Breaking News

Kisah Kakek 72 Tahun Lolos dari Maut Usai Diterkam dan Bergulat dengan Buaya, Selamat Gara-gara Ini

Kisah Kakek 72 Tahun Lolos dari Maut Usai Diterkam dan Bergulat dengan Buaya, Selamat Gara-gara Ini

TRIBUNKALTIM
Kisah Kakek 72 Tahun Lolos dari Maut Usai Diterkam dan Bergulat dengan Buaya, Selamat Gara-gara Ini 

Kisah Kakek 72 Tahun Lolos dari Maut Usai Diterkam dan Bergulat dengan Buaya, Selamat Gara-gara Ini

TRIBUNBATAM.id, SANGATTA - Odik Sudirman warga Desa Bumi Rapak SP 2, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, selamat dari terkaman buaya muara di Sungai Kaubun, Jumat (24/5/2019) sore.

Padahal, gigi runcing buaya yang diperkirakan memiliki panjang 1,5 meter, mencengkeram kuat lengan kiri pria berusia 72 tahun tersebut.

Upaya kerasnya lepas dari cengkeraman buaya tersebut membuat dirinya masih bernafas hingga saat ini.

Istri Odik, Itik, menuturkan peristiwa terjadi saat ayah dari empat anak perempuan tersebut sedang memancing.

Saat itu kondisi sungai sedang banjir.

Tiba-tiba, terdengar suara,”blurp” di dekat Odik.

Kata Hamdan Zoelva & Mahfud MD Soal Suara Hasil Pilpres Jokowi-Maruf Bisa Berpindah ke Prabowo-Sandi

Ramalan Zodiak Minggu 26 Mei 2019 - Sagitarius Batasi Pengeluaran, Taurus Jangan Berlebihan

Hasil Barcelona vs Valencia, Taklukkan Azulgranas 1-2, Valencia Juara Copa Del Rey 2019

Prediksi PSIS Semarang vs Persija Jakarta, Kedua Tim Sama-sama Belum Raih Kemenangan di Liga 1 2019

Buaya Muara yang muncul ke permukaan Sungai membuat warga takut beraktivitas disekitar lokasi. (SRIPOKU.COM/IST)
Buaya Muara yang muncul ke permukaan Sungai membuat warga takut beraktivitas disekitar lokasi. (SRIPOKU.COM/IST) (Sripoku.com/Istimewa)

“Dengan suara di air, blurp. Bapaknya (Odik) pikir, ada ikan besar," ungkap Itik menirukan kata-kata Odik kepadanya.

Namun, tidak lama kemudian dari sungai tersebut langsung muncul buaya yang siap menerkam dengan mulut menganga.

"Buaya tersebut mengincar leher bapaknya. Tapi, ditangkis dengan tangan kiri. Jadi tangan kirinya yang diterkam,” katanya.

Odik, menurut Itik, sempat jatuh ke sungai dan bergulat dengan buaya.

Karena tangannya dicengkram cukup kuat buaya.

Ia tak bisa menarik tangan kiri karena sakit dan khawatir putus.

“Bapaknya ikutin aja pergerakan buaya itu di sungai. Sempat berguling di air juga," katanya.

Dalam posisi diterkam buaya, Odik masih sadar dan berupaya mencari mata buaya tersebut.

"Karena katanya kelemahan buaya ada pada matanya. Begitu dapat matanya, langsung ditusuk pakai tangan,” bebernya.

Usai menusuk mata buaya, cengkraman pun melemah.

Odik berhasil menarik tangannya.

Sementara buaya yang menerkamnya berangsur hilang di perairan.

Ia pun berteriak meminta tolong dan akhirnya diselamatkan warga setempat.

“Kami sangat bersyukur, bapak masih bisa selamat dari terkaman buaya,” timpal Siti, sang anak.

Diakui Siti, sungai tempat bapaknya memancing sudah lama tidak ada buaya.

Sebelumnya, ada ibu-ibu lagi mandi diserang.

Ada juga yang lagi mancing.

Tapi dua tahun belakangan ini sudah tidak pernah ada lagi.

“Dulu memang ada. Sering menyerang warga juga.

Tapi sudah beberapa tahun ini tidak pernah ada.

Baru kemarin saja dan tiba-tiba bapak saya yang jadi korban,” ungkapnya.

Butuh Uluran Tangan

Kondisi korban terkaman buaya muara di Sungai Kaubun, Odik Sudirman (72), warga Jalan Danau Tempe, Desa Bumi Rapak SP 2 Kecamatan Kaubun, masih kritis.

Dari Puskesmas Kaubun, ia dirujuk ke RSUD Kudungga Sangatta, Jumat (24/5) malam tadi.

Namun, hari ini, Sabtu (25/5), Odik terpaksa dirujuk ke RSU AW Syahrani di Samarinda, karena RSUD Kudungga tak mampu menangani kondisi tangannya yang nyaris putus.

Pantauan TribunKaltim.co di ruang UGD RSUD Kudungga, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani ini tampak terbaring lemah.

Kondisi tangan Odik Sudirman
Kondisi tangan Odik Sudirman, warga Kecamatan Kaubun yang diterkam buaya (IST Keluarga Odik)

Tangan kirinya terbalut perban, mulai dari bagian siku hingga telapak tangan.

Darah masih terlihat merembes di antara perban dan kayu penyangga tangannya.

Luka gigitan buaya yang diderita Odik cukup parah. Luka tersebut terletak di antara siku dan pergelangan tangan.

Gigitan buaya mengenai nadi, sehingga darah tak henti keluar.

Hasil rontgen RSUD Kudungga pun menunjukkan tulang tangannya patah.

“Alhamdulillaah, bapak sadar saja. Kondisi cukup parah. Harus dirujuk ke RSU AW Syahrani di Samarinda. Tangannya sudah membiru. Harus cepat dioperasi. Makanya hari ini juga mau diberangkatkan,” ungkap Siti, sang anak.

Namun, ada yang sedikit mengganjal pikiran keluarga Odik.

Mereka sangat membutuhkan bantuan biaya perobatan.

Pasalnya Odik tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan.

Dan saat ini, Jamkesda sudah tidak ada.

“Kami masih bingung nanti biayanya di Samarinda bagaimana. Dari Kaubun, sampai di RSUD Kudungga saja, sudah sekitar Rp 5 juta. Belum tahu lagi nanti di Samarinda. Kami berharap, ada yang bisa membantu untuk biaya rumah sakit bapak,” ungkap Siti.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Pria 72 Tahun di Kutai Timur Selamat Dari Terkaman Buaya, Tusuk Kelemahan Buaya dengan Tangan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved