Kisah Mudik Yoan Heru, Ingin Jumpa Ibunya, Pria Ini Bonceng Istri dan Tiga Anak Tempuh 428 Kilometer
Setiap orang ingin cepat sampai ke kampung halaman demi menikmati suasana lebaran.
TRIBUNBATAM.id - Pulang ke kampung alias mudik di hari raya Idul Fitri selalu saja menjadi momen yang membahagiakan bagi seluruh umat Islam di Indonesia.
Akibatnya jalan raya dipenuhi oleh banyak orang yang hendak pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Ada banyak alasan untuk mudik saat lebaran.
Mulai dari alasan ingin bertemu orangtua, ada juga yang ingin nostalgia dengan kampung di mana dia dilahirkan.
• Ingin Pastikan Berita Palsu dan Informasi Hoaks, Facebook Tawarkan Metode Ini
• Petasan Meledak, Makan Korban Lagi, Sumber Ledakan dari Bubuk Mercon yang Disimpan di Lemari
• Alami Penurunan Penumpang di Arus Mudik Lebaran, Lion Air Tegaskan Tak Akan Turunkan Harga Tiket
• Idul Fitri 1440 Hijriah Dirayakan Dua Hari Lagi, Ini 8 Sunnah Nabi Wajib Ditunaikan pada Idul Fitri
Anak dan istrinya selalu diajak pulang ke tempat di mana dia dilahirkan.
Semangat untuk pulang semakin membaja.
Apalagi dibarengi dengan niat dari dalam hati Yoan untuk bertemu dengan seorang ibu.
Tidak ada kendaraan mewah baginya untuk pulang ke Surabaya.
Hanya bermodalkan sepeda motor tua Suzuki Tornado 2 tak dia membawa istri dan 3 anak menyusuri jalur Pantura sampai tiba di Surabaya.
Jadi motor tua itu dinaiki oleh 5 orang.
Sedianya Yoan memiliki 4 anak.
Karena jok kendaraannya tak lagi mampu menampung semua anaknya, terpaksa anak pertamanya tidak diajak mudik ke Surabaya.
Pada Minggu (2/6/2019) dia berangkat dari Comal sekitar pukul 15.00 WIB.
Sampai Kudus pada Senin dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Dia menyempatkan diri istirahat di Posko mudik yang didirikan BPBD Kudus di depan Terminal Induk Jati.
Di Posko, Kepala BPBD Kudus, Bergas Catursari Penanggungan menjamunya.
Yoan sedikit menghela napas guna menghalau lelah.
Sedangkan istri anak-anaknya yang masih kecil istirahat barang sejenak untuk kemudian lanjut lagi perjalanan.
Bagi Yoan menempuh jarak sekitar 428 kilometer dengan motor tua yang dinaiki lima orang tidak ada patokan waktu kapan harus sampai tujuan.
Waktu perjalanan yang harus ditempuh selama lebih dari 24 jam pun akan dilakoninya asalkan sampai ke Gubeng dan bertemu ibunya.
Padahal jika berdasarkan aplikasi Google Maps, jarak Comal sampai Gubeng normalnya ditempuh dengan waktu 9 sampai 10 jam.
"Di Surabaya kangen orang tua. Di sana tinggal ibu sendiri," kata Yoan saat ditanya Bergas.
Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan pengiriman paket ini mempersunting perempuan asal Comal, Pemalang.
Sudah 15 tahun dia tinggal di sana.
Kerinduan kepada orang tualah yang membuatnya harus pulang saat lebaran.
Apa yang dilakukannya diyakini sebagai bakti seorang anak kepada ibu.
"Saya meyakini dengan niat dan doa restu ibu Insya allah selamat sampai tujuan. Hal ini sudah berlangsung setiap tahun tidak hanya tahun ini saja," kata Yoan.
Sembari menunggu energi Yoan dan anak istrinya pulih, Bergas mempersilakannya untuk menikmati fasilitas yang ada di Posko mudik secara cuma-cuma.
Bergas juga menitip pesan agar nanti saat mudik selanjutnya Yoan bersama keluarganya menggunakan kendaraan umum.
Lebih aman ketimbang naik sepeda motor.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Kisah Pemudik Rela Naik Motor Tua, Bonceng Istri & 3 Anak : Rindu Orang Tua