Kondisi Pembantu yang Disiram Pakai Air Panas Masih Belum Membaik, Tidak Digaji Sejak 7 Bulan Kerja

Semenjak disiram dengan menggunakan air panas oleh majikanya, Kondisi Eka Febrianti (21) masih parah. Kondisi terkini Eka Febriyanti (21) asisten rum

Editor: Eko Setiawan
instagram
Kondisi Miris ART Jember yang Disiram Air Mendidih Majikan, Adik Tiri yang Ikut Siram Bernasib ini 

TRIBUNBATAM.id - Semenjak disiram dengan menggunakan air panas oleh majikanya, Kondisi Eka Febrianti (21) masih parah.

Kondisi terkini Eka Febriyanti (21) asisten rumah tangga asal Jember, Jawa Timur yang disiram air panas majikannya di Bali masih memprihatinkan. 

ART asal Jember yang bekerja bersama adik tirinya itu masih dirawat di RS Bhayangkara, Bali. 

Lalu, bagaimana dengan Santi, adik tiri Eka Febriyanti yang ikut menyiram ART Jember itu dengan air panas. 

Berikut ulasan dari jurnalis Tribun Bali (grup surya.co.id)!

1. Eka Febriyanti Trauma

Usai disiram dengan air panas kondisi Eka Febriyanti disebut-sebut mengalami trauma.

Dir Reskrimum Polda Bali, Kombes Pol Andi Fairan mengatakan, secara kasat mata, Eka dalam keadaan luka berat di sekujur tubuh, mulai kepala, leher, punggung.

"Pihak kami melihat korban, Eka itu saat ini dalam tekanan psikis. Cuma sekarang sudah ditangani dengan baik dan sudah ditangani RS Bhayangkara, jadi secara psikis juga diobati. Karena negara melindungi korban," katanya.

Eka disiram air mendidih oleh majikan di Bali hanya gara-gara gunting seharga Rp 80 ribu hilang.

Dalam aksinya sang majikan memaksa adik tiri korban dan satpam rumah ikut menyiksa korban.

Eka akhirnya Melaporkan majikannya ke Polda Bali, Rabu (15/5/2019).

Dikutip dari Tribun Bali (grup Surya.co.id), EF mengatakan penyiraman tersebut dilakukan majikan, adik tiri korban, dan satpam rumah pada Selasa (7/5/2019) sekitar pukul 12.00 wita.

"Yang nyiram juga ada adik tirinya yang kebetulan kerja disitu juga. Jadi beliau ini bekerja difasilitasi adiknya. 

Majikan ini dikatakan korban kehilangan gunting besi warna hitam, yang kalau dibeli itu hanya Rp 88 ribu.

Kehilangannya tanggal 7 Mei, pagi," kata Supriyono, pengacara korban yang mendampingi melapor.

Penyiraman pertama dilakukan oleh majikan korban, lalu korban disuruh melanjutkan mencari gunting yang hilang.

Masih tak menemukan gunting yang dicari, korban kembali disiram menggunakan air panas dari dispenser.

Dimana penyiraman tersebut dilakukan adik tiri korban dan satpam atas perintah majikannya.

Korban yang kesakitan karena luka bakar di punggung kemudian kabur keesokan harinya, ketika sang majikan, adik, dan satpam masih tidur.

Menanggapi laporan itu, polisi bertindak cepat dengan mengamankan ketiga terduga pelaku penyiraman.

Ketiga terduga pelaku yang diamankan di antaranya sang majikan Desak Made Wiratningsih, adik tiri korban Santi Tunu Astuti dan satpam rumah yakni Erik Diantara.

"Anggota kami langsung bergerak dan melakukan olah TKP kasus KDRT terhadap pembantu EF. Dari hasil olah TKP itu, kita juga amankan barang bukti serta mengamankan tiga terduga," ungkap Dir Reskimum Polda Bali, Kombes Andi Fairan, Rabu (15/5/2019) saat dikonfirmasi tribun-bali.com (grup Surya.co.id).

ART Jember Disiram Air Mendidih Majikan di Bali Gara-gara Gunting Rp 80 Ribu Hilang.
ART Jember Disiram Air Mendidih Majikan di Bali Gara-gara Gunting Rp 80 Ribu Hilang. (Tribun Video)

2. Nasib Adik Tiri Penyiram

Polda Bali telah menetapkan dua tersangka dalam kasus penganiyaan tersebut.

Dua orang tersebut yakni Desak Made Wiratiningsih yang merupakan majikan korban dan satpam rumah Kadek Erik Diantara.

Hal itu diungkapkan Ditreskrimum Polda Bali Kombes Pol Andi Fairan, Kamis (16/5/2019) pagi.

"Sementara untuk majikannya Desak Made kami tetapkan tersangka juga Kadek Erik, keduanya sudah ditangkap dan sementara diproses," kata Fairan.

"Artinya ada dua korban dalam kasus ini, karena bekerja di situ kakak beradik, dan tersangka juga dua orang.

Fairan membenarkan adik tiri korban juga ikut melakukan penyiraman, namun hal itu karena paksaan dan ancaman dari majikannya.

"Setelah diamankan dan diinterogasi ternyata kami melihat adiknya pun menjadi korban kekerasan.

Karena adiknya itu diancam kalau tidak mengguyur dengan air panas maka akan diguyur air panas juga."

"Dan dari pemeriksaan cek fisik terhadap adiknya, ia juga memiliki luka di tubuhnya. Seperti ada luka bakar, rambutnya dipotong jika melakukan kesalahan dalam menjalankan tugasnya sebagai asisten," papar Fairan.

Namun saat itu Kadek Erik tidak ikut menganiaya.

"Kami baru tahu Santi juga terluka. Katanya pernah dibakar pakai korek api," jelas Fairan.

Polisi kemarin telah menuju ke lokasi penganiayaan di rumah majikan korban di seputaran wilayah Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, tak jauh dari Stadion Kapten I Wayan Dipta.

"Penyidik menuju ke Gianyar untuk menyita alat-alat seperti kompor gas, panci, dispenser, gelas plastik yang digunakan untuk mengguyur korban dengan air panas," ujarnya.

Fairan mengatakan, pihaknya akan mengagendakan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka Desak Made Wiratiningsih.

Sementara tersangka Erik disebut melakukan tindakan penganiayaan tersebut tanpa tekanan.

"Untuk majikannya itu lagi upayakan akan lakukan pemeriksaan kejiwaan dalam waktu dekat juga untuk melengkapinya berkas. Sementara Kadek Erik itu dia melakukannya tanpa tekanan. Erik juga di samping jadi satpam, dia juga tiap hari bekerja mengantar Santi menjual barang (baju) ke pasar di Gianyar," ungkapnya.

Belum Digaji

Hasil penyidikan lain terungkap jika korban yang sudah bekerja selama tujuh bulan tidak mendapatkan gaji.

Selama itu, Eka hanya diberi makan saja. Padahal dalam perjanjiannya, Eka harusnya mendapat Rp 1 juta.

"Dalam perjanjiannya, selama satu bulan itu sebenarnya mereka dijanjikan Rp 1 juta, tapi selama tujuh bulan ini tidak diberikan apa-apa. Hanya diberi makan. Berdasar keterangan Eka, jika mereka melakukan pelanggaran akan dipotong gajinya, seperti itu," kata Fairan.

Saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman terhadap dugaan kasus penganiayaan tersebut. Bahkan polisi telah menemukan pengakuan baru.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kondisi Miris ART Jember yang Disiram Air Mendidih Majikan, Adik Tiri yang Ikut Siram Bernasib ini, http://surabaya.tribunnews.com/2019/05/17/kondisi-miris-art-jember-yang-disiram-air-mendidih-majikan-adik-tiri-yang-ikut-siram-bernasib-ini?page=all.


Sumber: Suar.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved