Tiga Wanita Ini Berhasil Taklukkan Ular Piton Raksasa 10 Meter, Beratnya 90 Kilo

TRIBUNBATAM.ID, KUALA LUMPUR - Tiga wanita anggota Angkatan Pertahanan Sipil Malaysia (APM) Padang Terap, Malaysia, bertarung selama 40 menit menaklukkan ular piton raksasa sepanajgn 10 meter dan 90 kilogram. Kamis (30/5/2019) pagi.

Ular piton raksasa itu ditangkap oleh Nurul Nadya Yahya (25), Nur Ashila Zulkefli (27) dan Hasniza Yahya (38) setelah  mendapat laporan pada pukul 2.45 pagi waktu setempat.

Anggota APM wanita ini menangkap ular piton raksasa tersebut di Kampung Jelutong, Padang Terap.

• Gunung Agung Erupsi dengan Kolom Abu 2.000 M, Sejumlah Daerah Terpapar Hujan Abu Vulkanik

• Ternyata Mukena Syahrini Kalah Mahal dari Mukena Dian Sastrowardoyo, Dijual Sejak 2014

• Kecelakaan Lift Mengerikan, Tubuh Naik ke Lantai 4, Kepala Tertinggal di Lantai 1

Ular piton tersebut diketahui penduduk kampung setelah mendengar ayam berkokok tak menentu seperti ada ancaman bahaya dari kandang. 

Selepas diperiksa, terlihat seekor ular piton bertubuh besar di dalam kandang sehingga pemilik ayam langsung menghubungi APM.

Saat ditangkap, ular tersebut sudah memakan 10 ekor ayam milik peternak itu.

Kepala Pertahanan Sipil Daerah Padang Terap, Letnan Mohd Shukri Shuib mengatakan, tiga anggotanya tiba di lokasi jam 3 pagi dan mendapati ular piton tersebut masih ada dalam kandang tersebut.

Anggotanya membutuhkan waktu 40 menit untuk menangkap reptilia yang masih bertindak agresif walaupun sudah kenyang.

“Anggota kami berhasil menangkap ular piton itu menggunakan peralatan khusus," katanya, Jumat (31/5/2019).

Ini adalah ular piton terbesar dan terpanjang yang pernah ditangkap anggota APM Padang Terap sepanjang tahun ini.

Shukri mengatakan, tiga wanita itu mendapat tugas tersebut karena petugas pria kebetulan sedang bertugas di tempat lain karena ada kecelakaan.

Ular piton itu kemudian dibawa ke kantor APM dan selanjutnya diserahkan ke Kantor Perlindungan Hewan Liar.

Ular Piton Lilit Wanita

Pekan lalu, seorang ibu tunggal nyaris maut dibelit ular piton raksasa sepanjang enam meter di rumahnya di Kampung Ulu Tawar Tengah, Mukim Bakai, Baling,  Malaysia bagian tara, Sabtu (25/5/2019) malam.

Anifah Othman (52), dibelit ular piton seberat kira-kira 50 kilogram pukul 11 malam waktu setempat ketika sedang menyusun barang-barang di dapur rumahnya.

Korban yang sudah dililit ular piton raksasa hingga pinggang bernasib baik karena jeritannya didengar dua anaknya.

Kedua anaknya, dibantu para tetangga akhirnya berhasil melepaskan wanita itu dari menyelamatkannya yang sudah dibelit hingga pinggang.

Namun tidak mudah bagi warga untuk melepaskan belitan ketat dari ular yang terkenal sebagai penghancur tulang ini.

Mereka butuh waktu sekitar setengah jam untuk membuka belitan ular piton tersebut.

Ular piton itu akhirnya tewas setelah tubuhnya dipancung oleh warga.

Anifah mengalami luka gigitan ular piton itu di kaki, tangan serta kepala karena berusaha melawan ular tersebut.

Setelah berhasil lepas dari cengkeram binatang melata itu, Anifah langsung dilarikan ke Rumah Skit Kulim untuk perawatan.

Anifah dibolehkan oleh pihak rumah sakit pulang pada Senin sore, sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Anak korban, Mohd Rasul Abdullah (16), menceritakan, dia dan adiknya bergegas ke dapur setelah mendengar jeritan ibunya.

 “Kami bergegas masuk ke dapur dan terkejut melihat emak sedang dibelit ular besar. Saya membantu emak sedankan adik saya berlari meminta pertolongan tetangga," katanya seperti dilansir Berita Harian online.

“Ular itu membelit emak sudah sampai pinggang dan untunglah tetangga cepat membantu dan menyelamatkan emak,” katanya.

Mohd Rasul juga bersyukur kerana ketika peristiwa itu terjadi mereka sedang berada di rumah. Jika tidak mungkin kejadian lebih buruk terjadi pada ibunya.

Rasul mengatakan, ibunya hanya luka di kaki, tangan dan kepala, namun hingga saat ini masih syok dan trauma akibat peristiwa itu,

“Emak masih dalam keadaan lemah karena terkejut, tetapi keadaannya bertambah baik. Dia kini menumpang di rumah saudara yang tidak jauh dari rumah,” katanya.

Agar kejadian itu tidak terulang, penduduk setempat berencana agam bergotong-royong membersih kawasan belakang rumah mereka yang banyak semak belukar dan rawa.