Pilpres 2019

Gunakan Bus Hingga Pesawat, Massa Demo 22 Mei Mulai Bergerak dari Berbagai Daerah ke Jakarta

Massa dari daerah-daerah di pulau Sumatera dan Jawa mulai bergerak menuju Jakarta untuk mengikuti aksi 22 Mei 2019.

Warta Kota/Feri Setiawan
Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Sandiaga Uno ditemani tim BPN memberikan keterangan dalam acara Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta,Selasa (14/5/2019). Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyatakan menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019 oleh KPU karena dianggap penuh 

TRIBUNBATAM.ID, JAKARTA - Massa dari daerah-daerah di pulau Sumatera dan Jawa mulai bergerak menuju Jakarta untuk mengikuti aksi 22 Mei 2019.

Selain daerah kedua daerah itu, massa juga datang dari Kalimantan dan Sulawesi.

Polisi telah memonitor pergerakan tersebut. 

Ada dua lokasi yang akan menjadi sasaran aksi 22 Mei 2019, yakni kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Mangkir Lagi dari Panggilan Polisi, Ternyata Dokter Ani Hasibuan Hadapi Sidang Etik IDI

Ferdinand Hutahaean Marah Ketika Buzzer Prabowo-Sandi Jadikan Istri SBY Sebagai Bahan Olok-olok

Soal Hasil Pengumuman Pilpres 2019, Jokowi: Kalah Itu Pasti Enggak Puas, tapi Jangan Aneh-aneh Lah

Massa akan mendatangi KPU karena mereka ingin mendengarkan pengumuman hasil pemenang Pilpres 2019, Jokowi-Maruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Polri mengimbau perwakilan kelompok tidak melakukan mobilisasi massa saat pengumuman rekapitulasi nasional Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (22/5/2019).

Imbauan itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (20/5/2019).

“Untuk monitoring pergerakan massa dari tiap daerah seperti dari Aceh hingga Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, sudah didata. Kami koordinasikan ke koordinator lapangan untuk tidak memobilisasi massa dalam jumlah besar,” ujar Dedi.

Dedi mengatakan, jumlah massa yang ingin ke Jakarta masih terus dipantau.

“Ada (pergerakan massa dari daerah menuju Jakarta), namun jumlah tidak terlalu signifikan dan belum bisa diprediksi karena perkembangan masih terus dihitung,” ujar Dedi.

Ia juga mengingatkan massa untuk menaati peraturan.

Jika ditemukan peserta aksi yang membawa senjata tajam maka akan diproses hukum.

Untuk pengamanan, TNI dan Polri yang bersiaga di lokasi aksi tidak dilengkapi peluru tajam dan senjata dalam mengamankan aksi.

Sementara itu, untuk memitigasi rencana aksi teror dari jaringan teroris, hingga kini Densus 88 terus memantau dan menangkap terduga teroris.

“Pelaku-pelaku dekat dengan masyarakat, tidak menutup kemungkinan kelompok ini bergabung dengan massa, akan sulit untuk mendeteksi mereka,” kata Dedi.

Polri juga mengimbau masyarakat tidak turun ke jalan untuk bergabung dengan massa aksi pada 22 Mei 2019 karena ada indikasi teror yang dilakukan oleh kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Bahwa tanggal 22 Mei, masyarakat kami imbau tidak turun. Kami tidak ingin ini terjadi (serangan) di kerumunan massa,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal di Mabes Polri, Jumat (17/5/2019).

Iqbal menegaskan, terduga teroris berencana beraksi pada 22 Mei.

“Bahwa pelaku tindak pidana terorisme ini betul-betul memanfaatkan momentum pesta demokrasi,” ucap dia.

Massa dari Jatim tak Terbendung

Salah satu cucu pendiri Nahdlatul Ulama ( NU) KH Wahab Hasbullah, KH Solachul Aam Wahib Wahab atau Gus Aam, mengklaim pergerakan massa dari Jatim untuk mendatangi kantor KPU pada 22 Mei 2019 di Jakarta tetap tak terbendung.

Menurut Gus Aam, ribuan massa di Jatim sudah bergerak menuju Jakarta sejak Sabtu (18/5/2019) malam.

Ketua Umum Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN) itu dikutip dari Kompas.com, menyebut, massa dari semua daerah di Jatim, mulai dari Banyuwangi sampai Ponorogo, berangkat bersama dengan membentuk rombongan-rombongan kecil menggunakan berbagai moda transportasi.

"Ada yang naik kereta, ada yang naik dengan bus, pesawat, dan ada yang naik mobil sendiri atau mobil pribadi," kata Gus Aam saat dikonfirmasi, Senin (20/5/2019).

"Mulai kemarin Sabtu sudah ada yang berangkat. Mereka berangkat (ke Jakarta) karena merasa terpanggil," lanjut dia.

Dia menyebutkan, saat ini ada sekitar 2.500 massa yang menyusul ke Jakarta.

Ia menargetkan ada sebanyak 10.000 massa dari Jatim yang bakal hadir di Jakarta pada 22 Mei mendatang.

Gelombang massa itu akan datang ke Jakarta hingga Selasa (21/5/2019) nanti.

"Mereka berangkat dengan niat sendiri, sukarela, dan biaya sendiri," kata dia.

Sebelumnya, pada Minggu (19/5/2019) malam, polisi telah melakukan sweeping terkait pergerakan massa dari Jatim yang akan menuju Jakarta.

Beberapa titik yang di-sweeping polisi dan petugas gabungan, antara lain, Bandara Internasional Juanda, Terminal Purabaya atau Bungurasih, hingga Jembatan Suramadu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Naik Bus hingga Pesawat, Massa dari Jatim Disebut Berangkat ke Jakarta Jelang 22 Mei"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved