INDIA MARAH! Seorang Dokter Wanita Bunuh Diri karena Penghinaan Kasta oleh para Dokter Senior

Kasus bunuh diri dokter Payal Tadvi ini juga menimbulkan kemarahan publik dan rumah sakit tempat para dokter ini bekerja langsung menuai kecaman

sabrangindia.com
Dokter Payal Tadvi, bunuh diri karena penghinaan kasta dari seniornya 

TRIBUNBATAM.id, MUMBAI -  Kasus bunuh diri seorang dokter muda bernama Payal Tadvi menimbulkan kemarahan di India.

Dokter Payal Tadvi diduga mengalami penghinaan dari rekan-rekannya sesama dokter saat mengikuti training di Kota Mumbai.

Dokter Payal Tadvi disebut-sebut dihina karena kastanya yang rendah oleh rekan-rekan sejawatnya sehingga akhirnya ia bunuh diri pada Rabu (22/5/2019).

Mukena Syahrini Terjual 5 Ribu Pcs, Ditjen Pajak RI Singgung PPN yang Harus Dibayar Rp 1,75 Miliar

Istri Pilot Vincent Raditya Ikut Jadi Sorotan Karena Parasnya, Ini Potret Novita Condro

Pria Ini Potong Bra Istrinya Berisi Cairan. Komplain di Medsos Malah Dibully karena Harganya Mahal

Kasus bunuh diri Payal Tadvi ini juga menimbulkan kemarahan publik dan rumah sakit tempat para dokter ini bekerja langsung menuai kecaman bahkan gerakan boikot.

Dokter Payal Tadvi yang berusia 26 tahun dan baru bekerja di Rumah Sakit BYL Nair di Mumbai Tengah dalam status magang.

Suaminya yang juga dokter, Salman Tadvi menceritakan apa yang dialami istrinya tersebut.

Saat pelatihan, ia ditempatkan satu kamar dengan dokter lainnya, Hema Ahuja dan Bhakti Mehar.

“Kedua dokter ini melakukan berbagai penghinaan penghinaan dan membuli istri saya dengan berbagai cara. Mereka pergi ke kamar mandi dan mengelapkan kaki pada tilam isteri saya dan membuang sampah di atasnya," katanya dilansir AFP.

 “Bila istri saya tidak ada di kamar, mereka akan membuat tuduhan menghabiskan waktu bersama suami,” katanya.

Menurut laporan Mumbai Mirror, kedua dokter itu bersama seorang doktor lainnya sering mengejek kasta Payal dan dan membuat pesan penghinaan dalam bahasa kasar dalam grup Whatsapp para dokter.

Polisi akhirnya menangkap tiga dokter senior di Rumah Sakit Nair di Agripada, Mumbai tersebut setelah melarikan diri hampir seminggu.

Dokter Mahere ditangkap pada Selasa sore, Hema Ahuja pada malam harinya dan Rabu (29/5/2019) pagi, polisi Agripada menangkap Ankita Khandelwal. 

Ketiganya dituduh melecehkan dan melakukan penghinaan kasta terhadap Payal Tadvi sehingga membuat ia bunuh diri. 

Ketiga dokter ini sempat melarikan diri sejak 22 Mei, ketika Payal bunuh diri.

Ketiganya akan didakwa dengan aturan berlapis, terkait masalah kasta dan suku), Undang-Undang Anti-Ragging dan Undang-Undang IT,.

Seorang pejabat senior kepolisian mengatakan, ketiga dokter itu berpendidikan sangat baik dan mereka termasuk keluarga yang berpengaruh. 

Tiga dokter diskriminatif yang membuat publik India marah

Terdakwa sempat hendak mengelabui polisi dengan mendatangi pengadilan untuk membayar jaminan agar tidak ditahan.

Namun polisi mengetahui dan menangkap dokter Bhakti Mehare di luar pengadilan. 

Hema Ahuja ditangkap dari daerah stasiun kereta Andheri pada Rabu dini hari. 

Menyusul, Ankita Khandelwal ditangkap pada Rabu pagi oleh polisi.

Payal bisa menjadi dokter melalui beasiswa dari kuota yang diberikan untuk golongan etnik minoritas India.

Kasta rendah dan minorotas di India diberikan kuota untuk bisa mendapat akses di sekolah, universitas dan sektor pemerintahan.

Namun, dalam kehidupan sosial, perbedaan kasta ini masih menjadi ganjalan di India dan masalah yang dihadapi dokter Payal sering terjadi.

Kasus ini menjadi heboh karena penghinaan berbau SARA ini terjadi di lingkungan rumah sakit yang semestinya lebih mengutamakan kemanusiaan dalam bekerja.

Munculkan kemarahan publik

Akibat peristiwa rasis tersebut, keluarga Payal didukung para mahasiswa dan sejjumlah paguyuban sosial melakukan protes dan menggelar unjuk rasa.

Mereka menggelar demonstrasi mengecam rumah sakit yang dikelola pemerintah Mumbai tersebut.

Demonstran lain juga bergabung dengan ibu Payal Tadvi, Abeda dan suaminya Salman, menuntut tindakan keras terhadap tiga dokter rasis tersebut.

"Payal sering bercerita tentang penghinaan yang dia hadapi oleh seniornya tentang hal-hal kecil. Mereka kadang melemparkan file di wajahnya di depan pasien," katanya.

Payal Tadvi adalah wanita pertama meraih gelar dokter dari komunitas mereka.

Mengekspresikan solidaritas dengan para pengunjuk rasa dan keluarga Payal Tadvi, kepala Angkatan Darat Bhim Chandrashekhar Azad mengatakan, dia akan mengunjungi Maharashtra jika diperlukan untuk "memperjuangkan keadilan bagi adik perempuan kita".

Dokter Payal Tadvi yang bunuh diri karena penghinaan kasta oleh dokter senior
Dokter Payal Tadvi yang bunuh diri karena penghinaan kasta oleh dokter senior (DNA India)

Komisi wanita negara bagian juga telah mengetahui masalah ini dan mengeluarkan peringatan keras kepada otoritas rumah sakit.

Pada hari Selasa, komisi wanita juga menulis surat kepada komisaris kepolisian Mumbai, meminta penyelidikan menyeluruh dalam kasus ini.

Menteri Pendidikan Medis Girish Mahajan mengunjungi rumah sakit dan juga bertemu dengan para demonstran dan orangtua korban.

Kongres Mumbai menuntut agar ketiga dokter ini diadili di pengadilan jalur cepat.

Asosiasi Dokter Sipil Maharashtra (MARD) juga mengeluarkan keputusan untuk menangguhkan ketiga terdakwa

ingin perguruan tinggi melakukan penyelidikan yang adil dalam masalah ini dan "memberikan keadilan" kepada mereka.

"Ini bukan cara untuk melakukan penyelidikan melalui kepolisian dan tekanan media, tanpa mendengar pihak kami," kata tiga dokter dalam surat itu.

Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) dalam pengumumannya menyebutkan menangguhkan lisensi empat dokter di Rumah Sakit Nair Mumbai, Rabu pagi.

Para dokter yang lisensinya telah ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut termasuk Kepala Departemen Ginekologi Dr Yi Ching Ling dan tiga dokter wanita yang kini menjadi tersangka.

BMC menemukan bukti bahwa selama berbulan-bulan, tiga dokter wanita senior ini melecehkan dokter Payal karena kasta dan latar belakang suku mereka.

Pada Senin lalu, Asosiasi Dokter Residen Maharashtra (MARD) juga telah menangguhkan tiga dokter wanita tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved