Indahnya Berbagi, Ibu-ibu Katolik di Jember Sediakan Menu Buka Puasa untuk Umat Islam Kurang Mampu
Ibu-ibu yang tergabung di komunitas Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) menggelar bakti sosial selama bulan Ramadan dengan membuka Warung kasih
TRIBUNBATAM.id - Kasih sayang antar sesama harus selalu dipupuk antar sesama.
Bagaimanapun, menebar kasih kepada sesama adalah hal mutlak yang harus dilakukan manusia kepada sesamanya.
Sebagaimana yang dilakukan oleh ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) menggelar bakti sosial selama bulan Ramadan dengan membuka Warung Kasih (Warsih) di depan halaman Klinik Pratama Panti Siwi, Jember, Jawa Timur.
• Andi Cori, Terdakwa Kasus Plat Baja Jembatan Dompak Kepri Akan Jalani Sidang Usai Lebaran
• Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H Cocok Untuk Kolega & Keluarga, Mohon Maaf Lahir & Batin
Acara bakti sosial ini telah berlangsung selama 15 tahun.
Para ibu-ibu umat umat Katolik itu menyediakan ratusan porsi makanan untuk berbuka puasa setiap harinya.
Makanan berbuka puasa ini disediakan sebagai bentuk wujud kebersamaan antar umat beragama.
• Dikenal Harmonis, Christian Sugiono Disebut Pernah Usir Titi Kamal dari Dalam Mobil, Kok Bisa?
• Menderita Kanker, Cinta Penelope Selalu Didampingi Keluarga Tiap Berpergian: Mungkin Supportnya Itu
Merekan menyediakan menu makanan setiap harinya berganti dan bergizi.
"Kami menyediakan makanan murah bagi saudara-saudari muslim yang miskin, supaya mereka bisa menikmati makanan enak dan bergizi.
Jadi kami membantu mereka yang miskin dan berkekurangan.
• Istri Pengarang Buku Jokowi People Power Protes ke Amien Rais: Sungguh Bukan Tauladan
• Pisah dari Chelsea Islan, Daffa Wardhana Putra Marini Zumarnis Bikin Heboh di Australia, Ada Apa?
Kami bertoleransi sekaligus bersolidaritas.
Toleransi dengan umat beragama non katolik (muslim), solidaritas dengan yang miskin dan berkekurangan,"ujar Romo Antonius Denny, O.Carm yang dikutip dari tayangan Kompas TV.
Menu buka puasa ini disediakan bagi umat Islam yang hendak berbuka puasa, terutama untuk kalangan dari ekonomi ke bawah, seperti tukang becak, pengamen, tuna wisma, pedagang asongan, dan sebagainya.
“Kami sudah merintis kegiatan ini sejak 15 tahun lalu. Kegiatan ini berawal dari kami bertanya, apakah sudah berbuka? Bapak tukang becak itu menjawab belum. Dari situlah hati kami terpanggil, dan membuat Warsih untuk menyediakan sajian bagi saudara-saudari kami yang belum berbuka,” kata Antonia Sukarmin, pencetus Warung Kasih (Warsih) tersebut yang dikutip dari Suryamalang.com (Grup Tribun-Medan.com)
Setiap harinya Warung Kasih menyediakan 250 porsi makanan seharga Rp 2.500 per porsi dengan menu lengkap, mulai nasi, lauk, dan segelas minuman.
“Awalnya kami gratiskan. Tapi kami menghargai mereka yang sudah bekerja seharian. Jadi kami beri dengan harga yang sangat terjangkau,” ujar Antonia.
Bakti sosial ini pun sangat diapresiasi masyarakat.
Hal itu sebagai bentuk kebersamaan sesama umat manusia.
"Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh teman-teman dari Wanita Katolik.
Kegiatan Ini juga telah berlangsung selama 15 tahun.
Ini bentuk kasih nyata kepedulian dan kebersamaan di antara kita.
Kita berharap kegiatan ini mendorong sesama kita untuk saling menghormati, menghargai dan saling punya tanggung jawab menjaga NKRI," ujar pemuka agama Islam Abul Muis dalam tayangan Kompas TV.
Berikut tayangan selengkapnya:
Sekilas Sejarah WKRI
Dikutip dari dpp-wanitakatolik-ri.com, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) adalah Organisasi yang bersifat sosial aktif, mandiri, memiliki kekuatan moral dan kemampuan yang handal dalam menjalankan karya-karya pengabdian untuk mewujudkan kesejahteraan bersama serta menegakkan harkat dan martabat manusia.
Organisasi ini berdiri tanggal 22-25 Desember tahun 1928.
Sebuah pertemuan organisasi-organisasi perempuan yang bertujuan mengikat komitmen untuk berjuang meraih kemajuan bagi perempuan.
Inilah awal pergerakan perempuan yang menorehkan sejarah bangsa dan di kemudian hari dikenang serta diperingati sebagai Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember.
Organsiasi ibu-ibu Katolik ini mempunyai satu tekad yang sama sebagai pengikat dalam rangka mewujudkan bela rasa dan keprihatinan bersama terhadap perempuan khususnya dan pada mereka yang tidak mendapat keadilan pada umumnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sudah 15 Tahun Ibu-ibu Katolik di Jember Sediakan Menu Buka Puasa untuk Umat Islam yang Kurang Mampu