Uniknya Nikahan Massal di Jogja, Ijab Kabul di Bak Mobil Klasik
pasangan calon pengantin melakukan ijab kabul di atas bak mobil klasik yang berjalan, pastinya momen yang bakal dikenang banget tuh
"Konsepnya unik diatas mobil antik. Tadi juga diajak muter-muter juga. Seneng banget," kelakar dia, sambil melihat istrinya.
Agus dan Sera merupakan pasangan pertama. Dalam pernikahan bertagline Garage Van Love ini ada empat pasang lainnya.
Masing-masing dari mereka melangsungkan pernikahan dengan konsep unik.
Sebut saja, ada pasangan Dedi Adi Nugroho dengan Aulia Rahmawati. Mereka menikah di atas bus kuno di dalam Garasi Java Videotron.
Pasangan selanjutnya ada Jihad Tri Riyanto dengan Dewi Agusiyah, menikah di pesawat cozy. Subekti Handayani dengan Bagus Lukmanto menikah di dalam mobil antik dan terakhir ada Wiji Prihatin dengan Ikhwan Nurdin menikah di atas motor antik.
Tak kalah menarik, sebelum melangsungkan ijab qobul, kelima pasangan di arak oleh Bregada Putri dan Tari Edan-edanan Nirbaya.
Para Bregada perempuan ini mengarak kelima pasang pengantin menuju kolam. Mereka-berpasang-pasangan menebar benih ikan di kolam pemancingan kampung Mataraman.
Ketua Golek Garwo Fortais dan nikah bareng nasional, RM. Ryan Budi Nuryanto mengatakan nikah bareng di bulan Ramadan yang diikuti oleh kelima pasangan pengantin merupakan sesuatu yang spesial dan pertama kali di dunia.
Menurut dia, menikah dengan konsep pelaminan retro dan ijab di atas mobil antik sangat langka.
Terlebih, kelima pasangan pengantin, kata dia membawa tema besar yaitu rekonsiliasi cinta untuk Indonesia.
"Harapannya, dengan pernikahan ini bisa menebar virus kebersamaan di antara keanekaragaman. Berbeda merajut tali cinta dan persaudaraan untuk kemudian bagaimana
membangun Indonesia lebih baik lagi pasca pemilu," katanya.
Garage Van Love sebagai tagline dalam pernikahan itu menurut Ryan, adalah Indonesia.
Dimana masing-masing pasangan akan menumbuhkan rasa cinta kebangsaan dimulai dari cinta di dalam rumah tangga.
Kaca rias sebagai mahar dalam pernikahan itu menurutnya juga mengandung filosofi hidup. Kaca akan dipakai oleh pasangan pengantin untuk bercermin, mawas diri.