AKSI 22 MEI 2019

Pengakuan Anak AF alias Fifi Penyuplai Senjata Api Kerusuhan 22 Mei, Bayu: Saya Dibilang Cebong

Pengakuan Anak AF alias Fifi Penyuplai Senjata Api Kerusuhan 22 Mei, Bayu: Bercandaan Saya Dibilang Cebong

TRIBUNJAKARTA
Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal memperlihatkan foto AF alias Fifi (kanan). Rumah Fifi di Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2019) 

Pengakuan Anak AF alias Fifi Penyuplai Senjata Api Kerusuhan 22 Mei, Bayu: Bercandaan Saya Dibilang Cebong

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - AF memiliki nama lengkap Asmaizulfi satu dari 6 tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal untuk mengeksekusi 4 tokoh nasional di aksi 22 Mei.

Bayu Putra Harfianto (28), putra sulung Fifi, menceritakan sisi lain ibunya sehari-hari di rumah, muasal revolver Taurus kaliber 38, pandangan politiknya di Pilpres 2019 dan hubungannya dengan tersangka HK atau Iwan.

Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal dalam konferensi pers tempo hari menyebut Fifi dan AD atau Adlin berperan memasok senjata untuk HK alias Iwan.

Rencana pembunuhan 4 tokoh nasional yang dikomandoi Iwan, dibantu eksekutor Azwarmi, Irfansyah dan Tajudin, berdasar perintah seseorang yang masih diburu polisi.

Keempat tokoh nasional target pembunuhan, yaitu Menko Polhukam Wiranto, Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen Gories Mere, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Menko Kematiriman Luhut Binsar Panjaitan.

Reaksi Fadli Zon Soal Dirinya Dilaporkan jadi Dalang Kerusuhan 22 Mei: Saya Laporkan Balik

Datangi Bareskrim Polri, Puluhan Massa Rembug Aktivis 98 Teriakan Tangkap Prabowo

Disebut BW Pemilu 2019 Terburuk Sejarah Indonesia, Demokrat: Tinggal Cerita Kalau Tak Didukung Fakta

Daftar 17 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Salah Satunya Pernah Jadi Ajudan Wapres Jusuf Kalla

Pembunuhan 4 tokoh nasional itu diincar saat aksi 22 Mei. Selain itu, menurut Iqbal, sepanjang April ada satu orang swasta berprofesi sebagai pimpinan lembaga survei yang juga menjadi target.

Menurut polisi, Fifi adalah warga Pancoran yang berperan sebagai penyuplai atau penjual senjata revolver Taurus kaliber 38 kepada HK alias Iwan.

"Perannya pemilik dan penjual senpi revolver ilegal Taurus kepada tersangka HK. Ini seorang perempuan," ungkap Iqbal di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019).

Polisi menangkap Fifi pada Jumat, 24 Mei 2019 di Bank BRI, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Dari HK alias Iwan, Fifi mendapat uang Rp 50 juta hasil penjualan revolver.

Senjata api revolver Taurus kaliber 38, masih menurut Iqbal, Fifi serahkan kepada HK alias Iwan pada 13 Oktober 2018. Status senjata tersebut organik tapi ilegal.

Belakangan terungkap, Fifi adalah istri Mayor Jenderal (Purn) Moerwanto Soeprapto, Ketua Yayasan Citra Handadari Utama dan pernah menjabat Sekjen Kementerian Sosial.

Jokowi dan Prabowo jadi obrolan meja makan

Warta Kota sempat mewancarai Bayu Putra Hartanto (28), putra sulung Fifi, di rumahnya di kompleks Zeni AD, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, Selasa (29/5/2019).

Bayu dan adik ketiganya, mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden 01 Jokowi-Ma'ruf Amin, sementara ibu dan ayahnya pro Prabowo-Sandi.

Meski beda pilihan di Pilpres, ibu bapaknya sangat demokratis dan mempersilakan Bayu dan adik ketiganya berseberangan dengan mereka. Sedang si bungsu tidak memilih karena belum cukup umur.

Suasana demokratis tersebut tampak terekam dalam obrolan di meja makan. Tak jarang Bayu kerap berdebat dengan Fifi di meja makan diselingi candaan.

"Saya sama adik nomor tiga dukung Jokowi. Kalau yang bungsu belum nyoblos," ucap Bayu dilansir Warta Kota dalam artikel: Terungkap Dua Anak AF Mengaku Pendukung Jokowi, Bayu: Saya Dibilang Cebong.

"Saya pribadi kalau bicara ke ibu, saya bilang saya Jokowi. Waktu nyoblos 17 April kemarin pun saya Jokowi," Bayu menambahkan.

Menurut Bayu, keluarganya sudah demokratis sejak dulu. Acapkali ia suka bercanda dan berdebat dengan orangtuanya kenapa memilih Jokowi, bukan Prabowo.

"Ibu bilang dengan bercanda ke adik saya jangan dengerin omongan saya karena saya cebong. Lalu kita bales candaannya dan kita ketawa semua," papar Bayu.

Ia mengakui Fifi, ibunya sempat mengarahkan dirinya dan adiknya nomor tiga untuk mencoblos Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, namun pilihannya tak goyah.

"Ibu coba mengarahkan itu pastilah. Tapi ini kan demokrasi dan ibu sadar itu, kalau kita punya pilihan masing-masing, nggak apa-apa," sambung Bayu.

Ia tak setuju jika ibunya yang kini ditetapkan sebagai tersangka hanya karena mendukung Prabowo-Sandi karena hal tersebut tidak dibenarkan.

"Berarti enggak demokratis dong," katanya.

Sebelum hari pencoblosan 17 April 2019, Bayu dan ibunya sering berdiskusi tentang kelebihan dan kekurangan Prabowo dan Jokowi.

"Saya sering diskusi sama ibu tentang Prabowo, tentang Jokowi. Soal kelebihan dan kekurangan mereka. Jadi bagi kita ini biasa, ini demokrasi," beber dia.

Sangkal terlibat pembunuhan tokoh nasional

Kini, Fifi sudah polisi tetapkan sebagai tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal. Senpi revolver Taurus kaliber 38 tersebut akan dipakai HK untuk membunuh 4 tokoh nasional pada aksi 22 Mei.

Soal ini, Bayu membantah pemaparan Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal tempo hari di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019) sore.

Ia memastikan tidak benar ibunya turut serta merencanakan pembunuhan 4 tokoh nasional yang notabene sebagai pejabat negara.

Bayu tak menampik soal revolver Taurus kaliber 38 yang pernah dikuasai ibunya. Senpi tersebut sebetulnya pemberian rekan ayahnya yang disimpan di Gedung Cawang Kencana.

Setelah ibunya dituduh terlibat pembunuhan, Bayu, tiga adiknya dan sang ayah shock. Belum lagi di media seolah-olah ibunya disebut sebagai penyuplai senjata api untuk rencana itu.

"Saya masih shock aja waktu dikasih tahu ibu ditangkap soal ini. Juga yang bikin kita tambah shock, opini yang dibangun media," kata Bayu.

Ibunya diamankan polisi pada Jumat 24 Mei lalu di Bank BRI, Jalan MH Thamrin. Saat itu sedang bekerja di kantornya di kawasan Kebon Sirih.

Berita penangkapan Fifi, Bayu tahu dari ayahnya.

Keberadaan Fifi di Bank BRI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, untuk mentransfer uang ke saudaranya di Pekanbaru tapi langsung diamankan polisi.

"Waktu itu ibu saya berdua dengan temannya dari anggota Gempur," kata Bayu.

Sejak penangkapan itu Bayu berusaha sabar sesuai pesan ibunya.

"Sehabis ditangkap polisi saya sudah ketemu ibu di tahanan Polda pada Senin kemarin. Ibu minta saya dan adik-adik tetap bersabar dan tetap percaya sama ibu," kata Bayu.

Revolver jadi jaminan utang

Fifi tidak tahu menahu soal rencana HK alias Iwan, bersama tiga eksekutor lain, yang berencana membunuh 4 pejabat negara dan satu pimpinan lembaga survei.

Bayu lalu menjelaskan duduk perkara soal revolver Taurus kaliber 38 dan hubungan ibunya dengan HK alias Iwan.

Ceritanya, menurut penjelasan Bayu, ibunya meminjam uang sebesar Rp 25 juta dari HK alias Iwan dengan jaminan revolver Taurus kaliber 38, pemberian rekan ayahnya.

Terdorong mempertahankan Gedung Cawang Kencana yang menjadi pokok sengketa dengan Kementerian Sosial, sang ibu butuh uang.

Menurut ibunya, Gedung Cawang Kencana milik Yayasan Citra Handadari Utama, di mana ayahnya sebagai ketua. Gedung tersebut dibangun saat Moerwanto menjabat sebagai Sekjen Kemensos.

Masalah muncul ketika petugas hukum mengungkap kasus korupsi Moerwanto sampai membawanya ke meja hijau. Moerwanto divonis pidana 4 tahun penjara dan sempat mendekam di Lapas Sukamiskin.

Saat ayahnya divonis bersalah dalam kasus korupsi Gedung Cawang Kencana dan mendekam di Lapas Sukamiskin tahun lalu, keadaan ekonomi keluarga sulit karena Fifi harus menghidupi empat anaknya.

Sementara saat ini Moerwanto sudah bebas menjalani hukuman.

Di Pilpres 2019, kata Bayu, ayahnya pernah ikut membuat laporan kecurangan Pilpres ke Bawaslu beberapa waktu lalu bersama pendukung Prabowo-Sandi lainya.

Di tengah kemelut mempertahankan Gedung Cawang Kencana, Fifi meminjam uang dan bertemu dengan Andi, temannya di Gempur (Gerakan Emak-emak Peduli Rakyat) organ relawan Prabowo-Sandi di mana Fifi sebagai ketuanya.

"Pak Andi lalu mengenalkan ibu saya ke Pak Iwan yang katanya bisa meminjamkan uang Rp 25 juta," cerita Bayu.

Dari perkenalan itu, HK alias Iwan bersedia meminjamkan uang Rp 25 juta ke ibunya. Saat itu Iwan sempat bertanya ke Andi jaminan atas uang yang dipinjam Fifi.

"Pak Andi sempat bilang kalau jaminannya badan dia," kata Bayu.

Namun, Iwan menawarkan dan meminta senjata suami Fifi sebagai jaminannya.

Akhirnya Fifi menyepakati permintaan Iwan dan revolver Taurus kaliber 38 berstatus digadai agar uang pinjaman sebesar Rp 25 juta cair.

Ibunya, kata Bayu, akhirnya menyerahkan senpi yang disimpan di Gedung Cawang Kencana itu ke Iwan antara 2017 atau 2018.

"Intinya ibu saya enggak tahu senjata itu mau digunakan untuk apa oleh Iwan. Ibu saya tahunya hanya pinjam uang dan senjata itu jadi jaminannya," beber Bayu.

Menurut berita acara pemeriksaan di depan penyidik polisi, menurut Bayu, ibunya mengaku tak tahu jika revolver Taurus kaliber 38 yang dipegang HK alias Iwan akan dipakai untuk membunuh.

"Di Polda kan ada juga beberapa teman ibu. Mereka sama sekali kaget dan enggak percaya kalau ibu saya dibilang ikut merencanakan pembunuhan," kata dia. (TribunJakarta.com/Warta Kota)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sisi Lain Fifi Penjual Revolver ke HK: Candai Anak Cebong, Singgung Prabowo dan Jokowi di Meja Makan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved