia.

Pihaknya juga meminta bantuan Damkar Siak.

Beberapa mobil Damkar tiba di kompleks Rutan.

Narapidana yang mengamuk melemparkan batu-batu dari dalam arah keluar.

Akibatnya ditembakkan gas air mata ke bagian dalam. Narapidana semakin bersorak.

Saat dia memimpin pasukan untuk menjinakkan narapidana yang mengamuk, sudah terjadi pembakaran di sisi kanan depan Rutan.

Diduga narapidana mengambil senjata petugas Rutan lalu menembakkan ke arah AKP Jailani di loby depan dan peluru menembus lengannya.

"Situasi semakin kacau, saya diselamatkan anggota dan langsung dibawa ke rumah sakit," kata dia.

Sekitar pukul 03.00 WIB api membesar dibagian kantin dan masjid Rutan. Dengan cepat api merambat ke bagian atap dan ruangan kantor. Situasi semakin tak terkendali.

BREAKINGNEWS! Ricuh di Rutan Kelas IIB Siak Pekanbaru Jelang Sahur, Perwira Polisi Kena Tembak
BREAKINGNEWS! Ricuh di Rutan Kelas IIB Siak Pekanbaru Jelang Sahur, Perwira Polisi Kena Tembak (TRIBUN PEKANBARU)

Pukul 04.00 WIB petugas Damkar berhasil memadamkam api. Sementara itu, seratusan Narapidana membobol pagar belakang dan mencoba kabur. Banyak di antara mereka yang kembali menyerahkan diri.

Saat itu, Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo dan Kakanwil Kemenkum HAM sudah tiba di TKP. Sebanyak 2 pleton Brimob dan dibantu personil Polres Siak berhasil mengamankan situasi.

Pada pukul 05.00 WIB, bangunan Rutan bagian depan ludes terbakar. Sebanyak 495 narapidana tetap bertahan di dalam Rutan.

Pukul 06.00 WIB, warga sekitar Rutan berdatangan menyaksikan pendinginan dan evakuasi petugas Rutan.

Pukul 07.00 WIB hingga siang petugas Rutan dan dibantu personel Kanwil Kemenkum HAM mendata para tahanan dan warga binaan. Sekitar pukul 17.00 WIB didatangkan bus pariwisata untuk mengevakuasi para tahanan. Rutan Siak dipastikan sudah dikosongkan sebelum malam tiba.

Napi ditelanjangi dan dipukuli

Narapidana yang masih bertahan di dalam Rutan berhasil diwawancarai Tribun, pasca-kerusuhan.

Narapidana yang mengaku bernama Wahid tersebut menceritakan, kericuhan berawl ketika sipir mengeluarkan tiga tahanan lalu dibawa ke pos jaga di depan ruangan Mapenaling.

Ketiga tahanan itu ditelanjangi dan dipukuli.

"Kami teriak, jangan pukuli-jangan pukuli. Bagaimanapun kami ini senasib di sini. Kami tak terima teman kami dipukuli. Ini sudah sering terjadi kami diberlakukan seperti binatang," kata dia.

Karena hal tersebut, semua warga binaan mengamuk dan berhasil menguasai Rutan. Petugas lari terbirit-birit ke luar.

"Ini sudah puncaknya, Bang. Kami sering dipukuli, diperas melalui Napi lain dan kami sudah sakit hati," kata dia.

Wahid dan kawan-kawannya mengakui kalau Kepala Rutan Gatot Suariyoko sangat baik.

Hanya ada pihak keamanan dan petugas lain yang selalu memperlakukan tahan secara kejam.

"Kalau Pak Gatot justru baik, menyuruh kami taat beragama. Anak buahnya yang jahat Bang, sering kali memukuli kami," kata dia.

Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo langsung turun ke Rutan Kelas IIB Siak Sri Indrapura, Sabtu (11/5/2019) dini hari.

Ia menurunkan 2 pleton personel Satbrimobda Polda Riau serta seluruh personel Polres Siak untuk mengendalikan situasi saat terjadi kerusuhan.

Widodo mengatakan bahwa 34 warga binaan masih kabur, sedangkan 1 senjata jenis shootgun juga hilang.

"Masih ada 34 warga binaan yang kabur, kemudian 1 pucuk senjata jenis shootgun milik petugas Rutan hilang. Diduga dibawa kabur warga binaan," kata dia.

Rutan Siak hancur pascakerusuhan dan pembakaran yang dilakukan warga binaan

Ia memastikan, tidak ada jenis peluru tajam di Rutan Siak.

Namun, informasi lain yang diperoleh Tribun, ada dua pucuk senjata yang hilang, yakni jenis Glog dan shootgun.

Awalnya tiga pucuk jenis Glog 3 pucuk, 2 pucuk sudah diamankan dan hilang satu pucuk.

Jenis Shootgun sebanyak 6 pucuk, 5 sudah ditemukan kembali dan 1 pucuk hilang.

Kapolda Widodo memastikan tidak ada korban jiwa yang berjatuhan dalam peristiwa itu, baik dari warga binaan maupun dari petugas atau kepolisian.

"Seorang anggota Polisi yang kena tembak bukan dengan peluru tajam. Lengannya terkena sedikit dengan peluru karet, sudah aman tidak ada masalah dengan hal itu," kata dia.

Peluru yang menyasar ke bagian lengan anggota Polri, AKP Jailani diduga ditembakkan oleh warga binaan.

Pihaknya akan terus melakukan penyelidikan atas perkara tersebut. Hanya saja dia meminta agar semua pihak dapat mengambik hikmah dari kejadian itu.

"Yang pasti dalam peristiwa ini kita bisa ambil hikmah, yang pertama over kapasitas, harusnya 125 dihuni oleh 648 orang, itupun kebanyakan perkara Narkoba," kata dia.

Ia menambahkan, proses evakuasi dilaksanakan dengan pengamanan ketat. Seluruh Napi diborgol dan dikawal ke Rutan tempat penampungan.

(Tribunsiak.com/mayonal putra)

Link Artikel: http://pekanbaru.tribunnews.com/2019/05/11/update-dua-senjata-api-masih-hilang-ini-kronologi-lengkap-kerususahan-di-rutan-kelas-ii-b-siak-riau?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved