Bomber Pospam Kartasura Gemar Menonton Video Perang dan Pemenggalan Kepala di Suriah,

Kawan terduga pelaku bomber, Masil menduga, Rofik mengalami pencucian otak dari orang yang tak dikenal

TribunSolo.com/Istimewa/Asep Abdullah Rowi
Foto pelaku usaha bom bunuh diri di Pos Pengamanan Kartasura, Rofik Asharudin. (Kanan) Foto saat Rofik tergeletak seusai meledakkan diri 

TRIBUNBATAM.id - Terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Rofik Asharudin (22), disebut oleh sahabatnya mengalami perubahan drastis secara individu.

Masil (19), kawan Rofik Asharudin, salah satu yang mengungkapkan hal itu. 

Masil adalah teman sepermainan Rofik yang tinggal di Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Masil menyebut Rofik semakin jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Bikin Geger, Ular Piton Muncul di Kandang Ternak Warga Tanjungpinang, 2 Ekor Ayam Jago Habis Dilahap

AUSTRALIA OPEN 2019 - Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia Hari Ini, Selasa (4/6), 3 Ganda Campuran

BERITA PERSEBAYA - Dampak Baju Ijo Belum Pernah Menang, Pelatih Fisik Kena Pecat, Djanur?

 
Namun, ia sendiri mengaku masih sesekali berkomunikasi dengan Rofik.

Ia juga mulai menyadari perubahan pada diri Rofik, yang mulai gemar menyaksikan video dokumentasi perang maupun aksi radikal di Timur Tengah.

"Ia mulai senang melihat video perang Suriah, termasuk pemenggalan kepala menggunakan handphone," ungkap Masil kepada TribunSolo.com, seusai penggeledahan di rumah Rofik, Selasa (4/6/2019) dini hari.

Masil menduga, Rofik mengalami pencucian otak dari orang yang tak dikenal.

Apalagi, semenjak Rofik mulai enggan diajak untuk pergi ke masjid.

"Padahal dulu orangnya biasa saja, dengan teman-teman sekampung pun sering kumpul-kumpul, namun tiba-tiba sudah tidak mau ke masjid," ungkapnya.

Masil juga mengungkap hobi Rofik sebelumnya, yakni bermain musik.

"Namun ia berhenti, katanya main musik itu haram," jelasnya.

Malam ini Digelar Takbir Keliling Idul Fitri 1 Syawal 1440 H di Tanjungpinang, Berikut Rutenya

Resep Mudah Membuat Bumbu dan Rendang Daging Sapi Khas Padang, Menu Andalan Makanan Lebaran 2019

Selain itu, Rofik Asharudin juga sempat menghilang tiga bulan lamanya.

Hal ini terungkap dari rekan-rekan pelaku saat menyaksikan penggeledahan oleh Detasmen Khusus (Densus) Antiteror 88 di rumahnya.

Rumah Rofik berada di Dukuh Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (4/6/2019) dini hari.

"Pernah dikabarkan hilang tiga bulan pada tahun lalu," ungkap rekan sepermainan kala SMP, Wawan (20), sembari menyaksikan penggeledahan yang dihadiri Kapolda Jateng Irjen Rycko A Dahniel dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mohammad Effendi.

"Dulu sempat dicari-cari tidak tahu keberadaannya di mana, namanya di kampung kan semua orang tahu," tuturnya.

Namun lanjut dia, tiba-tiba Rofik sudah ketemu dan pulang ke rumah seperti sedia kala.

"Hanya saja jarang ngumpul sama teman-teman seumurannya," cetusnya.

Sementara, Polri mendalami keterkaitan peristiwa bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam, dengan dugaan terorisme.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, polisi mendalami apakah pelaku yang berinisial RA tergabung dalam kelompok teroris atau bertindak sendiri.

"Ya masih didalami apakah kelompok teror terstruktur atau lone wolf," ungkap Dedi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2019).

Sebelumnya, Masil mengungkapkan, Rofik beberapa waktu terakhir memiliki kepribadian yang tertutup.

Hal itu membuat teman-teman dan warga sekitar kesulitan berkomunikasi dengan Rofik. Kendati demikian, Masil mengaku masih sesekali berkomunikasi dengan Rofik.

Daftar Film-Film Bioskop yang Tayang Saat Libur Lebaran Idul Fitri 2019, Ada Si Doel The Movie 2

Nasi Goreng Buatan Syahrini Dipuji Reino Barack, Food Vlogger Punya Penilaian Lain,Sayang Ya!

 

Namun, Masil dan teman-temannya yang lain tidak mengetahui penyebab pasti yang membuat Rofik mengalami perubahan drastis.

Masil menduga, Rofik dicuci otaknya oleh orang yang tak dikenal hingga berperilaku radikal.

Apalagi, semenjak Rofik enggan diajak untuk pergi ke masjid.

Rofik juga diketahui kerap menghilang secara misterius dan tiba-tiba pulang ke rumah.

"Dulu bahkan sampai masuk ke akun Facebook Info Cegatan Solo, masuk daftar orang hilang," ungkap Masil.

Diketahui, terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura ini terbilang cukup muda.

Usianya baru menginjak 22 tahun.

Dulu Rofik kerap mendatangi masjid.

Namun setelah lulus dari SMK di Solo, Rofik jarang terlihat di masjid.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto (51).

"(Rofik) tertutup setelah lulus SMA, biasanya dulu ke masjid tapi sekarang enggak pernah," kata Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto kepada TribunSolo.com.

"Enggak pernah berinteraksi di kampung," imbuhnya.

Sudalmanto menjelaskan, Rofik tidak memiliki pekerjaan tetap.

Sehari-sehari, Rofik disebut kerja serabutan sebagai penangkap burung.

Rofik juga pernah berjualan gorengan.

"Pekerjaannya terkadang tulup (menangkap) burung," kata Sudalmanto.

"Sempat jualan gorengan," tambahnya.

Sementara, menurut Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel, pelaku pengeboman yang sudah teridentifikasi hingga saat ini ada satu orang.

Pelaku yang melakukan ledakan di Pospam 01 Kartasura ini, gagal melukai petugas, sehingga korban dalam kejadian ini hanya pelaku pengeboman.

"Korban satu orang, yang menjadi korban itu terduga pelaku," ucapnya.

"Dia terduga pelaku karena bahan peledak menempel di bagian tangan, pinggang, dan kaki," jelasnya seusai meninjau lokasi ledakan, Selasa (4/6/2019).

Dia menambahkan, pelaku saat ini kritis dan dilarikan di rumah sakit, serta mendapatkan pengawalan ketat dari petugas keamanan.

"Belum ada korban lain, petugas kami tidak terluka, dan kejadian itu juga tidak melukai masyarakat di sekitar lokasi," paparnya.

Sebelumnya, upaya aksi bom bunuh diri terjadi di Pos Pengamanan atau Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam.

Peristiwa ini merupakan insiden serangan ketiga yang terjadi di pos polisi daerah Solo Raya.

Sebelumnya, peristiwa dua pos polisi yang diduga dibakar oleh sekelompok orang, belum juga terpecahkan.

Kini, dua hari jelang Hari Raya Idul Fitri, seorang pria melakukan upaya bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. (*)
 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bomber Pospam Kartasura Gemar Lihat Video Pemenggalan Kepala dan Perang di Suriah

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved