Pelaku Tabrak Lari Tewas Dihajar Massa. Awalnya Dicurigai Curi Mobil, Ternyata Keliru

Setelah mobil itu berhasil dihentikan, warga langsung mengamuk merusak mobil itu dan mempelasah supir mobil itu hingga akhirnya meninggal dunia.

Tribun Medan
Mobil pelaku tabrak lari rusak oleh massa yang marah 

Penyebab pelaku melakukan aksi ugal-ugalan masih diselidiki.

Namun permasalahan yang terjadi, yang bersangkutan sudah meninggal dan saat ini polisi sedang memeriksa rekan Taufik yang sempat bersamanya dalam mobil tersebut.

"Awalnya pelaku bersama seorang teman dari Galang, habis ziarah. Mereka kemudian ke daerah AR Hakim untuk makan. Setelah makan, dia meninggalkan temannya itu dan tahu-tahu sudah mendapat kabar mengalami kecelakaan," ujar Juliani.

Setelah diamuk massa, lanjut Juliani pelaku sempat dilarikan ke rumah sakit dan diberikan perawatan di RS Bhayangkara. Dua jam setelah dirawat, Taufik meninggal.

Baru pindah dari Aceh

Menurut keterangan istri pelaku, mereka dulunya tinggal di Aceh dan dari hasil pernikahannya telah dikaruniai 2 orang anak.

"Tadi istri dan abang kandungya datang untuk mengambil jenazah dan selanjutnya dibawa kerumah keluarga terdekat," jelas Juliani. 

Taufik tinggal di sebuah kos-kosan di Jalan Jati, Kelurahan Teladan Timur, Kecamatan Medan Area.

Pemilik rumah kos-kosan mengatakan Taufik belum lama tinggal di kos-an miliknya.

"Dia sudah menikah, anaknya ada dua. Dia Baru dua bulan dia disini. Dulunya kalau nggak salah dari Aceh. Tapi dia jarang kemari. Dia tinggal di lantai 2 sudut kanan," kata laki-laki berkaos putih yang tidak mau disebutkan namanya itu, Sabtu (18/5/2019).

"Ada rumah keluarganya di Jalan Jati III. Kalau nggak salah itu rumah keluarga bininya. Aku selama dia disini, baru dua kali jumpa," sambungnya.

Kasmala (28), warga sekitar mengatakan, dirinya tahu Taufik meninggal setelah dikasih tahu adiknya.

"Keseharian dia baik. Kerjanya di bangunan. Di sini sepertinya nggak pernah aneh. Tapi  nggak tahu kalau ditempat lain," sambungnya.

Dalam keseharian, lanjut Kasmala pelaku tidak pendiam kali dan kalau bertemu masih mau menyapa.

"Kalau mertuanya si Murni, sudah lama tinggal di daerah sini. Dia pindah-pindah pernah tinggal di Jati III. Tapi tidak pernah menetap," tutup Kasmala.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved