6 Jam Aplikasi WA Bermasalah, Sekjen IT Prabowo Migrasi ke Telegram

“Kita batasi dulu sementara, untuk literasi media ke masyarakat, dan pembatasan penyebaran konten hoax,” kata Menteri Informasi dan Komunikasi Rudiyan

KOMPAS
Dian Islamiaty Fatwa, caleg PAN DKI Jakarta 
TRIBUNBATAM.id — Enam jam sudah, Rabu (22/5/2019), otoritas keamanan negara di Indonesia membatasi kuota bandwith aplikasi instant messagging, seperti WhatsApp dan aplikasi media sosial lain.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukkam) Wiranto dan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, dalam jumpa pers bersama pejabat tinggi negara di Jakarta, siang tadi, menegaskan kebijakan tak populis ini ditempuh guna mencegah penyebaran informasi palsu menyusul rangkaian kerusuhan  pasca-pengumuman hasil rekapitulasi pemilihan presiden, Rabu 22/5/2019) di Ibukota negara, Jakarta.
“Kita batasi dulu sementara, untuk literasi media ke masyarakat, dan pembatasan penyebaran konten hoax,” kata Menteri Informasi dan Komunikasi Rudiyantara, dalam jumpa pers di Kantor Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan di Jakarta, Rabu (22/5/2019) siang.
 
Dari pantauan Tribun, hingga pukul 19.45 WIB, pembatasan kuota bandwith aplikasi pesan instan ini, berdampak pada pengguna aplikasi WhatsApp, tak bisa mengirim file kapasitas besar, seperti gambar, video, grafis, atau meme skala besar. 
Namun untuk pengiriman pesan dalam format teks (TXT) tetap lancar.
 
Sejumlah pengguna aplikasi chat nomor satu di Indonesia ini pun, sejak siang tadi, bermigrasi ke aplikasi chat dari Rusia, Telegram.
Sekretaris Jenderal Relawan Informasi dan Telekomiunikasi (IT) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dian Islamiati Fatwa, termasuk salah satu pengguna WA yang bermigrasi.
Menjawab pertanyaan ‘kelakar’ Tribun, putri mendiang tokoh perlawanan Orde Baru dan Tokoh Reformasi, Andi Mappetahang (AM) Fatwa, ini mengkonfirmasikan migrasinya.
“Iya, kita migrasi,” ujarnya menjawab chat Tribun dari aplikasi Telegram.
Elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sulsel, Ustad M Iqbal Djalil, yang juga barisan tim pemenangan lokal Prabowo - Sandi di Makassar, juga bermigrasi ke Telegram, sekitar pukul 18.00 WIB.
Dari pengalaman Tribun, mengirim pesan foto, video melalui aplikasi ini, sangat cepat dan tak terganggu.
Aplikasi Telegram populer di Indonesia, sejak 2016 silam.
 
Telegram adalah aplikasi gratis dan tidak akan pernah ada iklan atau biaya lain untuk selamanya. Dulu WhatsApp sempat memberlakukan biaya per tahun, hingga akhirnya WhatsApp benar-benar gratis.
Banyak pengguna yang merasakan jika mengirim pesan via Telegram lebih cepat dibandingkan WhatsApp karena Telegram berbasis cloud. 
Pengguna tak perlu khawatir Telegram mengambil ruangan penyimpanan di smartphone. 
Dengan basis cloud dan pilihan manajemen cache, Telegram dapat mengambil hampir nol ruang pada smartphonemu.
Ukuran aplikasi yang lebih kecil membuat telegram lebih mudah dijalankan. Telegram versi 3.8.1 pada iPhone yang dikeluarkan pada 28 April 2016 memiliki ukuran 33.1 MB. Sedangkan WhatsApp versi 2.16.2 pada iPhone yang dikeluarkan pada 13 April 2016 memiliki ukuran aplikasi 74.5 MB.
Akses ke media sosial (Facebook, Instagram, Twitter) dan aplikasi instant messagging (WhatsApp), diblokir dan dibatasi sementara.
Langkah pemblokiran dan pembatasan ini, tidak pernah terjadi sebelumnya.’
Sampai kapan, pemblokiran akses media sosial ini? 
Menteri tidak memberi penjelasan rinci.
Dia hanya memyebutkan, pembatasan ini ditempuh oleh provider (telekomunikasi) untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan media yang baik dan benar.
Karena banyaknya kabar palsu atau hoax tentang kerusuhan di Jakarta, sepanjang Rabu (22/5) dini hari, pemlokiran ini ditempuh untuk dua alasan
 
Presiden Joko Widodo menyikapi kerusuhan di sejumlah titik di Jakarta, di Istana Merdeka, Rabu (22/5/2019). Dalam jumpa pers tersebut, Jokowi didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Hadir pula Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Presiden Joko Widodo menyikapi kerusuhan di sejumlah titik di Jakarta, di Istana Merdeka, Rabu (22/5/2019). Dalam jumpa pers tersebut, Jokowi didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Hadir pula Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (Kompas.com/Ihsanuddin)
 
Alasan pertama, jelas menteri, adalah untuk literasi penggunaan media sosial ke masyarakat.
Alasan Kedua untuk pembatasan konten hoax demi menjega keutuhan bangsa dan negera.
“Kita sekarang ini berterima kasih ke media mainstream, yang menyuguhkan informasi yang akurat,” kata menteri.
Jumpa pers pengumaman pemblokiran akses komunikasi berbasis digital, gadget personal, dan massif ini digelar pukul 13.00 WIB.
Jumpa pers ini pun terbilang langka.
Digelar di Kantor Menkopolhukkam  Jenderal (purn) Wiranto, dihadiri Kapolri Jenderal Tit Karnavian, Panglima TNI Jenderal Hadi T, dan Kepala Staf Presiden Jenderal (purn) Moeldoko.
Di belakang para jenderal bintang empat ini duduk tiga menteri, Mendagri, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Hukum dan HAM, Kepala Staf TNI-AD, dan pejabat tinggi militer negeri.
Dalam catatan Tribun, inilah jumpa pers lengkap pejabat tinggi negara, menyikapi aksi massa penolakan hasil pemilihan umum.
Sejak jumpa pers berlangsung, akses pengiriman konten file besar mulai terasa lambat di sejumlah daerah di Indonesia.
Di Batam, Kepulauan Riau, file gambar ukuran 980mb X 1200 mb, nyaris tak bisa terkirim melalui whatApp.
Pemerintah memutuskan memblokir sementara dan membatasi pengiriman file skala besar, berupa gambar foto, meme, frafis, dan video di sejumlah jaringan media sosial (medsos), twitter, facebook, instagram, serta layanan pesan langsung (instant messagging).
Menteri Rudiantara beralasan, hampur 200 juta penduduk Indonesia pengguna internat aktif.
 
 

Mungkin kamu sudah menggunakan WhatsApp namun belum mengenal Telegram, atau mungkin sebaliknya?

Dalam artikel ini akan dibagikan beberapa hal penting seputar perbedaan WhatsApp dan Telegram Messenger yang harus kamu ketahui.

Yuk simak langsung!

 Cara Tolak Undangan Grup WhatsApp, Mudah Dan Tidak Ribet, Ikuti Langkah Ini

 WhatsApp di iPhone Bisa Dikunci Pakai Wajah dan Sidik Jari, Begini Caranya

 Cara Seru Ajak Teman Main Bareng PUBG di Whatsapp, Pakai Aplikasi Ini

 Begini Cara Mudah Simpan Stiker Favorit di Whatsapp, Bikin Pesan WA Semakin Berwarna

1. Cara akses dan Platform yang Mendukung

.
. ()

Syarat utama untuk dapat menggunakan layanan WhatsApp dan Telegram adalah memiliki sebuah nomor ponsel untuk menerima SMS kode keamanan dan login.

WhatsApp tersedia di perangkat iPhone, Windows Phone dan Android.

Kamu bisa menggunakan WhatsApp Web alias akses WhatsApp lewat komputer namun harus dalam 1 jaringan Wi-Fi bersama dengan ponsel tersebut.

Lanjut untuk Telegram Messenger, layanan ini mendukung platform iOS, Windows Phone, Android, Web, macOS, PC dan juga Linux.

Perbedaan paling menarik adalah Telegram Messenger dapat digunakan di komputer tanpa harus terhubung dalam jaringan yang sama dengan ponsel.

Jadi misalkan kamu kehabisan baterai untuk iPhone dan sudah pernah login Telegram Messenger di Mac, tinggal buka Telegram Messenger di Mac dan selamat melanjutkan percakapan chat.

2. Sering Kirim Dokumen Ukuran Besar 

.
. ()

Sering menggunakan aplikasi chatting untuk mengirim dokumen kerja seperti foto, video, PDF atau lainnya?

WhatsApp mendukung mode kirim berbagai jenis dokumen dengan aturan maksimal ukuran 100MB untuk sebuah dokumen.

Telegram juga mendukung mode kirim berbagai jenis dokumen baik di perangkat smartphone atau lewat komputer. Bedanya Telegram mendukung mode kirim dokumen hingga 1.5GB.

Kamu bisa mengirim video, foto atau dokumen dalam ukuran yang besar dengan Telegram Messenger kapan saja saat diperlukan.

3. Backup Chat, iCloud?

Pengguna WhatsApp di perangkat iOS hanya bisa mencadangkan data dari WhatsApp ke layanan iCloud yang dibuat oleh Apple.

Saat kamu ingin beralih ke iPhone baru, pastikan untuk membuat backup dari WhatsApp. Setelah itu lakukan Restore Chat History ke iPhone baru tersebut.

Telegram Messenger punya sistem yang berbeda. Semua data chat dan dokumen yang kamu unggah dan bagikan ke teman atau grup, disimpan ke Cloud Chat milik Telegram.

Itu artinya saat kamu ganti iPhone atau bahkan menggunakan sebuah akun Telegram di 2 buah iPhone bersamaan, semua data di dalamnya dapat diakses secara mudah.

4. Voice Call atau Perlu Video Call?

.
. ()

Jaman sekarang, aplikasi chat yang hanya berguna untuk chat sudah mulai terlihat sangat kuno. Sudah saatnya untuk berkomunikasi dengan mode Voice Call atau Video Call saat diperlukan.

Untuk bagian ini, WhatsApp menang jauh daripada Telegram Messenger.

WhatsApp sudah mendukung fitur Voice Call dan Video Call. Bahkan kamu bisa melakukan Voice Call atau Video Call hingga 4 orang secara bersamaan.

Sedangkan Telegram Messenger baru mendukung Voice Call dan bentuknya adalah personal, tidak tersedia di mode grup chat. Layanan ini juga tidak mendukung Video Call untuk saat ini.

5. Mode Grup Pesan

  

.
. ()

Telegram mendukung mode grup pesan hingga 200 pengguna.

Jika jumlah ini dirasa masih kurang, kamu bisa minta upgrade ke Supergroups hingga 100 ribu anggota.

Sayangnya saya tidak menemukan jumlah maksimal anggota dari grup WhatsApp di tahun 2018.

Catatan terakhir menunjukkan WhatsApp mendukung anggota grup hingga 300 orang di tahun 2017.

6. Fitur Sticker, Mana yang Lebih Menarik?

.
. ()

WhatsApp baru beberapa pekan ini mendukung WhatsApp Sticker.

Cara mendaftarkan Sticker di aplikasi WhatsApp cukup ribet karena konten ini dibuat berbasis kreator dan harus dicek oleh tim WhatsApp.

Sedangkan Telegram Messenger menggunakan fitur StickerBot agar siapa saja dapat mendaftarkan paket stiker buatan sendiri atau merek perusahaannya.

Cara penyebaran Sticker di Telegram Messenger juga dibuat berdasarkan komunitas atau siapa saja yang melihatnya dapat mengunduh secara gratis.

Pilih WhatsApp atau Telegram Messenger?

Masih ada beberapa fitur lain yang bisa dibandingkan dan termasuk kategori minor menurut saya.

Mulai dari WhatsApp Status, mode Broadcast di WhatsApp, Telegram Channel, Saved Messages di Telegram dan beberapa hal lainnya.

Saya pribadi lebih sering menggunakan Telegram Messenger untuk komunikasi dengan keluarga dan rekan kerja.

WhatsApp hanya saya gunakan bersama beberapa teman dan keluarga yang tidak memilih untuk menggunakan Telegram Messenger.

Bagaimana dengan kamu, lebih sering menggunakan WhatsApp atau Telegram?

Apa alasannya?

(Bagus Hernawan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved