LIPI Sebut Alasan Luhut, Wiranto, BG dan Gories Mau Dibunuh, Ada Peran Purnawirawan Ingin Berkuasa?
Para tersangka yang berencana membunuh empat tokoh nasional kini sudah dibekuk oleh polisi.
TRIBUNBATAM.id - Para tersangka yang berencana membunuh empat tokoh nasional kini sudah dibekuk oleh polisi.
Mereka berinisial IR, HK, AZ, TJ, AD dan AV alias VV berhasil dibekuk oleh pihak kepolisian.
Dari hasil pemeriksaan, polisi akhirnya mengetahui keenam tersangka ini berencana membunuh empat tokoh nasional serta seorang pimpinan lembaga survei Pilpres 2019.
Melansir Kompas.com, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan empat nama tokoh nasional itu adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.
• Kivlan Zen Pasrah Hadapi Kasus Dugaan Makar. Ini Pengakuannya
• Rem Blong, Truk Kontainer Bermuatan 26 Ton Garam Robohkan Tembok Sepanjang 20 Meter
• PPDB SMA/SMK Dibuka Awal Juli di Kepri, Simak Teliti Persyaratannya
• Garena Free Fire Lebih eSports Dibandingkan PUBG, Ternyata Ini Faktanya
Tito membeberkan nama-nama ini di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
"Ada Pak Wiranto, Menko Polhukam, Ada Pak Luhut, Menko Maritim. Lalu ada Pak Kepala BIN, dan juga ada Pak Gories Mere," ujar Tito.
Kendati telah menyebutkan keempat nama tokoh nasional, namun Tito masih enggan membuka nama ketua atau pemimpin lembaga survei yang turut menjadi incaran pembunuhan.
Sebagaimana diwartakan Tribun Jabar, Peneliti Pertahanan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Muhamad Haripin mengatakan empat orang tokoh nasional jadi target pembunuh bayaran karena mereka memiliki posisi yang strategis dan penting di pemerintah.
Misalnya Kepala BIN Budi Gunawan (BG) mempunyai posisi sangat vital bagi suatu negara.

Kepala BIN Budi Gunawan
"Ada teori yang bilang intelijen itu garis pertama dari pertahanan. Jadi kalau ngejebol suatu negara dengan perang atau invasi, yang pertama dijebol dulu ya intelijen. Misalkan Pak BG 'kejadian', berarti rezim Jokowi (tinggal) beberapa langkah lagi menuju situasi kekacauan," terang Haripin sebagaimana dikutip Gridhot.ID dari Tribun Jabar.
Posisi Gories sebagai staf ahli presiden juga sama krusialnya.
Menurut Haripin, jika Gories menjadi korban itu akan mengirim sinyal yang sangat kuat kepada pemerintahan Jokowi bahwa para lawan hanya tinggal selangkah lagi akan 'menyentuh' Jokowi.
Tak hanya itu, Haripin juga memperhatikan kemungkinan adanya friksi pada tubuh TNI yang melatarbekalangi kasus ini, mengingat Luhut dan Wiranto adalah purnawirawan TNI.

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan
Haripin menduga ada faktor persaingan antara Luhut dan Soenarko yang sama-sama berlatar belakang sebagai Danjen Kopassus.
Haripin lantas menyorot pertikaian-pertikaian yang terjadi antara Wiranto dan Kivlan Zen selaku purnawirawan pendukung Prabowo, yang kini ditetapkan sebagai tersangka makar.