Ini Kemampuan Pesawat Tempur Refale Milik Angkatan Laut Perancis yang Mendarat Dsrurst di Aceh

Pesawat tempur asal Prancis yang memiliki dua mesin dan bersayap delta ini, dibuat oleh Dassault Aviation sehingga namanya menjadi Dassault Rafale.

dassault-aviation.com
Rafale introduction 

“Dengan kemampuan ini, adalah mungkin untuk beralih secara instan atas permintaan pembuat keputusan politik, dari misi pemaksaan (kekuatan pemogokan) ke misi pencegahan (unjuk kekuatan yang berkecepatan rendah dan berkecepatan tinggi), atau bahkan membatalkan misi sampai detik terakhir (reversibilitas),” tulis dassault-aviation.com

Rafale juga memiliki kemampuan untuk bertahan dalam lingkungan ancaman yang padat, berkat siluman dan/atau sistem peperangan elektronik canggih.

Sebanyak 7 pesawat tempur milik Angkatan Laut Perancis jenis Rafale, mendarat darurat di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Sabtu (18/5/2019).
Sebanyak 7 pesawat tempur milik Angkatan Laut Perancis jenis Rafale, mendarat darurat di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Sabtu (18/5/2019). (PENTAK LANUD SIM)

Rafale menggabungkan semua keunggulan ini.

“Itu relevan terhadap ancaman tradisional maupun asimetris, ini menangani kebutuhan angkatan bersenjata yang muncul dalam konteks geopolitik yang terus berubah, dan tetap menjadi yang terdepan dalam inovasi teknis”.

Dassaul-Aviation menyebut, berkat fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan kemampuannya untuk memenuhi semua persyaratan misi udara, Rafale adalah pejuang transformasional “anak poster” yang memberikan jalan ke depan bagi pasukan udara yang dihadapkan pada persyaratan melakukan “lebih” dengan “kurang”, di lingkungan strategis dan ekonomi yang terus berubah.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Misi Pengintaian Hingga Pencegahan Nuklir, Ini Kemampuan Pesawat Tempur Refale yang Mendarat di Aceh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved